Chereads / kaki ku kebesaran (my big foot) / Chapter 22 - Sial Beruntun

Chapter 22 - Sial Beruntun

" Kau sudah mendengar nya? Berita heboh itu?" Tanya Cheryl sambil memakan roti bersama El

" Berita? Aku tidak mendengar apapun" El Asyik mengunyah makanan nya dan kembali mengigit roti isi nya

" Sebenar nya apa yang ada di otak mu El? Kau sama sekali tidak mengetahui apapun…, baiklah.. karena aku adalah teman yang baik.. aku tidak ingin teman ku ini ketinggalan berita paling heboh.., kemarikan telinga mu" Cheryl mengisyratkan tangan nya untuk El mendekatti nya, dan El mendekati nya

" Awas saja jika ini bukan berita yang menarik"

" Ku dengar.. kemarin sore , seorang satpam memergoki pasangan yang sedang berbuat mesum di lapangan basket.. itu bukan kau kan?"

PRuuuutttttttttttttttttttttttttt...…..

El langsung memuncratkan semua isi mulut nya ke baju Cheryl tanpa sengaja begitu mendengar berita tersebut, sangking terkejut diri nya.

" Uhuk… uhuk…" El memukul-mukul dada nya untuk menenangkan diri nya yang kaget

" YAAA….. El apa yang kau lakukan.. lihat pakaian ku.. sungguh menjijikan"

" Ma… maaf…, aku tersedak…"

Sementara di tempat Ed, gemuruh suara laki-laki terdengar dengan sangat kuat, ya.. tidak ada nama nya jaga image di sekolah tersebut, tertawa besar , berkelahi, berteriak, bahkan mengupat seperti nya hal yang biasa di sana, tidak pernah seharipun tidak merasakan kebisingan para lelaki yang juga mengikuti akun gossip antar sekolah di kota tersebut.

" Eh.. dengar-dengar.. aku dapat berita baru dari sekolah sebelah kita…" Teriak seorang lelaki sambil melambaikan ponsel nya, dan para lelaki penyebar dan pengemar gossip semua mendekati lelaki tersebut.

Ed duduk dengan tenang, tidak memperdulikan kegiatan mereka. ya… tanpa harus sibuk berlari, dan memasuki kerumunan…. Teriakan mereka tetap akan terdengar dan tersebar ke seluruh sekolah.

" Eh… kemarin sore ada yang tertangkap berbuat mesum di gedung basket sekolah sebelah.. dan kata nya lelaki tersebut anak sekolah kita.."

Pruuuuffffffffffffffffffffffffff…

Ed langsung menyemburkan air yang ada di dalam mulut nya dan terbatuk-batuk kuat. Sial.. si satpam itu.. bahkan dia tahu aku dari sekolah mana? Errrr…

" Itu bukan diri mu kan Ed? Kau sampai kaget begitu" tanya seorang lelaki yang duduk di samping nya

" Aku kaget karena suara mereka terlalu keras…"

" Kau yakin itu bukan diri mu? Kau pernah membawa wanita keluar dari sekolah ini loh…"

" Apa kau berharap itu aku? Memang nya aku memiliki tampang mesum? Sampai tidak pilih-pilih tempat?" Geram Ed

" ya…muka mu sangat mesum" Teriak lelaki tersebut , berlari sambil cengar-cengir.

*************************************************************

Jam istirahat sekolah membuat semua tempat yang nyaman terpenuhi oleh orang-orang yang sedang menikmati kenikmatan hakiki dari terbebas sementara dari neraka matematika yang benar mematikan, sejarah kelam yang tak kalah kelam dengan percintaan mereka, membahas segala nama ilmiah yang hanya di ingat oleh mereka adalah bagian reproduksi, berusaha membalance kan sebuah angka yang diri sendiri pun tidak pernah balance. El dan Cheryl berjalan untuk mencari tempat yang paling pojok, paling sepi dan paling di hindari oleh orang untuk merasakan surge sementara itu.

Sreekk…

El melihat kearah suara tersebut, membuat nya penasaran dengan arah tersebut, ia memincingkan mata nya untuk mendapatkan penglihatan yang lebih baik, rambut pendek dan postur tubuh yang sangat familiar, dan seorang wanita yang ia tidak kenal, kenapa mereka masuk sampai ke tempat paling pojok, gelap dan di hindari semua orang.. . ah….., El menutup mulut nya.. dan mulai mengerti..

