Chereads / kaki ku kebesaran (my big foot) / Chapter 23 - Kamar.. ED..

Chapter 23 - Kamar.. ED..

Karena tempat gossip kemarin.. kami sama sekali tidak dapat menggunakan lapangan basket sekolah lagi, sekarang mau tidak mau kami menggunakan lapangan basket di rumah Ed, untuk pertama kali nya aku menginjak kan kaki di rumah Ed.., aku tidak salah alamat kan? El melihat rumah tersebut sangat megah.., orang kaya emang beda

" Ah… Nona El kan?" Tanya salah salah satu petugas

" Benar…" Masih menutupi wajah nya dengan sebelah tangan

" Biar aku antar kan ke tempat Tuan Ed"

" Tuan.., nona El sudah datang" kata seseorang pelayan yang berdiri di balik pintu halaman belakang rumah Ed

" Suruh dia masuk saja…"

"Wah…, aku kira aku salah alamat.., ini terlalu besar… aku seperti sedang berada di… hemmm… di sekolahan.." Tawa El… namun kemudian nyeri itu datang ketika ia tertawa , El langsung terdiam seribu bahasa dan berusaha menahan sakit

" Ya… El… kenapa dengan diri mu?" Ed kaget saat membalikan badan dan menemukan baju El yang masih basah dan muka yang tadi nya bewarna merah sekarang mulai membengkak dan membuat mata El menyipit.

" Errr… ini karena laki-laki itu…"

"Dia memukul mu? Kurang ajar… berani sekali dia memukul wanita.., aku akan mencari laki-laki itu sekarang" Ed melangkah kan kaki

" Tunggu… bukan begitu…" El menarik tangan Ed

" Ceritakan…, dan apa yang kau pegang itu? Jaket siapa itu?" El dan Ed sama-sama melihat benda yang berada di tangan El, menyelidiki.. benda yang terlihat sangat kotor karena di seret kemana-mana tanpa di sadari El. El mengangkat tinggi benda tersebut, dan melebarkan sisi-sisi nya dan mendapati jika itu jaket laki-laki, pikiran nya kembali memutar peristiwa sebelum nya, mendadak ia emosi dan langsung melempari jaket tersebut ke lantai, dan menginjak-nginjak nya dengan kuat.

Ed mengetahui itu milik siapa, ketika melihat tingkah El yang dengan diam tapi membunuh jaket tersebut tanpa ampun, Ed juga ikut merasa kesal dan melempar bolak-balik jaket tersebut berkali-kali dan menginjak dan membejek –bejek nya bersamaan dengan El

Namun dari sisi pandangan pelayan.., Ed tidak pernah mengajak siapapun untuk kerumah nya, mendengar seorang teman dekat datang.. membuat para pelayan merasa sangat gembira, dan kegembiraan itu semakin melipat ganda ketika mendengar yang datang adalah seorang wanita.., semua pelayan tiba-tiba saja menjadi kepowers.. dan mulai menyelidiki wanita yang datang, datang dengan basah kuyup dan wajah yang memar, El terlihat layak nya mafia.., di tambah lagi melihat tingkah aneh mereka berdua yang begitu terlihat emosional terhadapa jaket tak bersalah, membuat para pelayan mengelengkan kepala.

" Hahahahaha…., setidak nya.. wanita itu bisa mengeluarkan sisi lain dari tuan muda yang belum pernah kita lihat" Tawa salah satu ibu asuh Ed

" Sial…" Jawab El

" Kenapa?" jawab Ed

"Bagaimana pun…. Aku tetap harus mengembalikan jaket tersebut…, dan sekarang …" Ed dan El sama-sama melihat jasad jaket tersebut terlihat begitu mengenaskan. Berdua sama-sama mengeleng pasrah.

" Owh… jadi begitu.., ganti baju mu… bersihkan diri mu.., aku akan menyuruh pelayan untuk menyiapkan pakaian ganti mu.. dan pakaian dalam mu.., kau bisa menggunakan kamar mandi ku, ikut aku…" Ed berjalan naik kelantai dua dan membuka sebuah pintu, pintu tersebut di penuhi pahatan yang bernilai artistic, saat pintu terbuka… dalam nya tak kalah mengagumkan, begitu besar…, begitu rapi, dan begitu mewah..

" Wah…. Ini ruangan apa? Besar sekali"

" Kamar ku…." Seketika Ed dan El membeku , Ed membeku karena baru sadar.. jika ia telah mengajak seorang wanita memasuki area pribadi nya, sementara El baru menyadari.. jika ia dengan suka rela memasuki kamar pria. Mereka berdua mengerti jika lawan jenis memasuki kamar.. berarti.. .

