Budak, sekarang engkau bebas
Pergilah kepada Tuhan dan Tuanmu
'Pergilah bersama pagi, pergilah saat matahari terbit di pagi hari dan langit mulai merekah merah bersama sinar yang mengawali hari. Pergilah, engkau bukan lagi tawananku, engkau bukan lagi budakku. Pergilah dalam kebebasanmu dan temuilah Tuhan dan Tuanmu di tanah yang hendak dituju, Diana, -sahabat terindah Kapadokya. Pergilah dalam damai dan sejahtera.' Kapadokya menyerukan kepada langit.
'Hendak kemanakah aku pergi tanpamu, Tuanku. Seribu tahun aku mengabdi kepadamu. Seribu tahun aku melayanimu tanpa ikatan belenggu di kaki dan tanganku. Engkau yang mengasihi budak ini saat masih berada di bawah kekuasaanmu, akankah aku pergi sendiri. Tak ada yang ku kenal di bawah matahari.' Diana menjawab Kapadokya.
'Bukankah DIA yang mati bagimu telah menjadi Tuhan dan Tuanmu, Diana?' tanya Kapadokya.
'Benar Aruna, DIA adalah Tuhan dan Tuanku tapi tanpamu aku tidak akan pergi dari tanah Kapadokya ini.' jawab Diana bersikeras kepada Aruna.
'Aku bukan Tuanmu lagi. Kita sekarang bebas tanpa ikatan apapun.' jawab Kapadokya.
'Tuan, sekiranya Tuan mau, ikutlah kami pergi dari tanah Kapadokya ini menuju ke Jerusalem. Tapi sekiranya Tuan tidak mau pergi, tindiklah telinga budak ini dan biarlah aku melayanimu sampai Tuan mau pergi ke Jerusalem bersama dengan aku.' Diana terdiam sesaat.
'Kamu sudah ditebus dan dibayar lunas dari Sang Penguasa. Kamu bukan lagi budakku bahkan bukan lagi budak Sang Penguasa. Pergilah. Aku akan mengusirmu dari tanah ini.' Aruna marah dan mengusir Diana.
Dia tidak mau mengikuti Diana untuk pergi dari Kapadokya menuju ke Jerusalem.
'Tanah ini tanah perbudakan. Tidak seorangpun yang bukan budak berada di tanah ini.' kata Aruna.
'Baiklah mari kita melayani para budak ini, sampai engkau mau pergi bersama-sama dengan aku meninggalkan Kapadokya dan menuju Jerusalem.' Jawab Diana.
'Diana…' Aruna hanya menghela nafas perlahan.
'Aruna, teman…. Marilah kita pergi.' jawab Diana.
'Aku belum bisa pergi Diana, hutangku masih banyak di tanah ini.' jawab Aruna.
'Baiklah aku akan tinggal dan membantumu mengumpulkan uang untuk membayar sedikit demi sedikit hutang itu' Diana menawarkan seluruh kemampuannya untuk membuat Aruna mau pergi bersamanya ke Jerusalem.
'Baiklah kalau kamu tidak mau pergi, tetaplah dekat. Jangan mendekat kepada pekerja-pekerja laki-laki dan tetaplah dekat pekerja-pekerja perempuan. Mereka akan aku minta berlaku baik kepadamu. Diana.' jawab Aruna. Dan satu lagi, kamu pakai anting itu, tapi kamu bukan budakku, teman. Dan aku bukan Tuanmu.'