Bola masih berada di tangan Edbert, Kenneth sudah berdiri di depan Ed menghadang nya dengan tangan yang terbuka lebar, sambil terus mengikuti gerakan kaki Ed yang bergerak ke kiri dan ke kanan, , sementara Ed mendribble dengan tangan kiri ke tangan kanan bergantian beberapa kali, setiap kali ia melangkah maju, Kenneth memukul mundur diri nya dengan dorongan bahu nya.., pada saat bersamaan Kenneth langsung memukul bola yang ada di tangan Ed dan mengambil alih bola tersebut.., dan langsung memberikan angka pada diri nya. Skors sementara adalah 7 untuk Kenneth dan 6 untuk Ed.
Pertandingan semakin panas.., cucuran keringat tak henti-henti nya mengalir di tubuh mereka. tidak ada senyuman di kedua raut wajah mereka, aku hanya perlu 2 kali lemparan.. sekalipun tidak dapat 3 point aku bisa melakukan 2 point , sekarang yang jadi masalah.. bagaimana kalau dia yang melakukan nya terlebih dahulu, aku harus menghalangi nya bagaimana pun.
Kenneth mengambil ancang-ancang untuk melompat, ia menaikan tangan nya untuk melempar bola, di ikuti dengan Ed yang mengambil ancang-ancang untuk melompat, namun gerakan itu hanya gerakan menipu, sial nya Ed malah termakan umpan tersebut, dan meloncat sangat tinggi, membuat Kenneth langsung berlari menuju ring, Ed yang merasa kesal langsung saja mengikuti nya dari belakang
" Eh….!!!!!!" Teriak Ed kecil saat merasakan keseimbangan tubuh nya tergoyahkan..karena tali sepatu nya yan terinjak, ia beberapa langkah bergerak maju kedepan untuk menyeimbangkan tubuh nya yang besar itu, ia berusaha mencari pegangan agar seimbang, hingga tangan nya hampir mengapai pundak Kenneth yang bersiap melompat untuk memasukkan bola ke ring.
Dapat… !! tangan Ed mengapai baju belakang Kenneth, di saat bersamaan Kenneth melompat.., baju Kenneth yang terasa licin karena keringat lolos dari genggaman Ed, dan tangan itu masih terulur kedepan dan tanpa sadar Ed yang hampir jatuh kelantai masih berusaha mengenggam apapun di depan nya, ia sama sekali tidak melihat apa yang ia genggam , namun benda di tangan nya itu sama sekali tidak dapat menolong nya dan tetap membuat nya mencium mesra lantai di depan nya.
Tiba-tiba suara teriakan histeris terdengar…, entah itu suara kesenangan para fans Kenneth yang berbahagia karena Kenneth telah mencentak angka… namun suara itu terdengar ganjil… , lebih histeris.., Ed perlahan membuka mata nya dan menatap benda yang ada di tangan nya, berasa lembut dan bewarna merah.., Ed berusah bangkit dari jatuh nya dan mengibaskan benda tersebut untuk mengetahui benda merah tersebut dan menyadari benda itu mirip sekali dengan celana … dan warna merah itu.. celana yang di gunakan Kenneth… , owh… seperti nya aku.. melakukan kesalahan besar…, mata Ed melirik kearah Kenneth yang terlihat belum menyadari nya.
Kenneth berbalik menatap Ed dan tersenyum bangga, suara jepretan kamera hp terdengar di mana-mana, semua orang berusaha mengabadikan nya. Tamat lah riwayat laki-laki tersebut, kenangan ini tidak akan pernah terlupakan.. dan bukti telah berada di ponsel ratusan orang.
Ed lansung menutup mulut nya dan mendekati Kenneth, ia memeluk Kenneth dengan erat, berusaha menjaga agar tidak ada lagi yang mengambil gambar Kenneth.
" Ya… lepaskan aku… , apa yang kau lakukan.. sungguh menjijikan" Teriak Kenneth sambil mendorong Ed menjauh dari diri nya.
