Chereads / kaki ku kebesaran (my big foot) / Chapter 32 - penguntit 3

Chapter 32 - penguntit 3

"Tidak...…" Teriak mereka berdua.. sambil menyodorkan tangan, dan di saat bersamaan ponsel itu tertangkap oleh tangan El, tubuh mereka terhempas ke lantai dengan sangat kuat, hentakan kuat itu membuat tubuh mereka kejang otot sementara.. membuat mereka lumpuh sementara, hingga akhri nya..saat mereka berdua membuka mata.. dan mendapati jika wajah mereka berdua merupakan hal pertama yang di lihat.

El berada di atas tubuh Ed , terjatuh di tempat yang sangat empuk…, tepat di dada Ed, mereka saling memandang , seperti nya otak mereka berdua masih memproses apa yang ada di depan nya, pikiran mereka lumpuh sementara.., dan…

" Ma.. maaf kan aku…" El buru-buru berdiri… tanpa berani melihat Ed, jantung nya masih berdetup kencang.., ia membersihkan rok nya dari kotoran yang tersisa dan segera berlari kencang meninggalkan Ed

" cepat sekali anak itu….." aku bahkan belum menanyakan.. apa dia tidak apa-apa? Tapi bagus lah dia cepat pergi…, Ed memegang dada nya…, apakah di sini yang berdetak cepat? Atau…? Ed menurunkan tangan nya kearah ulu hati nya… di sini yang bergejolak…

" Kenapa hari ini.. begitu…." Akh… aku tidak tahu.. tolong hapus semua kejadian ini dari kepala ku, teriak El pada diri nya sendiri.., ia memengang kepala nya dengan dua tangan dan merasakan ada yang ganjal di tangan nya, dan melirik nya

" Aish… kenapa ini ada di sini…., bagaimana bisa aku kembali ke sana, bahkan untuk melihat nya saja aku tidak berani…"

Derap langkah kaki kuat dan cepat terdengar, hebusan angin terasa di wajah dan tubuh Ed, dan tiba-tiba saja ia merasakan sesuatu memengang tangan nya

" i… ini aku kembalikan.. bye…" El meletakkan ponsel Ed di tangan nya dan langsung lari tanpa melihat wajah Ed.

Membuat Ed kaget sekaligus geli atas kelakuan El, aku tidak tahu kalau dia orang yang sangat pemalu? Tapi kejadian tadi memang memalukan.., bagaimana bisa lelaki itu bertindak seperti itu dengan santai nya..

Tepat pukul tujuh malam, di saat perut kami berdua keroncongan… mata kami yang lelah, kami tetap harus mengikuti lelaki tersebut, yang lagi-lagi kembali berkencan dengan wanita lain, wanita yang lebih polos , terlihat kalau wanita ini lebih kecil dari diri nya

" Bagaimana bisa ….., setelah melakukan hal itu di pagi hari… dia masih dapat berkencan dengan wanita lain di malam hari.., dan lebih mengesalkan nya lagi kenapa kita di sini …" Menatap Ed dengan kesal

El dan Ed berada di antara semak dan pohon dengan kepala yang di tutupi daun-daun, nyamuk dan serangga mulai berterbangan di sekitaran mereka, memainkan music indah di telinga mereka, nging… ging… , gungg.... ngunggggg… ngiyet.. ngiyet.., membuat pertunjukan dan upacara yang indah sebelum para serangga dan nyamuk itu menyerang mereka.

" Ya… apa boleh buat.. karena tempat ini tempat yang paling..." belum sempat Ed menyelesaikan perkataan nya.. El langsung membungkam mulut Ed dengan tangan nya

" jangan katakan hal tersebut, itu membuat ku dejavu…. Dan berubah menjadi tempat terkutuk.."

"Tunggu… mereka ketempat itu? Motel?" El langsung berdiri dari tempat itu..

" El…." Ed menarik tangan El dan menggelengkan kepala nya ke El , memberi isyarat jika ia tidak boleh ikut campur " Ingat… kita hanya mengumpulkan bukti.., tidak lebih.."

" Ba… bagaimana bisa kau mengatakan hal itu…, ini harus di hentikan Ed….bagaimanapun wanita itu akan…"

Ed menarik nafas panjang.. akhir nya aku harus ikut campur lagi dalam kehidupan orang " bagaimana kau menghentikan nya? Dia tidak akan pernah mendengar perkataan mu… sama seperti yang sebelum nya.., wanita yang jatuh cinta itu tuli… "

" Tidak tahu… mau di pukul berapa kali pun, di cakar berapa kali pun, yang aku tahu… hanya.. ini tidak benar.. dan aku harus menghentikan nya.. menghancurkan wanita polo situ" El berlari meninggalkan Ed.

