Helga keluar dari ruang kerja Evan, berjalan menuju lift. Sepanjang langkah-langkahnya sampai ia menunggu lift, Helga tau, semua orang sedang menatapnya dan membicarakannya.
"Duh, kasian banget yah bu Helga"
"Aku tuh heran aja. Bu helga dibandingakan dengan si Reina, lebih baik bu Helga kan?"
"Iya, kita kan tadi dengar dari luar apa yang bu Helga bilang. Baik hati banget yah"
"Si Reina itu aja udah kalah telak sama bu Helga secara hati, secara fisik pun bu Helga lebih unggul"
"Gak tau juga sih ya, bisa-bisa pak Evan meninggalkan istri sempurna seperti dia"
"Ini kantor, bukan acara gosip TV! Cepat kalian kembali bekerja", asisten Evan tiba-tiba datang ke kerumunan pegawai yang sedang bergosip itu dan membubarkannya.
Helga hanya diam dengan apa yang dia alami saat itu. Akhirnya, lift giliran yang ditunggunya sudah ada. Namun, ia terkejut saat pintu lift terbuka, memperlihatkan sosok Charlie yang sedang berdiri di dalam lift.
Charlie lalu keluar dari lift menghampiri Helga. Helga yang masih terkejut terus menatap Charlie.
"Ngapain kak Charlie ke sini?"
"Ngapain? Aku ada urusan dengan firma hukum PMG di lantai atas. Tapi karena aku dengar gosip kalau kamu datang kesini, jadi aku menghampirimu"
"Yah, aku sedang jadi bahan gosip publik belakangan ini, jadi...", belum sempat Helga selesai bicara, Charlie lalu merangkul Helga dan menuntunnya masuk ke dalam lift.
"Gak usah banyak ngomong lagi, ayo kita pergi"
Dari kejauhan, Evan melihat kejadian itu, saat Charlie merangkul Helga. Evan sepertinya tidak senang dengan apa yang dilakukan Charlie terhadap Helga.
Dalam lift, Helga menekan tombol ke lantai basement. Dia heran, mengapa Charlie tidak menekan tombol apapun termasuk ke lobby.
"Kak Charlie mau ke basement juga?"
"Iya"
Akhirnya, mereka berdua sampai di basement. Helga hanya heran, mengapa Charlie terus mengikutinya bahkan sampai di mobil miliknya.
"Kak Charlie ini sebenarnya ada masalah apa yah? Dari tadi ikutin aku mulu"
"Eh, aku, aku mau ikut numpang di mobil kamu"
"Kak Charlie kan punya mobil"
"Aku tadi di antar sama asisten kesini, dan aku menyuruhnya kembali ke kantor PMG untuk menyelesaikan banyak pekerjaan"
"Tapi kan..."
"Ayolah tolong aku kali ini", Helga hanya mengangguk dan menyetujui untuk membantu Charlie.
Sepanjang perjalanan, mereka berdua hanya terdiam. Helga hanya sibuk berkonsentrasi menyetir mobil. Sampai saat Charlie berinisiatif singgah disuatu tempat.
"Helga, singgah disitu", Helga lalu memarkirkan mobil di depan salah satu ruko.
"Disini kak?"
"Iya. Ayo turun!"
"Aku ikut turun?"
Charlie lalu keluar dari mobil, kemudian ia membuka pintu mobil bagian Helga, dan sedikit menarik Helga keluar.
"Kita makan siang disini Ga"
"Ini tempat makan kesukaan aku"
"Masuk yuk"
Mereka duduk di meja bagian dekat jendela. Seorang waiters kemudian mendatangi mereka.
"Mau pesan apa?"
"Spaghetti sapi lada hitam", Helga dan Charlie menjawab bersamaan.
"Minuman atau desert?"
"Es krim red velvet", lagi-lagi Helga dan Charlie menjawab bersamaan dengan kalimat yang sama, membuat waiters itu tersenyum.