" Oh.. Kenneth.. sungguh aku tidak bermaksud.., kau pikir aku sudi untuk berpelukan dengan mu.. aku sedang berusaha menyelamati mu.. lihat lah bagian bawah mu" Ed berbicara sambil menghentakkan gigi
Kenneth melihat kearah bawah dan menyadari arti dingin yang dari tadi ia rasakan dari tadi. Muka nya memerah karena malu… dan merasa sangat kesal.
" Kau kemanakan celana ku?" Bisik Kenneth mesra di telinga Ed
" Di tangan kanan ku…, tolong.. itu sangat menjijikan.. aku bisa merasakan nya.. bisakah.. kau menjaga nya untuk tetap tenang di bawah sana? Ya.. apa yang kau pikirkan? Kenapa semakin menegang di bawah sana?"
" Itu karena diri mu…., semakin kau bilang untuk diam.. aku semakin merasa kesal dan bersemangat.." Kenneth mengambil celana nya dan menggunakan nya di dalam pelukkan Ed
" Ya.. kau bukan hanya tertarik kepada wanita? Tapi juga pada lelaki…? Bagaimana bisa kau bersemangat dengan ku?" Ed memukul kepala Kenneth untuk menyadarkan diri nya dan segera melepaskan pelukkan nya.
Merasa tidak terima dengan perlakuan Ed, Kenneth memukul balik kepala Ed, merasa tindakkan nya benar.. Ed tidak terima kemudian menjolakkan kuat Kenneth
" Pukulan itu untuk menyadari otak kotor mu…, kenapa kau malah memukul ku balik?" Terang Ed, dan akhir nya mereka berdua malah melakukan aksi dorong mendorong di tengah lapangan.
PRIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIITTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT
Suara peluit kembali berbunyi, wasit bergerak maju dan melerai mereka berdua yang terlihat sangat emosi. Dan memberikkan peringatan kepada mereka berdua. Skor sementara adalah 8 untuk Kenneth dan 6 untuk Ed.
Seperti nya peristiwa tadi mempengaruhi performa permainan Kenneth.. ia sama sekali tidak dapat berkonsentrasi, rasa malu membuat nya sulit untuk berpikir, setiap kali ia melihat wajah penonton membuat nya berpikir kalau mereka mentertawakan nya, setiap kali ia mendengar suara tawa , ia selalu berpikir tawa itu pasti untuk nya. Walaupun Ed merasa iba.. tapi pertandingan tetap lah pertandingan.. dan ia menggunakan kesempatan ini untuk mencentak 3 point. Dan membuat skor mereka menjadi 9 untuk Ed dan 8 untuk Kenneth.
Tidak lama dari itu, Kenneth juga berhasil mengimbangi angka menjadi 9 : 9. Satu serangan lagi untuk mereka berdua.. hanya tinggal satu lagi.., membuat jantung Ed berdetak semakin cepat.. nafas nya memburu, kewaspadaan nya juga semakin meningkat. Tidak tahu apa yang di pikirkan oleh Kenneth, namun sedari tadi ia hanya memandang kearah bawah, ia tidak berani menatap sekitar, namun ia juga terlihat berusaha untuk berkonsentrasi.
Suara teriakkan penonton semakin riuh…, bola berada di tangan Ed sekarang.., Ed bergerak maju.. ia membolak balikan bola di antara kaki kiri nya yang lebih condong kedepan, mencari cela untuk menerobos pertahanan Kenneth, ia bergerak ke kiri dengan cepat, dan di ikuti oleh Kenneth, ia berusaha melakukan trik tipuan meloncat, namun gerakkan itu terbaca oleh Kenneth, membuat bola di tangan nya dengan cepat diambil oleh Kenneth, membuat semua penonton termasuk El.. menahan nafas sangat dalam ketika bola itu di lempar ke dalam ring.. selesai sudah….