" Berbuat mesum?" gumam El berbicara sendiri kepada diri nya sendiri.., dasar.. bisa-bisa nya mereka berbuat begitu di sekolah.., apa mereka tidak malu? apalagi tertangkap basah melakukan nya di sini? Dan itu tidak pantas.., sangat tidak pantas.. mereka bisa mencari hotel Mungkin…? Walaupun ia mengutuk perbuatan itu.. El tetap saja berjalan mendekat sambil bersembunyi dan terus ingin melihat apa saja yang mereka perbuat.

Kenapa aku yang jadi deg deg-an , mereka yang berbuat.. kenapa aku yang tegang? Memukul kepala nya sendiri untuk menyadari diri nya sendiri, El menarik Cheryl untuk sama-sama mengintip adegan tersebut di balik layar, semakin mereka berdua mendekati nya.., El mulai melihat sosok lelaki tersebut semakin jelas.. ya itu Kenneth.., dasar bajingan.

" Cheryl…. Seperti nya aku salah lihat, bagaimana kalau kau mengambilkan ku segelas air dulu…, aku sangat haus.. kaki ku ini juga tiba-tiba sangat sakit karena tersandung tadi" Memasang wajah kesakitan.. berpura-pura acting semampu yang ia tahu. Tidak sia-sia ia belajar di club

" Ah.. baiklah.. kau di sini jangan kemana-mana" Cheryl berjalan meninggalkan El yang duduk di semak-semak

El terus mengamati pergerakan mereka, berusaha mendengarkan apa yang mereka bicarakan, namun sama sekali tidak terdengar.., muka Kenneth tersenyum menghangatkan, namun di benak El senyum tersebut sangat memuakkan, senyuman yang ia berikan kepada semua wanita yang ia temui, dan tatapan El menetap wanita yang terlihat sangat.... Hm…. Sederhana.. polos? Atau apapun sebutan nya, tersenyum begitu gembira layak nya orang yang memenangkan undian.., apa aku juga begitu di depan nya? Benarkah aku begitu? Sungguh memalukan….. , aku harus cepat menyadarkan wanita itu.. .

Sementara El masih asyik dengan pikiran nya, Kenneth tiba-tiba saja mencium bibir wanita itu, yang membuat El naik pitam dan langsung berdiri sambil melototkan mata, urat-urat di sekitar wajah nya menegang, mulut nya terbuka…, tunggu.. aku tidak bisa langsung kesana. Akhir nya El kembali berjongkok di sana…, tapi kalau aku tidak menghentikan nya sekarang.. pasti akan lebih parah lagi, El kembali berdiri dari tempat nya.., tapi aku tidak boleh ikut campur urusan orang lain kan? El kembali berjongkok dan mengurungkan niat nya, tapi aku bukan mencampuri urusan orang lain.. ini demi kebaikan wanita itu.. , El kembali berdiri.., tapi jika aku berjalan ke sana dan menampar lelaki tersebut.. aku dikira sedang cemburu sama bajingan itu, El akhir nya kembali berjongkok.., dan akhir nya El malah melakukan olahraga di siang hari, sampai akhir nya adegan percintaan mereka selesai… tanpa tahu harus berbuat apa.

Menyadari Kenneth telah meninggalkan wanita tersebut.., El segera bergegas untuk menyampari wanita yang masih terpaku terlena, melting yang masih belum menyadarkan diri dari ciuman yang di anggap nya.. romantic..

" Aku melihat nya…." Kata El di depan wanita tersebut..

" Me… me…. Melihat apa?"

" Semua nya…."

" To.. tolong rahasiakan ini… aku tidak ingin Kenneth mendapat masalah.. Kenneth juga menyuruhku untuk merahasiakan nya.. tolong.."

" Kau masih belum sadar.. dengan apa yang di perbuat laki-laki tersebut..?, dia hanya mempermainkan diri mu…"

" Apa maksud mu?"

" Kau yang bukan apa-apa… , tidak tenar.. dan juga tidak cantik, tidak berdandan.. bisa berdampingan dengan nya…, kau pikir karena apa? Karena dia sedang mempermainkan mu…., dia hanya ingin menikmati mu tanpa menyukai mu.."

