Tersenyumlah Matahari
Tersenyumlah bersama pagi
Biarlah kesedihan hilang bersama mimpi
Dan biarkanlah cinta datang pada waktunya nanti
'Aruna…..' desah dan bisik Diana sambil mengalirkan airmata dalam tidurnya.
'Diana …, bangunlah.' Oswald yang duduk di samping pembaringan Diana sibuk menghapus airmata yang mengalir di sudut pipinya. Ini hari yang kesembilan Diana hanya mengigau dan tidak bangun dari komanya.
Dokter bilang kalau dua hari lagi tidak ada kemajuan maka alat bantu nafas dan alat bantu hidup akan dikurangi seminimal mungkin.
'Diana, bangunlah ..' Oswald benar-benar menangis.
Sudah lebih dari sepuluh kali Oswald mendengar Diana mengigau menyebut nama Aruna selama dia duduk di samping pembaringan Diana.
'Aruna…' untuk terakhir kalinya Diana kembali mengigau dan menyebut nama Aruna sebelum Diana membuka matanya. Diana langsung menangis begitu melihat Oswald menangis di sisi pembaringannya.
'Diana.' Oswald menggenggam tangan Diana. Lanjutnya, 'Ada apa?'
'Aruna, hilang …' Diana menjawab dengan suaranya lirih. Lalu kembali Diana kehilangan kesadarannya namun kali ini dikarenakan obat di dalam infus yang diinjeksikan ke dalam tubuhnya. Namun sebelum Diana tertidur kembali, dia sempat berbisik kepada Oswald, 'God Frekuensi….' namun belum sempat Diana menyelesaikan kalimatnya dia sudah tertidur dengan pulas.