" Kenneeeeeeeeeeeethhhhhhhhhhhhh" Panggil El dari kejauhan

" El?" Kenneth menatap El..

El berjalan mendekati Kenneth dan menarik tangan nya " maaf aku ada urusan dengan lelaki ini… kau pulang saja dulu…"

" Tapi… tapi… aku sudah janjian duluan dengan nya.. dan siapa kau?"

" Aku …. , dan kami ada urusan yang sangat-sangat penting" El memegang lengan Kenneth dengan mesra, berusaha membuat wanita itu pergi dan tak akan kembali lagi kepada Kenneth " Seperti nya kau bisa melihat…..kami … lebih dari teman biasa…, benarkan Kenneth?" El menatap Kenneth dengan mata yang tajam… tentu saja hubungan kita bukan teman biasa.. penuh dengan kebencian.

" Ehem… Catnies..kembali lah dulu.. aku akan menghubungi mu lagi…"

" ba.. baiklah.." Wanita itu menurut dan menganggukan kepala

" Menghubungi lagi? Bagaimana bisa kau mengatakan itu di depan ku Kenneth? apa hubungan kita belum begitu jelas…" Tidak.. aku harus membuat wanita ini patah hati

" Apa maksud mu.. Eline? " Kenenth terlihat bingung menatap El

" masa kau tidak tahu…..apa aku perlu memperjelas nya lagi…" El menatap Wanita itu dengan senyum..

" A… aku pergi dulu…"

El menarik nafas nya lega ketika wanita itu pergi dengan raut wajah menyedihkan, maaf.. menyakiti mu.., tapi aku harus berbuat begitu.., seperti nya bakat acting ku mulai terasa.. dan peran yang cocok untuk ku seperti nya pelakor..

"Jadi…." Kenneth menarik tangan El kearah nya membuat El terjatuh di peluka nya.. " kau bisa jelaskan.. apa hubungan kita berdua?"

Dan diri ku baru tersadar.. jika predator sialan ini ada di depan ku " itu… bukan kah sudah jelas kalau kau menabuh gendering peperangan…" El berusaha menarik tangan nya dari lelaki itu, hingga tangan itu mulai merangkul diri nya

Sialan…, lelaki itu berani sekali menyentuh El.., Ed yang dari tadi hanya diam dan bersembunyi di dekat mereka, mulai berjalan kearah mereka.. ia berjalan dengan tergesa-gesa

" Jadi kau datang untuk bernegosiasi dengan ku? Sudah ku katakan jika kau mengikuti kemauan mu.., pembullyan itu akan ku bereskan dalam satu hari.."

" Lepaskan tangan mu…." El berusaha melepaskan tangan Kenneth yang mengenggam nya dengan sangat kuat, hingga menimbulkan warna kemerahan di tangan nya. El menginjak kaki Kenneth dengan sangat kuat… sekuat tenaga

" AKHHHHHHHHHHHHH" Membuat Kenneth melepaskan rangkulan dan tangan nya, memegang telapak kaki nya yang berdenyut menyakitkan

Tentu saja aku sudah terlatih dalam masalah ini.. aku bukan keledai yang akan jatuh dalam perangkap yang sama, dan aku berterimakasih dengan ukuran kaki ku ini" Sama sekali tidak akan… ."

" Kau bilang hal penting… hal penting apa yang ingin kau katakana pada ku?"

" Itu….." pikir El… aku sama sekali tidak tahu harus bicara apa? Hal penting apa? Aku dan dia apakah ada sesuatu yang penting? Drama? Tidak.. itu bukan hal yang penting..

"Kau tidak bisa menjawab ku? Atau… kau hanya cemburu dengan wanita itu?"

" I..tu… itu….. soal .. soal…"

Ed berdiri di antara mereka berdua, memengang tangan Kenneth berusaha menarik untuk menjauhi El, tepat pada saat yang bersamaan.. El mengucapkan " Edbert.. mengajak mu bertanding lusa…, ya.. itu hal yang penting…., hampir saja aku melupakan nya…, aku harus cepat memberitahukan mu sebelum aku benar-benar lupa"

" Hah?" Ed kaget langsung menatap El yang juga kaget dengan kehadiran Ed, mereka saling menatap hingga berhenti di satu titik, tangan Ed yang berada di tangan Kenneth.

Dengan cepat mereka berdua menarik tangan nya dan mengelap tangan nya dengan sapu tangan dengan jijik..

" Bagus…, aku menerimanya…, persiapkan diri mu baik-baik" Kenneth menepuk pundak Ed dan meninggalkan mereka berdua.

