Tuhan, aku tidak boleh menyebut-Mu lagi Jupiter-ku
Tuhan, aku tidak boleh menyebut-Mu lagi sebagai Jenderal-ku
Tuhan, aku tidak boleh menyebut-Mu sebagai Baal-ku
Tuhan, ajarilah aku menyebut-Mu sebagai Tuhan-ku
Tuhan, cinta di tanah ini membuatku begitu merana.
Betapa inginnya aku berlutut dan menyebut atas nama cinta. Ampuni dosa yang diperbuat, ampuni cela yang begitu memalukan nama-Mu dan mendukakan hati-Mu, membakar amarah-Mu dan menyalakan murka-Mu.
Tuhan, Engkaulah Allah kami dan bukan planet terbesar di tata surya. Karena planet terbesar adalah debu kecil ciptaan-Mu. Engkau Allah yang Maha Dahsyat dan kepada-Nya semua mahluk sujud menyembah.
Bahkan seluruh alam semesta menarikan tarian dan mengiringi pujian dengan simfoni yang tidak terkalahkan. Andai saja semua manusia berhenti memuji-Mu, seluruh batu dan desiran angin akan menyanyikan pujian yang lebih indah dari semua aransemen manusia.
Tuhan, Tuhan semesta langit dan bumi. DIA yang kepadanya seluruh mahluk berlutut, namun kami memberikan kepada ciptaan-Mu seluruh hati kami. Ampunilah kami.
Biarlah kami berhenti menyebut di bibir kami Baalku tapi menyebut Engkau saja sebagai Tuhanku.
Engkau yang mengampuni segala dosa kami, yang membuang segala kesalahan kami. Engkau yang menerima kami kembali dalam kasih-Mu. Walaupun kami pernah mengkhianati-Mu dan menyembah yang bukan Allah sebagai Allah kami.
Engkau yang pernah mengambil kami, -umat-Mu, menjadi isteri-Mu sendiri, engkau yang pernah membasuh darah lahir kami, mengasuh kami dan mendandani kami. Engkau yang begitu mengasihi kami, tapi yang olehnya kami meninggalkan-Mu dalam hawa nafsu penyembahan dosa kami. Ampuni kami yang pernah menggunakan kecantikan yang Engkau berikan kepada kami, kain-kain penuh semarak untuk memikat yang bukan suami kami, -Engkau sendiri. Lalu melakukan perzinahan dengan meninggalkan-Mu. Ambillah kembali kami dan kasihanilah kami kembali. Panggilah kami kembali sebagai umat-Mu sehingga kami dapat memanggil-Mu, Allah kami.
Terimalah cinta kami yang Tuhan, terimalah permohonan ampun kami, terimalah dan berbelaskasihanlah.
Karena kebencian terhadap cinta-Mu adalah dosa terbesar kami, kebencian terhadap belas kasih-Mu adalah penghujatan terjahat kami, dan kebencian terhadap diri-Mu adalah kemurtadan kami. Kemana kami bisa pergi ya Tuhan Allah kami jika Engkau membuang kami, kepada siapakah kami dapat berpaling.
Mereka yang pernah menjadi kekasih kami kini bahkan tidak nampak lagi, mereka yang pernah menjadi pengkhianatan kami bahkan tidak menghiraukan kami.
Jika Engkau membuang kami maka kami akan menjadi hinaan yang paling hina di antara seluruh bangsa. Bahkan Kapadokya tidak akan menghiraukan kami, karena kami bukanlah milik mereka. Kami adalah milikmu.-Jerusalem.