Bola itu memantul di sisi ring dan membuat gerakkan berputar-putar di dalam ring, para penonton semua berdiri dan berharap dengan cemas agar bola itu tenang dan masuk kedalam ring, dan tiba-tiba saja bola itu memantul keluar ring…, dan tanpa menunggu lagi.. Ed langsung mengambil bola itu dan melakukan slam dunk dengan kuat. Membuat angka kemenangan ada pada Ed…
Sebagian penonton berteriak kecewa dengan akhir pertandingan mereka…, Kenneth hanya diam membisu memandang bola yang terpantul keluar area pertandingan, tidak percaya dengan apa yang terjadi.. padahal sedikit lagi ia menang. Ed berjalan kearah Kenneth dan menepuk pundak nya..
"Kau ingin menertawakan diri ku?" tanya Kenneth yang memasang wajah sedih
" Tidak…, aku hanya ingin mengatakan.. kau memang hebat.. menurutku pertandingan kali ini… hanya keberuntungan untuk ku.., mau kah kau bertanding lagi dengan ku? Pertandingan persahabatan" Ed merasa pertadingan ini sama sekali tidak imbang…, kalau saja bukan karena kecelakaan tadi.. mungkin dia tidak dapat mencetak angka lagi.
" Jadi.. sebutkan keinginan mu….. aku akan melakukan apapun itu"
" Tidak ada…. , aku hanya ingin kau menjauhi El… dan berhentilah untuk mempermainkan wanita…" Ed mengeluarkan ponsel nya " Aku mengirimkan sesuatu untuk mu…, kau lihat dan renungkan baik-baik…., ku harap aku tidak mengunakkan nya sama sekali…hanya untuk menghentikan keinginan aneh mu itu"
" Menang…." El mengambil nafas dalam dan sangat panjang ketika melihat lemparan terakhir tersebut masuk kedalam ring, ia langsung menyandarkan tubuh nya ke sandaran kursi dan tersenyum lega. Setelah begitu lama ia duduk dalam posisi tegang sambil mengigit bibir nya untuk menenangkan diri nya.
Ed berjalan kearah El sambil tersenyum dan memberikan jempol kearah diri nya., dan dibalas dengan El dengan kerutan dahi
" Apa itu tadi? Seperti nya aku tidak pernah mengajari mu untuk bengong di lapangan ,tidak pernah mengajari mu untuk melucuti celana lawan. Kau harus bersyukur.. kau menang karena keberuntungan" El mengungkapkan nya dengan kesal
" Seperti nya.. aku telah mempermalukan diri nya sebelum pertandingan selesai.., bagaimana ini.. aku merasa sangat bersalah pada nya.. , seharus nya tadi aku memakai kan baik-baik celana nya, sebaik aku melucuti nya…" Ed mengelus jidat nya yang tidak gatal
"Tapi kau malah memilih untuk memeluk mesra diri nya di tengah lapangan.., bagaimana? Kau menikmati nya… , kalian berdua terlihat sangat mesra ketika melakukan permainan dorong mendorong.. kelakuan kalian berdua membuat orang lain merasa iri"
" Menikmati? Kau tidak tahu.. kalau di bawah sana dia…" Ed langsung menghentikkan perkataan 'menegang' " Kau juga iri?"
" A.. aku? Tentu saja tidak. Jadi.. apa yang kau katakan pada nya..apa keinginan mu ? kau sudah mengirimkan nya?"
" Kenapa kau tidak turun kebawah dan mendengar langsung?"
" Itu karena… aku sudah terlalu lemas.. karena pertandingan tadi. Kaki ku bahkan tidak bisa bergerak karena terlalu lama menegang tadi"
" Kau tahu.. seperti nya semua ini sudah di atur….,seperti nya Tuhan punya cara lain untuk memberikan laki-laki itu pelajaran? Bukan kita yang memberikan pelajaran…, coba pikirkan.. bagaimana bola itu bisa keluar dari ring.. jelas-jelas ia sudah di dalam ring dan berputar-putar di sana….? Dan memberikan ku kesempatan untuk menang. Jika saja kita kalah saat itu.. aku akan mempermalukan nya dua kali.., menyebarkan video itu.. dan melucuti nya. Tapi Tuhan punya cara lain.., ia mempermalukan laki-laki itu dengan sangat bijak.. kalah dengan pemain amatir.. pasti membuat nya terpuruk.., dan semua pertandingan hari ini.. akan tetap di kenang sampai kapan pun, dan ia juga tidak ingin kita merasakan rasa bersalah ketika video itu tersebut tersebar karena perbuatan kita"
" Wah…. Lagi-lagi.. bagaimana bisa perkataan itu keluar dari mulut mu…" El bertepuk tangan
Ed mendekati El dan memengangi wajah El " kenapa dengan bibir mu?"
