Saat itu, tiba-tiba Roy berdiri sambil berkata..
"Aku akan menjawab pertanyaan kalian satu-persatu, tapi mohon berikan kami sedikit ruang disini.. untukku dan My Baby Shica." ucap Roy sambil menyuruh mundur para wartawan tadi yang membuat sesak mejanya
"Untuk pertanyaan pertama akan kujawab, apakah benar aku yang ada divideo tersebut? Ya benar.. itu memang aku. Saat itu.. aku ada sedikit masalah dengannya, sehingga ketika aku marah dan hendak pergi meninggalkannya.. tiba-tiba dia datang dan mengecup bibirku sebagai tanda permintaan maafnya.." ucap Roy sambil sesaat menatap Shina
"Jika kalian menanyakan apakah kami sekarang sedang berkencan maka akan ku jawab, Iya.. Bahkan tadi aku juga sempat melamarnya ketika disalon. Benarkan Baby?" tanya Roy sambil mengelus kepala Shina
Saat itu Shina hanya tersenyum menjawab pertanyaan dari Roy, walaupun sebenarnya dia tidak suka saat Roy mengelus-ngelus kepalanya itu.
"Sudah berapa lama kalian berkencan?" tanya seorang wartawan kembali pada mereka
"Hampir satu tahun belakangan ini.. Sebenarnya aku dan Shica tidak ingin memproklamirkan hubungan kami didepan publik hingga saat aku menikahinya nanti.. tapi siapa sangka ternyata ada orang yang merekam saat-saat kebersamaan kami saat itu. Jadi, mau tak mau akhirnya kalian mengetahuinya juga.." jawab Roy santai
"Bisa kalian ceritakan tentang hubungan kalian? Bukankah perbedaan umur kalian itu 2 tahun dan lebih tua Shina?" tanya seorang wartawan kembali
"Sebenarnya aku tidak mau memberitahukan mengenai hal ini.. Tapi perlu kalian ketahui bahwa aku dan my baby Shica, kita seumuran. Kita lahir ditahun yang sama, bahkan dari segi bulan aku lebih tua dibandingkan dengan dia.. Benarkan baby?" ucap Roy yang hanya dibalas anggukan dan senyuman oleh Shina. Kemudian Roy melanjutkan
"Shica.. dia adalah satu-satunya wanita yang membuatku jatuh cinta. Sikapnya yang tidak biasa itu, kemudian cara pandang dan jalan pikirannya.. seperti seolah hanya dialah wanita yang paling mengerti dan memahami semua sifatku didunia ini. Diantara semua wanita cantik dan baik yang pernah kukencani, tidak ada yang sehebat dan semenarik dia." ucap Roy
Saat mengatakan hal itu, entah kenapa terlihat kesungguhan dan ketulusan dalam diri Roy. Itu terlihat dari sorot matanya dan intonasi suaranya yang natural, seolah tidak dibuat-buat, seperti dia tidak sedang berbohong.
"Shina sepertinya kau lebih pendiam disini.. Kita ingin mendengar sedikit komentarmu mengenai tunanganmu ini. Bagaimana perasaanmu ketika menerima lamarannya tadi?" tanya salah satu wartawan kembali
"Tentu saja aku sangat shock.. Dia tiba-tiba datang lebih dulu dibandingkan dengan waktu kita janjian sebelumnya, kemudian menyuruhku melakukan berbagai hal untuk mengusir semua fans wanita fanatiknya itu dan tiba-tiba berlutut lalu melamarku.. Rasanya saat itu juga, aku ingin sekali menampar dan menghajar wajahnya yang tampan ini, hahahaa.." jawab Shina yang membuat wartawan terheran
Kemudian dia melanjutkan,
"Tentu saja, itu hanya kiasan untuk menunjukkan ekspresi betapa bahagianya aku saat ini.." lanjut Shina kemudian sambil memegang dan menghadapkan wajah Roy ke arahnya seolah berkata, "benarkan sayang?". Dan Roy membalas perlakuan Shina tadi dengan senyuman.
"Apa ada panggilan kesayangan diantara kalian berdua selain baby, atau Shica yang diucapkan oleh Roy tadi" tanya wartawan
"Kalau Shica, dia biasa memanggilku dengan kata makian, seperti Hey Brengsek, atau Kau..!, atau Bodoh.! Sedangkan kalau aku, aku biasanya memanggilnya dengan sebutan Baby, My Baby, My Queen, Shica.. dan panggilan Sayang lainnya." jawab Roy sambil tersenyum
"Untuk yang terakhir dari semua.. Bisakah kalian menunjukkan sedikit kemesraan hubungan kalian seperti pada video viral waktu itu.. Itupun kalau kalian tidak keberatan" pinta salah seorang wartawan yang disambut oleh suara suit-suitan para wartawan lain
Tanpa ragu-ragu kemudian Shina mengecup bibir Roy.. Roy yang saat itu merasakan sensasi lembut dan hangat dari bibir Shina, kemudian berubah membalas kecupan Shina tadi dengan menciumnya secara brutal dan penuh nafsu sehingga membuat Shina kelabakan dan kehabisan nafas. Sanking kesalnya terhadap perlakuan Roy saat itu, Shina memutuskan membalas ciuman Roy dengan menggigit bibirnya..
