Pagi hari diapartemen kami, saat itu aku, Oka, dan Shina sedang berkumpul dimeja makan untuk sarapan bersama.
"Pagi Oka.." sapa Shina
Saat itu, Oka hanya membalas senyum pada sapaan Shina.
"Kau kelas berapa? Aku hanya penasaran, apa kau dan Rani ini seumuran?" tanya Shina
"Aku kelas 1 SMA dan umurku 15 tahun bulan depan.." jawab Oka singkat
"Ohh.. berarti lebih tua Rani darimu ya? Walaupun Rani sekarang baru saja lulus SMP.." lanjut Shina yang saat itu mencoba untuk berusaha akrab dengan Oka
"Mulai sekarang kau harus terbiasa memanggil Rani dengan sebutan Kakak, karena bagaimanapun kalian ini kan saudara seayah." ucap Shina
Saat itu, Oka terlihat diam dan tidak merespon, hingga kemudian Shina kembali berkata
"Atau kalau tidak, bagaimana kalau kau mulai mencobanya padaku terlebih dahulu. Mulai sekarang, dibandingkan dengan memanggilku dengan sebutan Tante, kau bisa memanggilku dengan sebutan Mami, sama seperti cara Rani memanggilku.." ucap Shina sambil tersenyum
Aku yang mendengar Shina mengatakan itu mulai merasa kesal padanya, hingga ketika aku ingin menjawab, Oka tiba-tiba menahanku dengan memegang tanganku. Kemudian dia bilang
"Maaf Tante, Oka tidak bisa memanggil tante dengan sebutan itu. Mami itu kan sebutan untuk seorang Ibu, orang yang melahirkan kita atau bisa juga Istri dari Ayah kita. Sedangkan Tante.. Tante tidak melahirkanku kan dan juga status Tante disini hanya sebagai mantan pacar Papa dulu. Tante dan Papa juga tidak menikah, walaupun kalian dulu sempat mempunyai anak tapi tetap saja.. Jadi, Oka tidak bisa memanggil Tante dengan sebutan Mami." ucap Oka sambil tersenyum sinis membalas Shina
Aku yang mendengar hal itu pun menjadi senang dan bangga dengan anakku itu. Sementara disisi lain, Shina terlihat tidak senang. Kemudian dia kembali berkata
"Meskipun dulu sebagai mantan, tapi siapa yang tahu kedepannya akan jadi seperti apa. Bahkan orang yang dulunya saling mencintai saja bisa berpisah.. Jadi, tidak menutup kemungkinan mantan yang telah berpisah itu dapat kembali lagi bersama."
"Lihat saja kondisi kita berempat ini.. Aku yang merupakan mantan dari Papamu dan juga suamiku Aris yang merupakan mantan dari Mamamu dulu, menurutmu apa tidak sebaiknya kita menghilangkan kata-kata mantan dan kembali lagi pada posisi kita yang seharusnya. Kita saja yang telah berpisah dalam waktu yang cukup lama, bisa dipertemukan kembali, bahkan sebagai tetangga di apartemen ini. Jadi, semua itu tidak menutup kemungkinan untuk terjadi bukan?" ucap Shina melanjutkan
Aku yang terkejut mendengar Shina mengatakan semua itu pada Oka berusaha menghentikannya
"Shina.. " ucapku agak mengeraskan suara, namun belum selesai aku mengucapkan kalimatku itu, Shina kemudian memotongnya dengan berkata
"Kenapa?? Kau tidak pernah menjelaskan semua masalah ini padanya Lena? Harusnya kau berterima kasih padaku karena aku telah membantumu untuk menceritakan semuanya.." ucap Shina senang sambil melihat ekspresi dari Oka yang terkejut dan mematung.
Sesaat kemudian, Oka memilih pergi keluar meninggalkan makanannya yang belum dihabiskan. Aku pun kemudian mengejarnya keluar hingga sampai di lorong apartemen, didepan lift.
"Oka.." ucapku berusaha mengehentikannya
"Mama minta maaf.. Sewaktu pertama kali kita berkunjung ke tempat Aris, Mama sengaja tidak menceritakannya padamu karena tidak ingin membuatmu salah paham dengan kondisi kami.. terlebih saat itu, Aris baru saja pindah ke apartemen ini." aku menjelaskan pada Oka
"Waktu itu, Mama juga sengaja mengahalangi Aris ketika dia ingin bercerita padamu mengenai hubungan kami dulu sebagai pasangan kekasih.. Mama hanya tidak ingin membuatmu dan juga Papamu salah paham Sayang.. Kau bisa mengerti maksud Mama kan" tanyaku pada Oka
"Oka hanya tidak habis pikir, mengapa Mama bisa menyembunyikan hal itu dari Oka. Meskipun, Oka juga sebelumnya udah curiga kalau hubungan Mama dan Om Aris dulu lebih dari sekedar teman atau senior dan junior.. tapi yang membuat Oka kecewa adalah Mama tidak bisa percaya sama Oka dengan berani mengatakan itu semua pada Oka."
