Helga menatap dirinya di hadapan cermin besar di kamarnya. Tampak terlihat wanita dengan gaun panjang berwarna hijau zamrud, ponytail yang sangat cocok dengan rambut berponi berwarna hitam panjang miliknya.
Malam ini adalah malam dimana Evan dan Reina akan bertunangan secara resmi. Ia tau bahwa kedatangannya akan menimbulkan perbincangan di antara tamu yang lainnya.
Helga memasuki aula Emerald Hotel, salah satu hotel di bawah PMG. Banyak sekali tamu yang hadir, dan beberapa wartawan, termasuk Fashion Diamond. Helga menghela nafas panjang dan mulai melangkah masuk.
Sepanjang langkahnya ia melirik ke kiri dan kanan, semua orang menatapnya sambil berbisik. Tapi ia harus menahan semua itu. Selain karena ia adalah anggota PMG, selain untuk menghargai kakek dan William, tujuan lainnya datang ke pesta itu adalah mencari tau tentang pentunjuk kematian Charlie.
Helga menghampiri Evan dan Reina yang sibuk menyapa para tamu.
"Evan, Reina, selamat yah", Helga melihat Reina semakin mengeratkan rangkulan tangannya pada tangan Evan.
"Thanks yah Helga sudah datang. Oh iya, kalau bisa sih tolong jangan dekat-dekat Evan yah, biar kamu gak malu"
Helga tidak mempedulikan apa yang dikatakan Reina. Ia hanya merasa tidak nyaman ketika para awak media mulai memotret dirinya.
Namun yang tak bisa Helga sangka sebelumnya adalah, ketika William tiba-tiba datang di antara mereka bertiga dan merangkul pinggang Helga.
"Oh, Helga, kamu udah datang? Kok gak minta jemput sama aku sih?"
Seketika, mereka berdua menjadi pusat perhatian di pesta itu. Helga yang bingung kemudian lebih khawatir terhadap apa yang direncanakan oleh Willian dibandingkan terhadap media yang sibuk mengambil foto mereka berdua.
"Kak William, aku..."
"Heh? Tumben kamu panggil aku kak William. Biasanya kan kamu panggil aku Willie aja"
Helga lalu memperhatikan setiap orang yang mulai berbisik. Tak lama terdengar alunan musik di pesta itu.
"Musiknya sudah mulai, ayo kita berdansa"
Kata-kata Willie terdengar seperti mengajak, namun sebenarnya ia sedikit menarik paksa Helga untuk berdansa dengannya.
Helga hanya diam, mengikuti permainan yang dilakukan William, yang entah mengapa ia sangat mempercayai Willie.
Helga dan William terlihat begitu mesrah saay berdansa, seperti mereka adalah pasangan serasi, sangat anggun dan indah. Hingga di pesta itu seolah-olah mereka lah raja dan ratu saat itu, semua mata tertuju pada dansa indah mereka.
Pastinya kecuali Reina, yang sibuk dengan amarahnya. Ia dan Evan memang sedang berdansa berdua, tapi mata Evan selalu saja melihat Helga dan Willie.
Saat Helga tengah sibuk menikmati sajian berbagai buah-buahan yang ada di pesta, seorang wanita seperti sengaja menabraknya, dan sengaja menumpahkan segelas wine ke gaunnya sendiri, sehingga seperti kesalahn Helga dan terjadilah kekacauan. Ya, wanita itu adalah model terkenal Cindy yang mengincar William.
"Maaf yah"
"Oh, kamu yah si mantan istri yang mengincar mantan kakak iparmu?"
"Maaf, tapi maksud kamu apa yah?"
"Udah deh, kamu menabrak aku dan gaun aku jadi rusak gara-gara kamu!"
"Kamu yang menabrak aku duluan"
"Jangan sembarangan! Mana mungkin model terkenal kayak aku mau berurusan sama orang biasa kayak kamu!"
Tiba-tiba William datang. Model bernama Cindy itupun langsung mendekap lengan William dengan manja.
"Kak Willie, lihat. Gaun aku rusak gara-gara dia"
William hanya menepis tangan Cindy dan menghampiri Helga.
"Helga kamu gak apa-apa kan? Ada yang luka?"
"Aku gak apa-apa, aku gak sengaja sama gaun dia"
"Udah, gak usah pedulikan dia. Dia itu cuma mengincar aku"
Cindy menjadi kesal karena perkataan William dan membuatnya pergi menjauh dari mereka.
"Kak Willie, aku ke toilet dulu yah", Helga pamit ke toilet setelah mendapati gaunnya juga terkena wine.