Mengetahui Kenneth telah pergi cukup jauh.. "Ya… El.. apa yang kau katakan? Kau tidur?" menguncang tubuh El

" Mau bagaimana lagi… tidak ada hal penting lain yang dapat ku pikirkan…"

" Ah… bagaimana ini? dengan kemampuan ku sekarang ini..bagaimana bisa aku mengalahkan seorang atlet? Ini sama saja dengan mempermalukan diri ku sendiri" Menjambak rambut nya frustasi.. tidak pernah ia diri nya di jadikan lelucon. Akan menjadi viral.. seorang yang menantang Kenneth.. seorang atlet sepak bola..,dengan judul tersebut tidak mungkin tidak menarik banyak penonton?

" Tenang saja Ed…" menepuk " Percayalah pada guru mu ini.. kau sudah siap.. lebih baik kita mengisi perut dulu"

" Ini mengenai harga diri El…"

El berjalan tanpa mendengar ocehan Ed sama sekali.. , pikiran nya telah berada pada makanan yang ingin ia makan, dan mencoba menebak-nebak makanan apa yang telah tersedia di meja makan " Ed…,bagaimana kalau kau kerumah ku?"

Ed sedang menegak minum untuk menenangkan diri nya , ia mendengar perkataaan El.. kerumah? Dia sering kerumah ku.. dan sekarang aku yang kerumah nya.. bukan kah itu berarti.. secara tidak langsung mengenalkan diri sebagai… pasa..ngan…, air di mulut Ed menyembur keluar... dengan cepat.., seperti nya air ini pun tidak dapat memerikan ketenangan untuk diri nya..

" Bu… bukan nya terlalu…, maksud ku… saat tiba waktu nya.. aku pasti akan ke rumah mu"

" Masakan mama ku sangat enak loh.. kau pasti akan rugi kalau tidak mencoba nya, salami ini kan aku selalu menumpang makan di rumah mu…" Tiba-tiba saja kenangan pembicaraan tadi pagi dengan mama tergiang di otak El, membuat nya membeku sejenak

" Itu…"Seperti nya anak ini tidak mengerti maksud seorang wanita mengundang laki-laki kerumah.. aku harus menjelaskan kepada nya, agar dia tidak sembarangan mengajak laki-laki kerumah nya

" Tidak jadi deh… kau makan saja di rumah mu sendiri, aku rasa makanan di rumah mu pasti lebih mahal dan lebih mewah…" Bisa gawat kalau mama salah mengartikan maksud ku

" Kenapa tidak jadi? Kalian berdua pasti sangat lapar…., " Seorang wanita berbicara , dan muncul di tengah jarak antara El dan Ed..

" Huwaaaa...…" Teriak mereka berdua , kaget, mereka meloncat mejauh dari arah suara sambil mengelus dada sambil menatap wanita setengah baya itu tersenyum kepada mereka

" Apa perlu semenakutkan itu?"

" Ma… mama…, kenapa tiba-tiba muncul di antara kami… mengangetkan saja.. aku kira hantu.."

Mama… itu..ibu, mami, bunda sama dengan seorang wanita yang melahirkan.. yang arti nya dia itu yang melahirkan El…, otak Ed lagi mencerna kata-kata mama dengan tepat , itu maksud nya orang tua nya El?

" Malam tante…, perkenalkan nama saya Edbert.., saya teman sekolah El.., dan aku pamit dulu tante.." Ed menundukan badan memberi salam, dan segera membalikkan badan

" Tunggu.. sebaik nya kau makan dulu di rumah kami dulu nak…, sudah malam dan kalian berdua belum makan"

" Itu… ma , sudah malam.. sebaik nya Ed pulang lebih dulu.."

" pasti dia sudah kelaparan… sebaik nya dia makan dulu"

" Nanti dia akan sangat kemalaman sampai di rumah, lebih baik dia pulang dulu"

" Kenapa kau bersikeras? Justru membuat mama lebih curiga" Mama menatap mata El

" Ka.. kalau begitu.. ayo masuk makan Ed" El langsung menarik tangan Ed masuk kedalam rumah nya..

" Sebentar lagi musim dingin… angin di luar sudah mulai terasa dingin, sebaik nya kalian minum sup hangat ini dulu" mama El menyiapakan makanan di depan mereka

El menatap kearah Ed, seolah mengisyaratkan cepatlah makan dan pulang…, jangan membuat masalah di sini

" Terimakasih tante…, aku akan memakan nya"

" Seperti nya mala mini akan turun hujan, sebaik nya kau menginap saja di sini"

PRUUUTTTTTTT…. Kuah sup mereka berdua langsung menyemprot keluar

" Ah… panas sekali… ma.. maafkan aku… menumpahkan sup nya.." Ed berusaha menenangkan diri

"Tidak apa-apa…, sup itu memang baru di panaskan. Jadi.. bagaimana?"