"Ma.. Oka itu percaya, Mama itu gak mungkin selingkuh atau khianati Papa. Jadi, biar Mama ceritain tentang masa lalu hubungan Mama dengan Om Aris juga, Oka akan tetap percaya sama Mama.. Oka juga bisa bantu Mama menyembunyikan hal ini dari Papa, kalau Mama meminta Oka untuk melakukan hal itu.." ucap Oka yang masih merasa kecewa padaku
"Maafkan Mama Sayang.." ucapku sambil memeluk Oka dari belakang
Tak lama berselang, pintu lift didepan kami pun terbuka. Kemudian terlihat Jessy didalam sana yang bersiap melangkah keluar mendekati kami.
"Wah Lena. Selamat Pagi.. Aku tidak mengira akan bertemu denganmu disini." ucap Jessy sambil tersenyum
"Pagi Jessy.." ucapku membalas sapaannya
"Ini siapa? Anakmu??" tanya Jessy
Dan saat itu, Oka pun langsung memperkenalkan dirinya tanpa menungguku
"Pagi Tante cantik. Iya benar aku anaknya. Namaku Octavian Adi Putra. Tante bisa panggil aku Oka" Oka memperkenalkan dirinya sambil mengajak Jessy salaman
"Wah, benar-benar anak yang ramah dan sopan. Mamamu pasti bangga padamu ya Oka" balas Jessy yang membuat Oka tersenyum lebar
"Oh iya Lena. Apa kau kebetulan dari tempatnya Aris. Kebetulan aku juga saat ini ingin berkunjung ke tempatnya." ucap Jessy
Jujur, saat itu aku bingung bagaimana harus meresponnya. Aku tidak ingin dia tahu kalau aku dan Aris bertetangga disini. Belum lagi saat ini kondisi kami yang sedang melakukan pertukaran itu. Namun ternyata Oka malah,
"Tante kenal Om Aris?" tanya Oka antusias
"Jangan-jangan Tante mantannya juga ya?" tanya Oka yang masih penasaran
Mendengar hal itu, Jessy pun tersenyum. Kemudian dia membalas,
"Seandainya dulu Aris tidak pacaran dengan Mamamu ini, mungkin sekarang aku yang jadi istrinya.." Jessy menyindirku
Mendengar hal itu Oka pun terkejut. Bagaimana Aris bisa menolak wanita cantik seperti Jessy ini, pikirnya. Kemudian tanpa basa basi, Oka pun menawarkan diri untuk mengantarkan Jessy ke unit Aris. Aku yang terkejut melihatnya, kemudian dengan bergegas segera memanggil Shina yang saat itu masih berada diunit kami.
"Shina.. Shina.." ucapku heboh
"Cepat kembali ke unitmu sekarang.. Jessy.. dia akan menemui Aris sekarang. Oka sedang mengantarkannya." ucapku menjelaskan
"Kau cepatlah keluar dan lakukan sesuatu agar pertukaran kita ini jangan sampai ketahuan olehnya.." ucapku melanjutkan
Shina yang mendengar hal itu pun emosi. Kemudian dengan segera dia pergi keluar untuk menemui Jessy.
"Brengsek.. Wanita Jalang itu.. Dia berani sekali datang kemari ke unit kami. Lihat bagaimana aku akan memberinya pelajaran kali ini.." ucap Shina dalam hati
"Tapi tunggu dulu.. Bagaimana dia bisa tahu keberadaan unit kami disini." pikirnya heran
"Apa mungkin saat itu direstoran Aris memberitahunya.." Shina yang masih berpikir dan tak percaya jika Aris yang sengaja memberitahu tentang keberadaan unitnya itu
"Brengsek.." ucap Shina kesal yang masih terus memaki dalam hati
Sementara itu di Apartemen Aris, terlihat Aris dan Ryan yang masih tertidur lelap dengan posisi Ryan yang saat itu memeluk Aris. Mereka tidak sadar akan drama apa yang akan menanti mereka dengan kedatangan Jessy ke unitnya itu.