Chereads / Musim Gugur adalah Helga / Chapter 44 - Empat Puluh Empat

Chapter 44 - Empat Puluh Empat

Charlie mengambil salah satu air mineral kemasan yang tersedia di meja. Sambil meneguk air botol itu, ia terus menatap Helga, membuat Helga juga menatapnya dengan ekspresi 'Kenapa?'

"Bagaimana urusan kamu tadi?"

"Yah, gitu aja. Aku datang untuk kasi surat itu ke Evan. Dan, ya tentu saja, dia gak bilang apapun"

"Kamu trending yah belakangan ini. Di kantor pusat MPG aja kamu jadi trending"

"Yah, aku harap sih, gak ada lagi setelah masalah ini"

Helga dan Charlie makan siang bersama saat itu. Mulai menceritakan tentang diri mereka masing-masing, sambil Helga tertawa sekali-sekali karena lelucon yang dilontarkan Charlie.

Selama menikmati desert mereka, ponsel Helga tiba-tiba berdering. Itu adalah sebuah panggilan dari Laura.

"Yah Laura, ada apa?"

"Aduh, Helga, cepat kamu cek instagram sekarang, aku kirim linknya lewat WA yah"

Laura lalu memutus obrolan itu. Helga semoat bingung, ada apa lagi sekarang? Ponsel Helga kembali berdering, ada pesan whatsapp yang masuk dari Laura. Helga kemudian mengklik link yang dikirimkan oleh Laura.

Terbukalah sebuah portal berita online, yang berhasil membuat Helga terkejut, sampai tak bisa berkata apa-apa.

"Helga, ada apa?"

"Reina...."

Charlie merebut ponsel Helga dan membaca berita tersebut. Yang berisikan pernyataan Reina, bahwa dia bukan penyebab satu-satunya perceraian Helga dan Evan, tapi juga berkat Helga yang tidak bisa melayani suaminya, bahkan sempat tidak sekamar selama beberapa lama.

Tanpa sadar, dengan rasa sangatkesal, Charlie memukul meja di depannya.

"Kurang ajar perempuan itu! Bisa-bisanya dia! Aku akan beri dia pelajaran"

Namun, saat Charlie mengangkat ponselnya, tangan Helga tiba-tiba menahannya.

"Jangan, kak Charlie. Aku gak mau kamu sampai terlibat dengan masalah ini. Bahaya buat reputasi kakak"

Charlie kemudian mengurungkan niatnya berkat bujukan Helga.

"Ayo kak, kita siap-siap pergi. Aku antar kamu ke PMG, aku mau pulang istirahat", Charlie kemudian mengangguk dan mengikuti kemauan Helga.

Akhirnya mereka tiba di depan PMG Center. Charlie lalu melepaskan sabuk pengaman yang dikenakannya.

"Kamu pulang langsung aja, Ga"

Helga mengangguk pada Charlie. Helga terus memperhatikan Charlie melangkah pergi, dan baru berniat meninggalkan tempat itu saat Helga melihat Charlie sudah masuk ke dalam lift. Namun, tepat sebelum ia beranjak, ia melihat sebuah file dan ponsel di dashboard mobilnya.

"Ya ampun, ini punya kak Charlie!"

Helga lalu mengambilnya, turun dari mobil, dan menyerahkan kunci mobilnya pada valet parking. Ia lalu sedikit berlari masuk ke kantor itu. Kemudian ia berusaha melihat sebuah lift dengan tag 'lift khusus presdir', dan Helga menekan tombol lift itu.

"Maaf mbak, tidak boleh menggunakan lift ini", dua orang wanita resepsionis mendatanginya.

"Tapi aku harus cepat-cepat ke kantor Charlie. Ini berkas dan ponselnya"

"Maaf, apa mbak sudah punya janji?"

"Tolong, ini penting! Aku harus ketemu Charlie", salah satu wanita itu menarik tangan Helga agar Helga tidak masuk ke lift itu.

"Maaf yah, kami bilang tidak bisa yah tidak bisa"

"Aku ini orangnya Charlie"

"Hahaha, aduh jangan mimpi deh, udah banyak perempuan kayak kamu yang ngaku-ngaku"

Kedua wanita itu kemudian memanggil keamanan untuk memaksa Helga keluar.

"Hey, lepaskan! Aku benaran orangnya Charlie!"

Dua orang keamanan itu terus menyeret Helga keluar, dan Helga terus memberontak.

"Lepaskan dia!"

Suara Charlie membuat kejadian itu terhenti. Semua pegawai termasuk resepsionis dan keamanan yang menyeret Helga menunduk memberi tanda hormat. Charlie lalu menarik tangan Helga dan merangkulnya

"Kalian semua, begini cara kalian menjamu tamu?"

"Presdir, maaf, kami..."

"Dia adalah Helga, orangku. Kalian harus ingat. Sekali lagi kalian memperlakukannya seperti ini, kalian tidak akan bekerja disini lagi! Dan dia bebas menggunakan lift manapun yang dia mau, bahkan lift khusus presdir"

Para pegawai itu kemudian menunduk lagi memberi tanda hormat. Charlie kemudian menggandeng tangan Helga untuk mengikutinya masuk ke dalam lift.