"Sayang, makasih yah kamu mau temani aku jalan hari ini", Evan hanya membalas ucapan Reina dengan senyuman.
Setelah berjalan-jalan, Evan dan Reina kembali ke apartemen Reina, seperti hari kemarin. Evan kembali merasa bersalah, tapi entah mengapa dia tidak bisa melepaskan dirinya dari kenyamanan bersama Reina, kehangatan yang tidak didapatkannya di dalam rumah.
Saat itu, Charlie sedang duduk di sebuah bar, lalu asisten pribadinya mendatanginya.
"Apa perintah bapak?"
"Buatkan aku sebuah janji temu dengan designer yang bernama Reina. Pastikan aku bisa menemuinya hari senin lusa"
"Baik pak"
Charlie melanjutkan menghabiskan whisky yang dipesannya. Dia harus menemui wanita simpanan Evan itu dan memintanya untuk berhenti mengganggu Evan, demi Helga.
Charlie tau, dengan kehadiran Reina di antara Helga dan Evan akan membuat mereka berdua segera berpisah. Namun, Charlie tidak bisa menyakiti Helga lebih dari itu lagi.
Senin pagi hari itu, Charlie mendatangi kantor Reina bersama dengan asisten pribadinya. Dia kemudian mendatangi resepsionis untuk menepati janji temu yang telah dibuat. Charlie memasuki ruangan kerja Reina dan disambut dengan Reina, mempersilakan Charlie untuk duduk di sofa, berhadapan dengannya.
"Aku masih heran, untuk apa CEO perusahaan telekomunikasi tersukses ingin menemui seorang fashion designer seperti saya"
"Ternyata Nona Reina ini tau, perusahaanku sekarang ini tidak sedang membutuhkan hubungan bisnis dengan bidang fashion"
"Lalu, untuk apa kamu ke kantorku dan menemuiku?"
"Evan"
"Evan?"
"Iya, Evan. Dia adalah adik sepupuku", Reina terkejut mendengar apa yang dikatakan Charlie.
"Maaf, tapi aku tidak mengerti"
"Tidak mengerti? Aku selalu mengawasi kalian beberapa hari ini. Jangan pikir aku tidak tau ada apa di antara kalian"
"Jadi, Anda mengintai saya?"
"Sebenarnya bukan Anda, tapi adik sepupuku. Aku hanya tidak ingin adik iparku terluka. Dan aku sangat mengenal Evan, dia sangat mencintai istrinya", Reina berusaha menahan amarah dan air matanya saat mendengar pernyatan Charlie. Charlie kemudian bangkit dari duduknya dan berencana untuk meninggalkan kantor Reina.
"Aku pamit sekarang, aku punya banyak pekerjaan. Dan juga, sangan sampai Evan tau pertemuan kita, karena hal itupun akan merugikanmu"
Charlie lalu meninggalkan ruangan Reina. Reina yang kesal karena Charlie langsung menghubungi Evan.
"Halo sayang, ada apa?"
"Evan, apa kamu lagi menangani kasus?"
"Aku baru aja selesaikan kasus aku. Memangnya kenapa?"
"Aku mau kita berlibur ke Paris selama seminggu ini"
"Tapi sayang, kamu kan tau aku punya istri. Mungkin sedikit sulit..."
"Ayolah. Kita berangkat sore ini. Aku sangat ingin kita pergi keluar"
"Oke oke, baiklah. Aku akan persiapkan perjalanan kita"
Evan dengan sedikit terburu-buru pulang ke rumah dan memarkir mobilnya. Ia lalu segera naik ke kamarnya dan mempersiapkan perjalanannya. Helga yang menyadari suami telah pulang langsung menuju ke kamar Evan.
"Evan..."
"Sayang, aku sedang berkemas. Aku akan melakukan pekerjaan di luar daerah"
"Lagi? Sekarang ini?"
"Iya, sekarang"
"Tapi, Evan, kita..."
"Maaf yah sayang. Aku sedang buru-buru"
"Mau aku antar?"
"Tidak usah, aku sudah memesan taksi online"