Chereads / Musim Gugur adalah Helga / Chapter 56 - Lima Puluh Enam

Chapter 56 - Lima Puluh Enam

Karena keasyikan jalan-jalan dengan Laura, Helga sampai lupa ada rapat di PMG Center. Setelah memarkir mobilnya di basement, ia demgan segera naik lift menuju lantai ruang rapat.

Saat tiba dan masuk ke ruangan, ternyata Helga sangat terlambat. Ia baru tiba saat momen diresmikannya William sebagai presiden direktur yang baru.

Namun, ia tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari tatapan-tatapan semua orang yg ada di ruangan itu, yang saling berbisik sambil melirik ke arah Helga.

Saat rapat itu selesai dan Helga beranjak keluar dari ruangan dengan orang-orang lainnya, William tiba-tiba mencegatnya.

"Nona Helga, bisa ikut ke ruanganku?"

"Ya", Helga lalu mengikuti William.

Saat Helga masuk ke ruangan itu, ia kembali teringat dengan Charlie, karena Charlie lah yang membawanya pertama kali ke ruangan itu. Helga tersenyum sedikit.

"Helga. Menurut kamu, apa aku harus ubah tata ruangan ini?"

"Itu... Aku..."

"Haha, aku bercanda kok. Gak mungkin aku mau ubah tata ruang kantor favorit kak Charlie"

"Kamu, pasti sayang banget kan sama kak Charlie?"

William lalu duduk di sofa itu. Helga lalu mengikutinya dan duduk di sisi sofa depan William. Ia bisa merasakan, seperti apa duka yang dialami Willie.

"Papaku dan papanya saudara kembar, papanya menikah duluan, tidak lama papaku yang menikah. Dia lahir satu bulan lebih muda dari aku. Karena papa kami kembar, tentu saja aku dan kak Charlie sangat mirip. Bahkan saat sekolah kami sering dianggap kembar"

Helga hanya diam mendengarkan cerita dari William. Ia juga ingin tau, seperti apa hubungan kedua sepupu ini.

"Saat orang tuanya meninggal, beberapa kerabat mulai mempengaruhinya. Hingga kak Charlie menganggapku sebagai saingan untuk menduduki jabatan presdir menggantikan papanya. Tapi, aku selalu jelaskan sama dia, aku lebih mementingkan kebahagiaannya daripada apapun"

"Lalu?"

"Lalu aku tau, dia sayang banget sama aku. Apalagi waktu beberapa tahun yang lalu, dia hampir merelakan nyawanya untuk selamatkan aku dari tabrakan mobil. Dan mulai saat itu kami baikan"

"Kalian berdua memang mirip, mungkin kebaikan kalian berdua pun sama"

"Sepertinya tidak. Dia itu setelah jatuh cinta sama kamu waktu itu, gak mau dekat dengan perempuan manapun"

"Yah beda sama kamu, yang suka manfaatkan wanita-wanita cantik"

"Hah, mereka itu cuma lihat tampang dan uang saja Aku tau kok. Tapi begini-begini aku masih perjaka"

"Hufft, siapa yang bisa tau!"

"Oh iya, ada satu hal lagi kesamaan yang aku dan kak Charlie punya"

"Apa itu?"

"Kami berdua punya cinta pertama pada gadis yang sama dan sampai sekarang pun kami mencintai gadis itu"

Seketika Helga tertegun dengan pernyataan William. Yah, mereka bertiga bertemu di hari dan tempat yang sama pertama kalinya.

"Yah yah, senangnya diriku menjadi cinta pertama kedua pangeran ini"

"Jadi, kamu mau dong aku cium sekarang?"

"Apa-apaan sih!"

"Kamu terlambat datang di rapat hari ini. Ayo cepat cepat, kasi ke aku!"

"Gak ah", Helga beranjak namun tangannya ditahan oleh William.

"Eh, tunggu dulu"

"Ah!", karena Helga terua berontak, akhirnya mereka terjatuh di atas sofa, dengan William sedang menindih tubuh Helga. Mereka kemudian saling bertatapan mata.

"Willie! Ayo makan malam bareng papa!"

Helga dan William kemudian berbalik ke arah suara itu. Ternyata itu adalah papa William yang tiba-tiba masuk ke ruangan Willie.

"Ah, sepertinya aku datang di waktu yang tidak tepat"

Helga dan William kemudian bangkit dan memperbaiki diri mereka.

"Gak kok om"

"Aku ganggu yah?"

"Yah ganggu lah!", Helga langsung menginjak kaki William karena perkataannya.

"Kalian ngobrol saja. Aku permisi dulu"