Chereads / Musim Gugur adalah Helga / Chapter 60 - Enam Puluh

Chapter 60 - Enam Puluh

Yuli menyalakan kamera dan mereka mulai merekam wawancara dengan William.

"Baik pak William. Pertama-tama kami ucapkan selamat atas jabatan bapak sebagai presiden direktur Putra Mahkota Grup"

"Selamat juga buat bu Helga yang telah resmi menjadi anggota PMG"

Helga lalu memberikan tatapan tajam yang sedikit mengancam pada William.

"Pertanyaan pertama, apa motivasi bapak untuk mengambil jabatan ini?"

"Tentu saja selain menjadi pemegang saham tertinggi di PMG, yang menjadi motivasi utamaku adalah mendiang kakakku, Charlie, presdir sebelumnya"

"Semua orang tau anda dan pak Charlie sangat mirip. Apakah ada hal unik lainnya antara kalian berdua?"

"Jujur saja, kami punya selera yang sama bahkan hampir di segala hal, termasuk wanita. Aku dan Charlie bahkan jatuh cinta untuk pertama kalinya pada gadis yang sama"

"Semua orang tau bapak sering bersenang-senang dengan beberapa selebriti cantik. Apakah ada slah satunya yang merupakan kekasih bapak?"

"Tidak ada. Dan jujur saja, saya belum pernah tidur dengan wanita manapun"

"Kalau begitu, siapa kekasih bapak sekarang ini?"

"Kekasih aku tidak punya, namun saya menunggu seorang wanita. Dia lah cinta pertamaku"

"Apa yang dia miliki sehingga bapak sangat menyukainya?"

"Dia tentu saja karena dia cantik, rambutnya hitam dan panjang, matanya yang coklat, bibirnya yang mungil"

Yuli yang mendengar itu lalu berbalik menatap Helga, yah ciri-ciri yang disebutkan William sangat mirip dengan Helga. Helga hanya menatap balik Yuli dan memberi isyarat bahwa mereka harus serius dalam bekerja.

"Selain itu dia sangat pintar, punya banyak bakat, dan baik hati. Dia sangat sayang pada keluargaku. Aku gak peduli dengan masa lalunya, aku cuma berharap bisa menjaganya"

Sepanjang perjalanan pulang, Yuli terus menatap Helga yang sibuk menyetir. Helga yang bingung dengan kelakuan Yuli, langsung saja bertanya padanya.

"Ada apa sih Yul? Lihatin aku mulu sejak tadi"

"Sedekat apa sih kak Helga sama pak presdir?"

"Aku pemegang saham di PMG, dan dia mantan kakak ipar aku. Itu aja"

"Masa sih kak? Tadi dia sebut ciri-ciri pacarnya dia kok mirip banget sama kak Helga"

"Gak mungkin lah Yul! Aku juga dekat kan aku mantan keluarga Putra"

Seminggu setelah kejadian itu, majalan edisi bulan itu pun terbit. Semua media ramai menbicarakan William tentang gadis cinta pertamanya, bahkan menjadi trending di media sosial lainnya.

Helga yang sibuk rapat dengan timnya di kantor tiba-tiba menerima panggilan Whatsapp dari seseorang, yang tak lain adalah William. Yuli yang duduk di samping Helga sempat melirik ponsel Helga dan melihat siapa yang memanggil. Helga yang menyadari panggilan itu, langsung izin keluar dari ruang rapat.

"Kak Willie?"

"Helga, kamu ke kantorku sekarang"

Helga yang kemudian tiba di PMG Center langsung menuju ke ruangan William. Disana, William dan seorang pria sudah menunggunya.

"Kak Willie, ada apa?"

"Sniper yang mengincarmu hari itu ditemukan tewas"

"Apa? Jadi, gimana dong?"

"Polisi temukan dia tewas di salah satu kamar hotel, dan ini fotonya"

Helga melihat foto itu, dan terkejut mendapati satu hal yang sangat dikenalnya. Tampak dari foto itu, pria sniper itu digantung dan tangannya diikat oleh sebuah dasi, dasi yang pernah dirancang Helga sebelumnya dan diberikan kepada Evan secara khusus.

Helga terdiam dan sedikit gemetar.

Bukankah sniper itu mengincar Helga?

Apakah kejadian waktu itu berhubungan dengan mantan suaminya?

Helga yang menjadi sedikit pusing, menahan dirinya agar tetap sadar. Ia berpikir akan menyelidikinya sendiri. Ia berharap Evan tidak terlibat dengan kematian Charlie.