Ed dengan kikuk menoleh kearah El dan mendapati El yang hanya terdiam di sana " Jangan ambil pusing… aku hanya tahu kamar mandi yang ada di kamar ku"

" Ah.. ya" El mengangguk patuh, apa yang aku pikirkan.. Ed bukan orang yang begitu,aku berpikir terlalu jauh.. Ed tidak tertarik terhadap wanita.., aduh… gara-gara dari tadi menahan gugup.., aku sudah ingin segera ke toilet… "Ed… aku tidak tahan.. lagi…" Belum selesai El berbicara, tiba-tiba saja seseorang di belakang El memotong nya

" Ah… maaf tuan muda.. aku tidak sengaja mendengar nya…aku letak kan pakian nona El di sini dan tidak akan menganggu kalian.., aku akan menutup pintu nya " pelayan muda itu tersipu malu dan sedikit menahan senyuman

Melihat reaksi pelayan nya, Ed langsung mengetahui isi otak pelayan nya" El… kenapa perkataan mu.. selalu memancing .." Ed menutup wajah nya dengan tangan karena merasa malu sendiri.. , sementara ia tahu El tidak bermaksud mengatakan hal aneh dan sebentar lagi rumah ini akan gempar dengan berita aneh lagi.Sementara para pelayan menguping di balik pintu, berusaha mengorek informasi apa lagi yang akan di dapatkan, dan apa yang sedang mereka lakukan

" Cepat Ed… tunjukan pada ku… aku tidak tahan lagi…," El sambil menyilangkan kaki ny untuk menahan desakan ke toilet

" Ya… kau tidak bisa pelan-pelan .. di sana.. " tunjuk Ed mengarah ke toilet, Ed sudah tahu jika terlalu gugup, takut, dan apapun itu yang berhubungan dengan emosi mendebarkan.. El pasti memerlukan toilet.

" Karena aku sudah tidak tahan lagi…" Para pelayan yang menguping langsung menutup mulut mereka dan wajah mereka merona, ternyata tuan muda kita.. benar-benar laki-laki , bukan seperti gossip homo yang selama ini beredar.

El keluar dari kamar mandi dengan kepala di tutupi handuk, ia menggunakan baju kaos hitam milik Ed dan celana training milik Ed yang terlihat terlalu panjang untuk El, hingga ia harus menggulung ujung celana tersebut.

" Sini…" Ed menepuk ranjang yang dia duduki.. " Aku obati dulu luka mu…"

El mengangguk dan berjalan mendekata Ed, duduk di samping nya. Mereka duduk sangat dekat, untuk pertama kali nya mereka duduk berhadapan dengan sangat dekat. Membuat mereka berdua menjadi gugup dan cangung, jantung mereka berdua berdetak cepat, dan terus saling menyadarkan diri masing-masing, untuk tidak terbawa suasana

" Seperti nya wanita itu memukul dengan sekuat tenaga… sampai memar begini"

" Sebenar nya dia hanya berusaha melepaskan genggaman ku..yang sangat kuat, dan… aku merasa seperti pelakor Ed.." Ed tersenyum geli mendengar perkataan El , sambil terus mengobati luka El

Aku dapat mendengar nafas Ed di pipi ku…, gerakan tangan nya yang lembut mengoles obat, membuat jantung ini terus berdetak cepat.. dan aku masih saja belum dapat menenangkan jantung sialan ini..

" Tapi… sebegitu keras aku menyakinkan dia.. dia tetap tidak mempercayai ku.., sungguh menyakitkan nya dua kali lipat"

" Tentu saja dia tidak akan mempercayai mu.., apa kau tidak pernah berpikir? Wanita seperti mu… yang sama sekali tidak memiliki daya tarik, berkaki besar, tidak berdandan, tidak tenar, memarahi sesorang yang sama kedudukan nya dengan mu.., tentu saja ia akan melakukan perlawanan…, dan menganggap mu iri dengan nya, kau pasti lebih senang di hina ,di injak, di permalukan, oleh orang yang nyata nya lebih dari mu, dari pada orang yang sama buruk nya dengan mu…, itu sifat alami manusia…, seorang upik abu menghina seorang itik buruk rupa… ,siapa yang akan menerima nya.., kalian itu sangat aneh… kalian lebih memilih bermimpi menjadi seorang Cinderella di bading kan harus bangun dan menyadari kalau semua itu hanya mimpi"

Jleb… Jleb… Jleb…

" Ed… perkataan mu itu.. lebih sakit dari tamparan nya loh…"

Tapi.. bagi ku… dan di mata ku… kau tetap El yang menarik, dan terindah.." El… kau wangi sekali…" Ed makin mendekati El.. semakin dekat..hingga jarak di antara wajah Ed dan pipi El hanya selisih 3cm, Ed… sadarkan diri mu….

" Ya… karena aku baru mandi…, aku harus memikirkan cara untuk mengungkapkan kebenaran dari laki-laki itu , agar tidak ada lagi korban selanjut nya" El tiba-tiba berdiri karena terlalu bersemangat..

Ed Tersenyum.., El tetap lah si El…, gadis polos dan bodoh.., untung saja dia bodoh …, untung saja hanya aku yang terbawa suasana.., kalau saja kami berdua terbawa suasana.. bisa apa jadi nya nanti…