Saat itu, semua wartawan terkejut dan heboh melihat ulah mereka berdua yang terlihat begitu intim dan panas saat berciuman. Mereka tidak menyangka bahwa Shina dan Roy akan benar-benar melakukannya didepan kamera. Sementara disisi lain, Aris yang terkejut melihat Shina berciuman panas dengan Roy tadi, tanpa sadar berdiri dari tempat duduknya itu.
Beberapa saat setelah aksi ciumannya dengan Roy berakhir, Shina dikejutkan dengan sosok yang ada disebelah kanannya, arah jam 2.. Ya, dia adalah Aris. Dia melihat Aris yang saat itu sedang berdiri disana, dengan ekspresi yang menyeramkan seolah ingin menusuk dengan tatapan matanya. Selain itu, juga ada sosok Jessy disampingnya yang sedang duduk sambil tersenyum dan menganggukan kepalanya, yang seolah menyapa.
Sesaat kemudian Roy menyuruh para wartawan tersebut untuk pergi meninggalkan mereka berdua, agar mereka bisa menikmati lunch time-nya.
Beberapa saat setelah wartawan-wartawan itu pergi,
"Aku tidak menyangka kau akan berinisiatif menciumku lebih dulu Shica.. Sungguh ini diluar dugaan" ucap Roy takjub tak percaya sambil tersenyum
Shina saat itu sebenarnya sangat kesal dan ingin membalas perlakuan Roy padanya tadi, namun karena ada Aris dan juga Jessy disana, jadi dia lebih memilih bersikap koperatif dan membalas Roy dengan berkata,
"Tentu saja, akting itu harus dilakukan dengan maksimal dan totalitas agar bisa membawa suasana yang sesungguhnya.." jawab Shina tersenyum ramah pada Roy
"Bagaimana kalau setelah ini kita pergi ke club, sudah lama aku tidak berdansa.. Maksudku, kebetulan saat ini aku juga sedang tidak sendiri, karena ada kau disampingku yang menemani.." ajak Roy sambil mencoba merayu Shina
"Ide bagus.. Kebetulan aku juga sedang suntuk dan membutuhkan refreshing. Aku butuh sesuatu untuk mengubah moodku saat ini.." jawab Shina
Roy yang senang mendapat respon positif dari ajakannya itu kemudian berdiri sambil berkata,
"Kalian semua yang ada direstoran ini, mohon perhatiannya sebentar.. Karena saat ini adalah momen yang paling berharga dihidupku, dimana My Baby Ice Queen ini telah menerima lamaran serta tawaranku. Maka aku akan mentraktir kalian semua.. Pesan makanan apa saja yang kalian inginkan.. dan aku akan mengurus billnya untuk kalian." ucap Roy yang disambut oleh sorakan dan kegembiraan para pengunjung yang ada direstauran itu.
Setelah menyelesaikan makan dan membayar semuanya, saat Roy dan Shina akan pergi meninggalkan restauran, tiba-tiba Aris datang dan menghampiri Shina.
"Hey Shina.. Apa kau tahu apa yang barusan kau lakukan tadi?" ucap Aris dengan nada kesal
Tanpa menjawab pertanyaan Aris, Shina terus memegang tangan Roy dan segera mengajaknya pergi keluar restauran. Roy yang merasa senang dengan perlakuan Shina saat itu, kemudian membalasnya dengan merangkul pinggang Shina erat dan menariknya untuk lebih mendekat padanya.
"Shina.. Aku sedang bicara padamu?" Aris semakin meninggikan intonasi suaranya
"Maaf bro, sepertinya My Baby tidak ingin bicara denganmu saat ini. Bisa kau enyah dan menyingkir segera dari hadapan kami sekarang?" ucap Roy sambil mendorong Aris yang menghalangi jalannya
"Shinaaa.." Aris masih mencoba menahan intonasi suaranya itu agar tidak meledak-ledak atau berteriak
"Hey Baby, kau kenal dengan pria ini?" tanya Roy pada Shina
"Anggap saja dia sebagai kakak angkatku.. Dia orang yang telah berjasa membantuku mengurus suatu hal dan aku berutang budi padanya hingga detik ini." jawab Shina
"Baby.. Apa kau mau aku bayar semua hutang budimu itu padanya? Agar tidak ada lagi beban yang memberatkanmu dimasa depan nanti.." Roy menawarkan bantuan
"Tidak usah.. kau tunggu disini Roy. Aku akan bicara sebentar dengannya.." balas Shina
"Baiklah, jangan lama-lama ya Baby.. Karena aku tidak suka melihatmu dekat dengan pria manpun selain denganku.." balas Roy sambil mengusap lembut pipi Shina
Dan Shinapun pergi mengajak Aris ke suatu tempat sepi disekitar Mall untuk menyelesaikan masalah diantara mereka.