" Ah? Ini.. aku mengigit nya terlalu kuat. Apakah berdarah?" El menaikkan tangan nya hendak mengelap bibir nya yang berdarah.., namun Ed menahan tangan El dan menggenggam nya
" Seperti nya masih ada yang harus ku urus…. Yang lebih penting" Ed mendekati El , semakin dekat, dan menggenggam erat kedua tangan El, hingga bibir mereka berdua bersentuhan dengan lembut.., Ed menjilati darah yang berada di bibir El, deg… deg.. deg….
El hanya dapat menelan ludah sambil menahan nafas.., apa yang baru saja terjadi…? Apa yang dia lakukan? dia tidak sedang melakukan traning lagi kan? Tunggu.. ada yang salah dengan ini… apa aku harus memenjamkan mata? Ini sudah ke 3 kali nya.. tapi aku masih tidak tahu .. bagaimana aku harus bertindak? Kenapa aku masih sangat lambat ketika Ed yang melakukan nya… apa.. karena aku juga menginginkan nya? Tidak… tidak.. El menjolak tubuh Ed.
" A… pa yang kau lakukan Ed?"
" Mengobati bibir mu…." Mereka berdua hanya menatap cukup lama, hening tanpa suara..
" Kau.. tidak sedang melakukan training seperti dulu kan?" El menanyakan kembali karena bingung
" El.. kenapa kau sangat bodoh…., kau masih tidak mengerti?"
" Apa? Kau membuat ku bingung..."
" Apa yang kau rasakan? Aku men… men… men… menyukai mu El… sangat menyukai mu.., apa kau sama sekali tidak mengerti itu.."
" Tunggu… tunggu…, bukan nya kau sangat menyukai.. Kenneth?"
" Hah?"
" kau bukan nya menyukai sesama… sesama jenis?"
Pletak…. Ed langsung memukul kepala El
" Dari begitu banyak alasan penolakan …kau malah memakai hal tidak masuk akal itu…" Ed berdiri dengan kecewa.. dan berjalan
" Tung… tunggu…" El berdiri sambil memengang kursi sebagai penompang.. dan langsung menarik tangan Ed, kaki nya yang lemas tidak dapat di ajak kompromi.. dan langsung lunglai kelantai sambil masih menarik tangan Ed dengan kedua tangan nya
" El… kau kenapa?"
" Aku… aku kan sudah bilang kalau kaki ku sangat lemas… karena diri mu…"
Ed langsung membalikkan badan nya dan berjongkok di depan El " Cepat naik.. " Ed menarik tangan El ke bahu nya , dan memompong El di punggung nya
" Ed… jadi.."
" Jadi… apa kau juga mencintai ku?"
" Aku… aku.. juga.. menyukai mu…" Ed langsung menghentikkan langkah kaki nya dan menduduki El di bangku
" El.. jadi kau mau pulang kerumah ku atau rumah mu?" Senyum cengir Ed
" Ya….!!! " Teriak kesal El
" El.. boleh kah?"
" Sebelum nya… kau tidak pernah meminta izin pada ku?"
" Karena… ini ciuman pertama kita…." Ed mendekat dan mengelus wajah El…
Kali ini aku harus benar-benar melakukan nya dengan benar…, memejamkan mata dan memiringkan kepala. Benarkah? Terus? bibir mereka saling menyentuh lembut…
The End