" Bodoh.. hentikan hayalan mu.." Ed menepuk kepala El dengan pakaian yang di berikan tadi " kau pikir dia akan berhenti begitu saja? Kau harus membuktikan kelakuan buruk nya selama ini.., kau memengang rahasia terbesar nya… dan membungkam mulut nya dengan itu, sana ganti baju mu"
" Cara nya…?" El memegang baju yang di berikan Ed
" Tidak ada cara lain selain menjadi stalker…, dengan kata lain… kita harus mengikuti nya kemanapun untuk mendapatkan bukti"
" Ed… baju siapa ini?" El keluar dengan menggunakan dress bewarna putih dengan tangan Sabrina, dengan panjang dress selutut.
Ed menatap kearah El, ia berdiam memandang El yang terlihat berbeda, ia terlihat feminism dan juga sangat cantik.., ia menatap sangat lama.., berbeda dengan image bar bar yang selama ini dia pikir kan.
" Ehem… kau menghancurkan image dari pakaian itu…." Bukan.. maksud ku bukan begitu.., aku terlalu malu untuk mengatakan kau sangat cantik mengenakan pakaian itu
" Aku kan menanyakan baju siapa ini…bukan meminta komentar mu,kau bukan.. seperti… ehm… mengoleksi pakaian wanita kan?"
" Seperti nya.. perkelahian tadi telah mencinderai otak mu…, untuk apa aku mengoleksi pakaian wanita… errr" Ed berjalan meninggalkan El
" tunggu… , seperti nya memang aku tidak cocok menggunakan pakaian begini, berikan pakaian mu…"
Ed berbalik kearah El, " Sudah lah.. tidak ada waktu" Ed menarik tangan El untuk cepat bergegas, aku lebih suka melihat mu menggenakan pakaian itu dari pada melihat mu menggunakan pakian ku yang kelonggaran.
" Pilihan ku memang yang terbaik" Seorang pelayan mengintip dari balik tembok
" Setidak nya.. ia terlihat normal sekarang.., kecuali tanda x di wajah nya"
Akhir nya kami memutuskan untuk menjadi stalker nya sampai kami mendapatkan bukti yang sangat kuat untuk menjatuh kan laki-laki itu. Hari ini hari pertama kami mengutit nya, sengaja bangun lebih pagi , dan menunggu nya sambil bersembuni di dekat tong sampah agar tidak ketahuan, sungguh… pagi yang menyebalkan
" Bau…" El mengeluh karena duduk berjongkok di samping tong sampah besar sambil menutupi hidung dan menutup kepala nya dengan topi
" Ya.. mau bagaimana lagi.. ini tempat paling tersembunyi di antara rumah nya…" Ed terus melihat kerah pintu, berperan layak nya detektif sungguhan, ia memegang makanan di tangan nya, sambil mengigit roti
" Bagaimana bisa kau makan saat berada di sini…" Menatap datar Ed
" Itu… itu dia… " Ed menunjukan kearah Kenneth yang mulai berjalan kearah mereka
" Sial… " El berjalan menjauh.. sambil menutupi topi nya.., ini hari pertama.. dan kami telah di ketahui? Pekerjaan ini tidak cocok dengan ku…, jantung ku terus berdetak cepat…, El memengang dada nya yang merasa tidak nyaman, ia mulai merasakan dorongan untuk ke toilet., kaki nya gemetar, hingga ia harus menyender di tiang listrik, setelah merasa agak jauh dan aman, El melirik kearah Kenneth.
Kenneth berjalan kearah Ed , makin dekat, semakin dekat, Kenneth memegang sebuah kantong kecil di tangan nya, seperti nya ia hendak membuang sampah di tong sampah yang tersembunyi itu, jantung Ed semakin berdetup kencang, Ed mulai menahan nafas, dan mengeratkan topi dan penutup hodie nya, menundukkan kepala senunduk-nunduk nya..hingga batas maksimal leher nya dapat menunduk, Kenneth membuang sampah ke dalam tong tersebut, Ed melihat langkah kaki dan bayangan tubuh Kenneth yang telah memutar arah, membuat nya dapat bernafas sedikit.
Namun tiba-tiba kaki Kenneth kembali kearah tong sampah, dan berjalan mendekati Ed yang tepat berada di samping tong sampah besar tersebut, Ed menelan air liur nya dengan kuat, apa yang harus ku lakukan jika dia mendatangi ku? Apa aku kabur begitu saja?
" Jangan makan itu…." Kenneth mengambil roti di tangan Ed
Pemandangan tersebut membuat lutut El merasa lemas.., gawat.. apa yang harus ku lakukan? berteriak untuk mengalihkan pemandangan nya? Atau apa? Apa ? apa? Ed bilang itu tempat paling aman untuk mengawasi nya, tempat itu malah terlihat paling terkutuk
" Kau tidak boleh makan , makanan di sampah.. itu dapat memperburuk kesehatan mu.." Kenneth mengeluarkan uang di saku nya dan meletakkan di atas tangan Ed " Beli lah makanan dengan uang ini"
" Te.. terimakasih…" Tangan Ed sedikit gemetar,
" Kau pasti sudah lama tidak makan, tangan mu bahkan gemetaran"
Sial.. perasaan apa ini? aku di kasihiani oleh nya? Parah nya lagi aku harus berterimakasih atas uang nya.., tangan ku gemetaran karena diri mu.., cepat selesai kan percakapan ini.., jangan memperpanjang nya