Chereads / kaki ku kebesaran (my big foot) / Chapter 16 - Jarak 2

Chapter 16 - Jarak 2

Sudah setengah jam aku menunggu di sini… kenapa wanita itu belum juga datang? Apa terjadi sesuatu kepada nya? Mungkin kah….? Ed segera berlari ke dalam sekolah tidak lupa ia menutupi wajah nya dengan masker, dan juga menutupi seragam nya dengan jaket. Ed berjalan kesana-ke mari melihat sekitar.. , ingatan nya kembali kepada kejadian terdahulu.. saat El hanya berdua di gudang bersama lelaki berengsek itu, lari nya semakin cepat. Semua orang di sekitar nya menatap nya.., tidak peduli dengan tatapan tersebut, ia terus berlari dan tiba-tiba saja ia tersadar…. Kaki nya berhenti ..

Bodoh.. aku bahkan tidak tau di mana aku harus mencari nya…, errr… jadi apa yang ku lakukan saat ini? Ed menatap orang di sekitar nya.. dan dengan perasaan malu dan tertunduk ia menanyakan orang di sekitar tentang keberadaan El.

" El…" Panggil Ed di depan pintu kelas

" E.. E..d? " Jawab El terbata-bata. Bagaimana ia bisa kesini? Dia benar-benar ke sini? El menatap Ed dari atas sampai kebawah.. tidak percaya terhadap apa yang di lihat nya..

ia.. baik-baik saja.. benar.. sangat baik-baik saja… dan hanya duduk bersantai di sini. Ed mengatur nafas nya berkali-kali karena ngos-ngosan dan juga kesal setengah mati.. mendapati El hanya lupa akan diri nya

" Owh.. kau datang untuk menemui ku?" Kenneth berjalan kearah Ed dan menepuk pundak nya…sambil tersenyum

" Seperti nya kau sudah tidak bersabar untuk bertanding dengan ku…? Sampai mendatangi kelas ku" Lanjut Kenneth yang sama sekali tidak melihat raut muka Ed yang sedang menahan amarah

Ed memandang Kenneth dengan cukup lama.. mata mereka beradu, saling memandarkan kebencian, mata Ed turun menuju tangan Kenneth yang menyentuh bahu nya, begitupun para kepowers yang telah mengerumuni tempat mereka, memandang dari berbagai sisi, bahkan mata para kepowers ikut bergerak searah dengan mata Ed. berbeda dengan apa yang di lihat oleh El.., tatapan Ed terlihat sangat bergairah , membara dan bersemangat , terutama saat mata nya tertujuh kepada senyuman dan sentuhan Kenneth di bahu nya.. begitu cintakah diri nya? Hingga membuat mulut nya menganga melihat adengan cinta tersebut.

" Seperti nya kau lah yang tidak sabar, maaf aku sedang tidak punya urusan dengan mu" Ed berjalan melewati Kenneth sambil menghepaskan tangan Kenneth, ia menarik tangan El dengan lembut, dan berbisik di telinga nya " Ayo…."

" Hah?" masih dengan mulut menganga, El mengola semua informasi yang bergerak dengan cepat.dia menolak Kenneth? ia menatap Ed bingung… taktik jual mahal? tapi El tetap berjalan mengikuti jalan Ed, semua orang menatap mereka, Kenneth bahkan masih berdiri di tempat yang sama.. menatap kesal tingkah Ed sambil mengpalkan kedua tangan nya . Mereka berjalan dengan cepat dan meninggalkan kerumunan kepowers

Ed melepaskan tangan El , masih membelakangi tubuh El , ia berusaha mengendalikan diri nya, ia tidak ingin di kalahkan oleh amarah nya. " Ada yang ingin kau jelaskan El?"

" Apa?" Jawab El bodoh..

" Eerrr… kenapa kau bodoh sekali El?" Geram Ed

" Apa? Apa? Aku tidak mengerti maksud mu…." nada El ikut menaik karena Ed mengatai nya bodoh

" Errr…kenapa kau tidak datang ke tempat ini? kau tau aku kira kau … " Ed mengepalkan kedua tangan nya… dan mulai menutup mata sambil menarik nafas , " Kau… dan laki-laki berengsek itu.. maksud ku… kau terperangkap bersama nya.." Ed memelankan suara nya

" Kau datang untuk menemui ku?"

Ed menatap El dengan datar.. sedatar mungkin ketika mendengar pertanyaan tersebut " Jadi?"

" Aku mengira kalau kau datang untuk menemui.. laki-laki tersebut.." masih dengan wajah polos tanpa tahu maksud perkataan Ed

Aku seperti tidak ingin berbicara lagi dengan diri nya…, tapi dengan bodoh nya .. aku masih menjawab nya " El…. "

" Ed… kenapa kau tidak berbicara jujur… bukan kah.. kita berteman…kalau kau…."

" Apa?" Ju.. jur soal apa? Sebenar nya.. kemana arah pembicaraan ini? Deg… kenapa aku punya firasat yang tidak enak.. apakah dia tahu.. kalau aku.. mulai.. tertarik dengan nya..

" Kau masih ingin berbohong kepada ku…, semua orang telah mengetahui nya… kecuali aku.."

" Semua orang.. meng. Mengetahui nya?" aku.. tidak mengatakan nya kepada siapapun.. bagaimana semua orang mengetahui nya? Mungkin kah karena aku terlalu dekat dengan nya pada saat pertandingan.

" Kau masih ingin menghindar? Ini berkaitan dengan ku… kalau kau sebenar nya…" Belum sempat El menyelesaikan perkataan nya, Ed segera mendekati El.. dan menutup mulut nya dengan cemas

" Tunggu… jangan katakana itu.., biar… biar aku yang mengatakan sebenar nya" Ed melepaskan tangan nya dari mulut El dan menarik nafas dengan dalam.. mungkin sudah saat nya aku mengatakan kalau.. aku…

" Akhir nya.. kau mau mengakui nya…"

" Iya… aku mengakui.. kalau aku… dan kau…., aku…" Muka Ed memerah panas.. jantung nya berdetak cepat

" Ed.. kau baik-baik saja? Muka mu merah sekali" El meletakan tangan nya di atas dahi Ed, mengecek suhu tubuh nya..

" Kau pikir aku akan baik-baik saja.. setelah aku hampir mengutarakan perasaan ku…" Ed berbicara sangat cepat.. sangking gugup dan cemas diri nya

" Mengutarakan perasaan? Tunggu… Ed.. aku tidak meminta mu untuk mengutarakan perasaan mu pada Kenneth…" sebenar nya apa maksud dari semua perkataan nya? Aku hanya ingin dia jujur kalau dia adalah anak seorang pemilik sekolah.. dan… yang dia maksud.. adalah perasaan nya pada Kenneth? dia benar-benar terpesona dengan laki-laki bajingan itu? Sungguh…

"Huh?" Ed menelan ludah.. perasaan ku pada Kenneth..

" Ed… yang ku maksud.. kenapa kau sama sekali tidak jujur pada ku.. kalau kau anak dari pemi…." Ed segera menarik El kepelukan nya dan menutup rapat mulut El.. , El melotot karena kaget