Chapter 26 - kesal

"Kenapa kau masih di sana?" tanya Ed yang masih merasa kesal dan terus saja mengelap bibir nya.., semenjak ketemu dengan wanita ini.. bibir nya selalu mendarat tidak tepat sasaran.

" Hm…kalian sudah selesai?" El membalik kan badan dan menyalakan lampu ponsel nya

"Apa maksud mu? "

" Kau menikmati nya? Bahkan untuk mendapat …" El merasa malu untuk mengatakan kiss, ia hanya mengerakkan kedua tangan membentuk kiss, sambil menundukkan kepala, mereka yang melakukan nya tapi aku yang merasa malu " kau menabrak ku dengan sangat kuat…."

" Siapa yang menikmati nya…" teriak Ed geram

" Ah… kau tidak perlu malu begitu Ed… , tenang saja.. hanya aku yang tahu.." Senyum El

" Kau bodoh ya?" Ed mulai memasang wajah serius.." kalau saja tidak ada aku…, apa yang akan terjadi…? Aku segera mengikuti mu ketika kau bilang akan mengembalikan jaket tersebut di belakang panggung..,benar kata si berengsek itu.. kenapa aku memilih tempat seperti untuk mengembalikan jaket nya? Bukan nya kau terlalu memancing nya untuk berbuat sesuatu? Atau kau memang menginginkan nya? Ah.. aku lupa kau memang menyukai nya kan? kenapa kau hanya diam saja saat laki-laki tersebut terus mendekati mu…"

" Itu… aku kira setelah memberikan nya..semua akan beres.. dan kau juga sudah mendengarkan nya kan… aku pikir kalau aku memberikannya di keramaian.. , para fans berat nya akan menyerang ku, dan Kenneth juga akan semakin besar kepala, dan aku tidak ingin sengaja membuat janji hanya untuk mengembalikan jaket ini.., ini terlihat seperti mengajak nya berkencan, karena itu aku menunggu pertemuan klub.. dan memberikan nya. Kau tahu Ed…. Aku sama sekali tidak mengoda nya… aku benci dengan kata ini… aku tidak mengoda nya… itu karena aku sama sekali tidak bisa melihat apapun di sini… karena mata sialan ini… aku bahkan tidak dapat melihat kaki sendiri dan apa yang ada di sekitar sini…. Bagaimana aku bisa lari.. jika tidak tahu arah… , aku sudah tidak menyukai nya lagi….."

" Kalau begitu teriak lah…. Berteriak lah dengan kencang…., biar semua orang mendengar mu, tendang lah ke segala arah….., bukan hanya diam… siapapun itu akan berpikir memang kau menggoda nya" Ed mendekat pada El dengan kesal, ia marah dengan kebodohan El…, apa jadi nya jika tidak ada diri nya.

" Aku begitu ketakutan hingga tidak tahu apa yang harus ku lakukan… "

" Benarkah begitu? " Ed Semakin mendekati El

" Kau mau apa…., jangan dekati aku…aku tidak ingin kau dekati aku sekarang"

" Aku mau mencari kebenaran tersebut… dan mengetes mu.."

" hah?" El mundur perlahan, dan Ed menarik pinggang El dengan kuat hingga El tidak dapat lari dari nya

" Apa yang kau lakukan jika aku lelaki tersebut…. Seperti nya aku kurang mengajari mu…" Ed mendekat kan wajah nya kearah El, di tengah cahaya yang minim, Ed masih dapat memandang wajah El yang hanya memandang kosong, tetapi tetap manis..

" Ed?" Panggil El… yang menarik kuat tangan Ed yang berada di pinggang nya, El sama sekali tidak mengetahui jika wajah Ed telah sangat dekat dengan nya

Ed semakin mendekat…, semakin mendekat…, tolong hentikan aku El…., hentikan aku… saat ini.. aku bahkan tidak dapat menghentikan diri ku sendiri…, tolong hentikan aku…, kalau tidak…

Cupppp...…..

Hangat dan sedikit basah… bibir ku.. menyentuh sesuatu.. apa itu? El memegang bibir nya dan mendapati kepala Ed di depan bibir nya, tangan El berada di atas wajah Ed. i.. ini…, kami…

"Kenapa … kau tidak menolak nya….apakah itu karena kau berpikir aku… lelaki itu.." Ed memundurkan kepala nya..dan berbisik kepada El, ciuman ini terasa menyakitkan bagi nya…, Ed tetap menganggap El menyukai Kenneth , karena ia sama sekali tidak menolak nya.

" Tidak… itu karena aku berpikir… itu adalah Ed.. bukan diri nya… , Ed tidak mungkin melakukan hal tersebut…, dan… sudah ku bilang.. aku tidak dapat melihat apapun… aku buta di sini…" entah kenapa.. ini terasa menyakitkan.. Ed tidak mempercayai semua yang aku katakan berulang-ulang.. aku tidak dapat melihat apapun.., ciuman ini.. terasa sangat menyakit kan.., tanpa sadar El mengeluarkan air mata

" Bagaimapun.. aku juga laki-laki El.., kau harus waspada dengan ku.., setiap laki-laki…" Belum sempat Ed menyelesaikan semua kata-kata nya.. ia mendapati tubuh El yang sedikit gemetar dan air mata yang terjatuh di mata nya

" Owh… El….sungguh… maafkan aku…,aku tidak bermaksud…"

" Kenapa kau terus tidak percaya dengan perkataan yang aku katakan berkali-kali, aku terus mengulang nya… kalau aku tidak menggoda nya.. kalau aku tidak dapat melihat apapun di sini…, tubuh ku semua sakit karena diri mu … kau bahkan mendorong ku dengann sekuat tenaga dan hati ku juga sangat sakit.. ketika kau dan lelaki berengsek itu terus mengatakan aku menggoda kalian…., apa aku terlihat seperti penggoda? aku bahkan tidak dapat melihat wajah mu.. saat mencium ku…, tiba-tiba saja kau sudah mencium ku…tanpa aku dapat melawan…, karena aku pikir kau adalah Ed… tidak mungkin melakukan nya…" El menitikkan air mata semakin banyak, orang yang sangat aku percaya.. , dan sangat melindungi ku.. tidak mempercayai kata-kata ku… ini sangat menyakit kan

Ed memeluk El dan menepuk punggung nya pelan "Maafkan aku…, aku terlalu terbawa emosi , hingga tidak dapat berpikir jernih…, sungguh.. aku hanya takut kau kenapa-kenapa dan sangat kesal karena kau tidak dapat berbuat apapun untuk melindungi diri mu…, aku hanya takut kalau jika saja tidak ada diri ku.., bagaimana jadi nya diri mu.. tanpa perlindungan.., sungguh hari ini aku sangat berengsek.., aku terlalu emosi.. ayo kita keluar dari sini…"

" Ed… bagaimana ini…"

" Kenapa?"

" Karena gelap dan tidak dapat keluar, dan karena kejadian yang mengejutkan tadi… dan kau terus menakuti ku…, aku sekarang.. pipis di celana…." El menenggelamkan kepala nya di dada Ed karena malu

" Hah?" Kaget Ed dan di sertai tawa Ed.., anak ini selalu mengakhiri nya dengan cara nya sendiri..

" Aku pinjamkan jaket ku.."

" Aku gak bawa baju ganti…"

" Kau bersihkan di rumah ku saja… lebih dekat dengan sekolah, setelah itu kau boleh pulang"