Chereads / Kapadokya / Chapter 45 - Erased

Chapter 45 - Erased

Satu Dua Empat Tiga

Sang Raja Sang Permata

Pisau setajam laser jingga

Merobek jalinan sutera indahnya senja

'Diana…..' Oswald menatap Diana dengan penuh harapan saat dia melihat kelopak mata Diana mulai bergerak dan jari-jari tangannya juga mulai membalas genggaman tangan Oswald yang selalu menggenggam tangan Diana.

Ini hari ketujuh belas Oswald menjagai Diana siang dan malam, kebetulan Diocese-nya bisa ditunda dengan ijin akan sakitnya Diana. Kardinal sudah setuju akan keputusan Oswald untuk memikirkan ulang panggilannya

'Diana …, bangunlah.' Oswald yang duduk di samping pembaringan Diana kembali memanggil Diana.

'Oswald. Dimana aku ?' tanya Diana mengerjap-ngerjapkan matanya yang silau oleh lampu ruangan yang menyala terang malam itu.

'Kamu di Rumah Sakit Diana, kami menerima pesan dari seseorang bahwa kamu sudah berada di Rumah Sakit 17 hari yang lalu. Dan aku cepat-cepat kemari untuk menjagamu.' Oswald menjelaskan.

'Oswald, aku tidak ingat apa-apa..' jawab Diana pelan. 'Terakhir yang aku ingat, aku masuk ke ruang operasi itu dan semua perawat di ruangan itu membungkukkan badannya seperempat derajat tubuh. Oswald…' Diana menghentikan ucapannya sambil memegang kepalanya yang terasa pusing dan berputar.

'Aku tidak ingat apa-apa lagi.' Lanjutnya pelan dan kemudian sebentar Diana mengeluarkan muntahan dari mulutnya.

'Suster…' Oswald lalu memanggil suster yang sedang berjaga untuk membersihkan muntahan Diana.

'Pastor, mohon jangan diajak bicara terlebih dahulu. Sepertinya Ibu Diana sedang mengalami gangguan di kepalanya akibat trauma benturan.' Kata suster setelah membersihkan seluruh muntahan yang mengotori seprei dan lantai ruangan.

'Baik Suster.' jawab Oswald pelan.

Keduanya kemudian hanya saling berpandangan dan berpegangan tangan. Oswald dan Diana. Menunggu suster meninggalkan ruangan.

Dan kemudian mereka melanjutkan percakapan mereka.

'Aku tidak ingat apa-apa Oswald, semua rahasia Enterprise ada di tangan mereka. Sepertinya setelah merekam semua informasi yang ada mereka langsung menghapus semua ingatan yang di kepala aku. Mereka bilang demi keselamatan aku dan organisasi.' Diana menjelaskan sambil mengingat-ingat apa yang terjadi.

'Diana, lihat aku. Apa yang kamu ingat. Satu kata saja.' tanya Oswald sambil memandang Diana dalam-dalam.

'Alkatira ….' Diana berkata lirih sambil menutup matanya. 'Aku tidak ingat apa-apa. Oswald.'