Chereads / Musim Gugur adalah Helga / Chapter 53 - Lima Puluh Tiga

Chapter 53 - Lima Puluh Tiga

Helga berjalan keluar rumah utama keluarga, namun saat ia menuju ke arah parkiran, dia melihat William sedang berbicara berdua dengan seorang pria. Helga berniat untuk mendatangi William, untuk pekerjaannya di Fashion Diamond ke depannya.

Namun, pada saat posisi Helga mulai dekat, ia menangkap pembicaraan dua orang itu, dan mencoba mendengarkan dengan seksama.

"Jadi, mereka mengincar Helga awalnya?"

"Benar pak, setelah kami selidiki, memang seperti itu. Pak Charlie yang menyadari bahaya itu mencoba melindungi ibu Helga"

"Selidiki segera, siapa yang mencoba membunuh Helga"

William melangkah berbalik, dan melihat Helga yang sedang berdiri menatapnya.

"Jadi, kamu selidiki semua itu?"

"Helga, aku..."

"Gak apa-apa kok. Aku juga mau tau, siapa dibalik semua itu"

"Kamu sabar aja. Oh iya, apa kamu udah lupa sama aku?"

"Hufft. Pertama, kamu mirip Charlie. Kedua, Charlie selalu mengatakan itu sama aku"

"Kita sudah bertemu sebelumnya kan?"

"Maksud kamu?"

"Kamu gak hanya ketemu sama Charlie hari itu, di taman bermain. Kita juga bertemu hari itu"

(flashback di hari itu)

Helga sedang memesan es krim, dengan lucu dan lugunya, dengan bandana telinga kelinci di atas kepalanya.

Saat Helga menerima kedua es krim di tangannya, ia langsung berbalik dan menabrak seorang anak laki-laki, sehingga es krim itu mengotori baju anak itu.

"Eh, kakak? Kenapa ada disini? Aku kan bilang tunggu di bangku saja"

"Maksudmu? Aku?"

"Iya kakak! Lihat baju mu kotor semua", Helga lalu mencium pipi anak laki-laki itu, membuat anak itu terkejut.

"Eh, kamu..."

"Itu sebagai permintaan maaf aku. Kamu kembali ke bangku yah, aku beli es krim lagi!"

Helga berlari meninggalkan anak lelaki itu, yang tidak lain adalah William kecil.

"Dasar, Gadis Kelinci!", gumam William sambil tersenyum.

(flashback berakhir)

"Jadi, yang bajunya kotor saat itu adalah aku, bukan Charlie"

"Berarti, aku salah mengira kamu sebagai Charlie dong?"

"Benar! Apalagi saat itu kami pakai setelan yang sama setelah upacara pemakaman orang tua Charlie"

"Ya sudah. Kalau begitu, aku minta maaf atas kejadian waktu itu"

"Hanya segitu saja bentuk permintaan maafmu?"

"Lalu bagaimana lagi?"

"Bagaimana kalau kamu mengulang seperti waktu itu"

"Maksudmu?"

"Yah, bentuk permintaan maafmu dengan cium pipi aku"

"Dasar kamu!", Helga lalu berjalan meninggalkan William dengan kesal.

Baru saja Helga membuka pintu mobilnya, ia langsung dihadang oleh sosok yang sama sekali ia tidak ingin lihat.

"Wah, Helga. Kamu bagus juga. Setelah Charlie, ternyata William. Aku cuma gak ngerti sama tujuan kamu dengan keluarga ini"

"Wah, Reina. Kamu bagus sekali muncul di hadapanku. Tapi aku masih ingat yang dikatakan mamanya Evan tadi. Aku mantan anggota keluarga, dan juga bagian dari PMG. Setidaknya, aku memang lebih penting daripada wanita simpanan"

"Diam!", Reina yang ingin menampar Helga, tangannya langsung dihadang keras oleh Helga.

"Sudahlah. Aku gak mau berurusan lagi sama kamu, bahkan sama Evan. Untuk ketentraman kita semua, jangan lagi melewati batasanmu!"

Helga lalu masuk ke mobilnya dan mengendarai untuk pulang ke rumah. Meninggalkan Reina yang berdiri terdiam dengan kesalnya menatap kepergian Helga.

"Sayang? Ada apa?"

"Evan, kamu lihat sendiri kan? Dia mencoba menghina aku!"

"Kamu sabarlah! Jangan bikin ribut lagi"

"Kapan kita resmikan hubungan kita sayang? Aku udah gak tahan dihina terus!"

"Ya sudah. Kita akan bertunangan bulan depan. Bagaimana?"

"Kamu serius kan?"

Evan mengangguk sambil tersenyum pada Reina. Dan Reina pun langsung memeluk Evan pada saat itu. Akhirnya, setidaknya ada kepastian dari Evan.

Namun saat itu, tanpa ada di antara Helga, Reina, maupun Evan, yang menyadari bahwa sejak tadi William mengawasi apa yang terjadi.

"Kak Charlie, kamu sangat cinta sama si Gadis Kelinci kan? Sampai kamu ingin melindunginya, bahkan dengan nyawamu sendiri. Kalau begitu, biarkan aku yang melindunginya kali ini", gumam William yang disusul oleh senyuman di bibirnya.