Chereads / kaki ku kebesaran (my big foot) / Chapter 34 - Pertandingan Terakhir 2

Chapter 34 - Pertandingan Terakhir 2

Pikiran Edbert kembali berputar pada saat latihan sebelum nya..

" Ingat Ed.. ada hal yang penting yang harus kau ingat.. Kenneth itu pemain professional.., akan sangat menguras tenaga dan pikiran jika kau harus bermain 10 point dengan nya, aku akan mengajar mu 3 point shoot, dengan begitu kau hanya perlu melempar 4 kali bola kedalam ring.., tapi 3 point ini sangat susah karena posisi berdiri dengan ring sangat jauh, di luar lingkaran.. dan harus sangat tepat. Dari mengamati pertandingan-pertandingan sebelum nya.. laki-laki itu punya kelemahan di kaki kiri nya…, ia cenderung mendrible kearah kanan, sementara sisi kiri hanya sebagai tipuan. Untuk trik tipuan sendiri…., seperti nya aku tidak dapat mengajari mu sepenuh nya…, karena permainan basket dan football sama-sama memiliki trik tipuan saat membawa bola, jadi seharus nya kau sudah lebih mengerti.. , justru aku akan mengfokuskan pada cara mu membawa bola dan melakukan 3 point. Sebisa mungkin jadi lah orang yang mengambil bola duluan.. jangan sampai laki-laki itu yang mengambil nya.. karena jam terbang nya yang sangat tinggi.. sangat susah bagi pemula seperti mu untuk merebut bola dari nya"

Sementara Edbert sedang berpikir mencari jawaban.. Kenneth telah melompat.. bersiap untuk melakukan 3 point. Kenapa aku sama sekali tidak menemukan jawaban nya? Ayo kita percepat ingatan ini.

Semua mata penonton tertujuh kepada bola Kenneth yang melambung tinggi melewati Edbert yang berdiri begong sambil berpikir, bola itu menuju ring dengan cepat nya. Sementara El duduk di bangku penonton menatap Ed yang hanya bengong, membuatnya mengigit bibir bawa dengan kuat, ya Tuhan… apa yang kau lakukan Ed? Aku tidak pernah mengajari mu bengong di tengah lapangan.

" Hal yang paling menakutkan dalam permainan one of one adalah tekanan mental yang sangat kuat, permainan saling mengitimidasi, kau harus bisa mengitimidasi nya , hingga membuat nya tidak dapat berpikir, dan jika laki-laki itu yang mendapati bola duluan.. yang harus kau lakukan adalah.. tetap tenang…., jangan terintimidasi.., rendah kan posisi berdiri mu…, awasi gerakan nya.. jangan pernah bergerak duluan.. biarkan dia yang bergerak duluan.. karena biasa gerak kan pertama adalah trik, dengan tubuh mu yang lebih tinggi dan lebih besar seharus nya itu adalah point bonus untuk mu.. kau masih bisa menangkap bola jika itu bukan gerakan trik, jangan hanya menatap bola nya.. tapi tatap lah bola mata nya.. seprofesional apapun orang tu.. mata mereka pasti akan mengikuti arah pikiran mereka.. itu gerakan normal. Yang ku maksud.. adalah lirikan mata mereka… mereka pasti akan menatap kearah mana bola itu akan ia lesatkan.. baik itu kering.. atau kearah belakang.., samping kiri atau samping kanan mu."

Ah.. akhir nya aku menemukan jawaban nya juga.., terdengar suara bola yang beradu dengan ring. Semua sorakkan terdengar.. di tambah tepuk tangan riuh ketika bola itu masuk ke dalam ring.., hah? Sejak kapan bola itu sudah di sana? Teriak Ed dalam hati? Ed melirik kearah El yang terlihat cemas dan mengigit bibir nya dengan sangat kuat.

Untung saja aku sudah memakai popok dewasa… untuk mengantisipasi jika aku tidak dapat menahan nya lagi… El tiba-tiba menyadari jika Ed menatap ke diri nya, El menarik nafas panjang untuk menenangkan diri nya.., menatap dalam kearah Ed seolah berbicara kepada nya…, tenang.. tarik nafas.., El menaikkan tangan kanan nya setinggi dada nya dan menurun naik kan sedikit tangan nya.., memberi tanda kepada Ed untuk tetap tenang.., dan El tidak lupa memberikkan senyuman nya kepada Ed dan memberikkan tanda jempol pada Ed. Menyatakan semua pasti akan baik-baik saja

" Three point …" Kenneth melewati Ed sambil memberikan senyuman mengejek dan berbisik kepada Ed

Tenang Ed.. jangan terpancing.., Ed menarik nafas nya panjang, ini tidak lah sulit..hanya pemanasan.. , ini seperti pertandingan biasa.. yang berbeda hanyalah… letak bola bukan di kaki tapi di tangan.. seharus nya ini lebih mudah.., dan yang berbeda adalah.. tidak ada teman yang membantu mu.

" Anggap saja ini adalah tendangan pinalti mu…, dan three point adalah tendangan sudut yang langsung mengarah ke gawang, jadi tidak ada yang perlu kau khawatirkan" Kata-kata El yang satu ini langsung tergiang di telinga Ed..

Kenneth kembali memimpin, ia mendribble bola dengan santai, dari tangan kanan ke tangan kiri.. ia berjalan maju.. tepat di depan nya Ed menghadang nya dengan tubuh nya, face to face, mata Ed menjadi lebih serius dari sebelum nya, ia tidak melihat kea rah bola sama sekali, tapi melihat gerakkan tubuh Kenneth dan juga gerakkan mata nya. Kenneth menatap kearah kanan Ed dengan cepat. Dapat… aku mendapatkan gerakkan selanjut nya.

Kaki Kenneth sebelah kiri sudah berada di sebelah kaki kanan Ed, Kenneth hendak melewati Ed dengan cara memutarkan badan nya hingga berada tepat di belakang Ed, namun sebelum ia sempat menarik kaki kanan nya, Ed telah bergerak beberapa langkah kearah kanan, membuat Kenneth tidak dapat melewati Ed dan memutarkan tubuh nya, tanpa menunggu lagi.. Ed langsung memukul bola yang berada di tangan Kenneth dan langsung memutarkan tubuh nya kearah ring dan melakukan three point shoot…

" Yup… " El langsung bertepuk tangan dan tersenyum lebar.

" tiga sama…" Ed berjalan kearah Kenneth sambil menepuk pundak nya

" Seperti nya aku terlalu meremehkan mu Edberth.. yang tadi baru saja pemanasan.. sekarang aku akan melakukan nya dengan serius"

"Aku tidak peduli.. kau serius atau tidak…, bukan urusan ku" Ed berjalan melewati Kenneth membuat lelaki itu menghentak kan gigi kesal.