" Maaf tante.. tadi bilang apa ya? Saya tidak mendengar" Ed pura-pura tidak mendengar

" menginap lah di sini…., sudah terlalu malam.. dan hujan telah turun.." Mama El dengan tenang mengulang setiap kata nya

" Mama… Ed akan pulang sekarang… iya kan Ed?" El menatap Ed , memberi kode kepada nya untuk menganggukkan kepala

" benar.. aku akan pulang sekarang…, aku pamit dulu tante" Ed berdiri dan memberikan hormat kepada mama El

" Kau bahkan belum menyelesaikan makanan mu… apa masakan ku tidak enak?"

Ed duduk kembali dan memengang sumpit nya, seperti nya semenjak aku bertemu dengan anak ini, masalah selalu saja mengitari ku.. "bukan begitu tante.. masakkan tante sangat enak"

El mencubit kaki Ed, berusaha menyuruh Ed untuk mencari alasan untuk pergi.. , mereka berdua saling tatap dan berbicara dalam hati.

'ya.. cepatlah pergi.., semakin lama kau disini.. kau tidak akan bisa pulang'

'aku juga mau segera pergi, tapi mama mu lebih hebat dari ku, aku harus melakukan apa? Katakana pada ku'

'cari alasan yang masuk akal untuk segera pergi'

" Hujan di luar deras sekali tante, kalau aku tidak pulang sekarang… aku sangat larut sampai di rumah"

" Di luar hujan sangat deras, kau mau pulang menggunakan apa? "

" Mama… Ed.. punya banyak tugas.. dia harus pulang dan segera menyelesaikkan nya.."

" Benar sekali tante…"

" Kalau dia memang banyak tugas, dia tidak akan berkeluyuran semalam ini.. dia pasti telah mengerjakan nya.."

" Mama…. Rumah kita tidak ada kamar kosong.. dia akan tidur di mana?"

" Tentu saja dengan mu…., tapi jika terjadi sesuatu…" Mama El membela apel menjadi dua dengan hanya menggunakan tangan nya hingga menimbulkan suara 'KREKKK' " yang 'Itu' juga akan terbelah dua"

Dengan cepat Ed merapatkan kaki nya dan menutupi selangkangan nya dengan kedua tangan, ia menelan ludah.., aku tau dari mana kekuatan itu menurun.. ternyata dari mama nya, sayang nya kecerdasan nya tidak menurun seratus persen.

" Bersihkan diri kalian dulu dengan air hangat, baju ganti Edbert akan tante letakkan di depan kamar mandi" Mama El pergi

" Ya…. Kenapa kau tidak mencari alasan…"

" Aku mau cari alasan apa lagi?"

" Kalau begitu.. sekarang juga kau pergi…"

" Kenapa aku harus berhujan-hujanan…jika ada tempat yang teduh dan hangat di sini…"

Akhir nya kami berdua terjebak di dalam ruangan ini, kikuk, hening dan tak bersuara, mata kami berdua sudah sangat berat, tubuh kami sudah sangat lelah, otak ini perlu istirahat, tapi … reaksi tubuh ini malah berbeda dari yang di harapkan, bukan nya beristirahat dengan tenang.. kami berdua hanya terjaga… sesekali tubuh kami saling bersentuhan karena gerakan , membuat kami segera membuka mata dan menjauh.., dan saat mata ini tertutup… sesekali gerakan kami bersentuhan, membuat hormon lain yang berbicara..

" Ed… sungguh ini melelakan… aku ingin tidur…"

" Aku juga…."

" Kenapa kau tidak tidur di ujung sana Ed?"

" Selimut nya hanya satu…, aku tidak ingin kedinginan.."

" Akh.. ini membuat ku frustasi.."

" Kenapa ? kau memikirkan hal yang tidak-tidak?"

" Ten… tentu saja tidak…"

" Kalau begitu tidur lah…" Ed membalik kan badan hingga mereka berdua saling berhadapan dan saling menatap…

" Bagaimana cara nya…" El masih menatap Ed, membuat jantung mereka berdua berdetak cepat, aneh nya… ini sangat candu, hingga mereka berdua sama sekali tidak berpaling

" Tutup mata mu…" Ed memengang wajah El dan menutup mata nya dengan satu tangan…

"Dari pada saling menghindar… bukan kah ini lebih baik…" Ed memeluk El, yang membuat tubuh El membatu.. " Tenang saja… aku hanya ingin ini cepat berakhir dan tidur.. aku tidak akan macam-macam.. aku tidak ingin 'itu ' terbelah dua"

*************************************************************