" Apa yang kau katakan… kau juga tidak lebih cantik dari ku, lihat saja diri mu… kaki yang lebih besar dari wanita normal…, juga tidak berdandan.. berani nya kau malah menghina ku…, kau hanya iri… aku yang di pilih oleh Kenneth dari sebegitu banyak wanita cantik yang ada di dekat nya"

" Ya…jangan membawa-bawa ukuran kaki ku…, ini tidak ada hubungan nya dengan percintaan kalian…, aku hanya ingin mengingatkan diri mu…, dan kasihan dengan diri mu yang akan menjadi pelampiasan nya"

" Kasihan…?? Kau tidak berkaca? Kau lebih kasihan yang berharap mendapatkan Kenneth dengan menghancurkan hubungan kami" Wanita itu menyirami El dengan air mineral di tangan nya

" Ya… aku hanya ingin membantu mu… sadar lah.." El menarik tangan wanita tersebut dengan kuat.. mungkin terlalu kuat karena kesal

PLAKKKK.....

El tertampar oleh tangan wanita itu.. , tamparan itu sama sekali tidak di sengaja karena wanita itu berusaha melepaskan genggaman El yang terlalu kuat, wanita itu berusah menarik keras tangan nya, dan terhempas mengenai… wajah El dengan kuat.

" Jangan pernah menemui ku lagi" wanita tersebut berjalan meninggalkan El sendiri

" Auww…." El meringgis memegang wajah nya.." kenapa aku terlihat seperti pelakor? Padahal aku bermaksud baik .."

" Ya… El.. kemana saja diri mu? Dan… apa ini? kau kehausan hingga meminumkan air kolam?" Tanya Cheryl yang kebingungan dengan El yang basah kuyup di bagian atas.

" Kenapa wajah mu El?"

" Hanya terhantuk …"

" Kau yakin… itu terlihat seperti bekas jari yang menempel…" Cheryl mengamati lebih dekat.. dan memegang pelan…

" Auw… itu menyakitkan Cher.."

El berjalan sambil terus menutupi wajah nya yang terasa sangat nyeri…, ia berjalan menuju ruang klub, untuk menyerahkan berkas yang akan di bahas esok hari, ia berjalan dengan cepat untuk menghidari orang-orang yang memandang kea rah nya.

" Aku datang…" El membuka pintu klub dan memandarkan pandangan ke sekeliling dan mendapati orang yang paling tidak ingin dia lihat sedang tersenyum lebar pada nya, rasa nya panas tubuh nya telah menjalar ke ubun-ubun

" Kau sudah datang…, aku menunggu mu…dari tadi"

" Mana yang lain? Dan aku tidak ingin melihat mu.."

"Mereka tadi nya ingin menunggu mu.., namun aku menyuruh mereka untuk pergi , dan biar aku yang menunggu mu…dan menerima berkas mu.., ya mereka langsung menyerahkan tugas ini kepada ku"

" Untuk apa aku memberikan nya kepada mu? Kau bahkan bukan anggota klub ini"

" Ah... kau bahkan tidak tahu? Kalau aku juga akan mendapat bagian di drama kali ini"

Berengsek satu ini… kesal El dalam hati " Aku tidak perduli…, ini berkas nya. Aku masih ada urusan" El berbalik kearah pintu dan hendak keluar

" Tunggu dulu…" Kenneth menutup pintu kembali dengan sebelah tangan nya, menghadang El dengan berdiri di depan El

" Kau mau apa?" Tatap El dengan penuh amarah

" Kau basah kuyup..?" Kenneth melepaskan jaket nya

" Aku merasa cuaca sangat panas.. karena itu aku menyiramakan diri ku dengan air , ada masalah dengan mu?"

" Kau bercanda….? Kau sungguh unik.., aku akan membuat mu menjadi milik ku.."

" Geser…." El menendang kaki Kenneth dengan kuat , hingga Kenneth mengangkat kaki nya satu sambil memengang kaki nya yang sakit, berloncat-loncat menahan sakit " Milik mu…? Kau kira aku barang…" El berjalan pergi.. masih sambil memegang wajah nya