Chereads / kaki ku kebesaran (my big foot) / Chapter 29 - Pertempuran 2

Chapter 29 - Pertempuran 2

" kau ingin aku menurut degan mu.., cih… jangan bermimpi… maafkan aku.. aku punya pengendalian buruk dalam menahan emosi.. jadi berhati-hati lah dengan ku.." El meninggalkan Kenneth yang meringis kesakitan, sambil menyender di tembok memegang selangkangan nya.

Akan ku beberkan semua nya.. sifat asli mu…., akan ku beberkan.. kau mencari orang yang salah , untung saja kaki ku ini besar.. kau sangat berguna kaki.. tidak sia-sia ukuran mu di atas normal.., aku pasti akan mengumpulkan semua nya.. dan menghancurkan nya.

" Owh.. ternyata kau di sana.., dasar wanita tidak tahu malu" Wanita yang tadi berada di depan El

" Siapa? Dan mau apa?"

"Kau tidak tahu siapa kami? Aku adalah Calarence, kakak tingkat mu dan juga ketua perkumpulan fans Kenneth…, sungguh kau tidak tahu malu.., berani nya menyerang dia.."

"Bukan urusan kalian.., minggir…" El berjalan melewati mereka

" Dasar kurang ajar…." Cal menarik rambut El dengan kuat untuk menghentikan jalan El

" Ya…." El berbalik dan menjabak kembali rambut Cal

" lepaskan rambut ku.. dasar wanita tidak tahu malu " Teriak Cal

" Siapa yang tidak tahu malu…, lelaki itu yang tidak tahu malu…, siapa yang menyerang siapa…, aku tidak sudi menyerang dia.. , laki-laki berengsek itu yang mulai menyerang duluan" El dan Cal berguling-guling di lantai akibat pergulatan segit mereka berdua, semua orang menonton mereka dan mengeluarkan kamera untuk mendapatkan shoot dan Angel terbaik, berlomba-lomba menjadi seorang tranding , influencer di banding kan melerai mereka.

" Tapi kau yang mengajak nya ke tempat gelap!!!"

" Benar juga "El berhenti sebentar dan menganggukan kepala setuju " tetap saja dia yang menyerang ku…, dan kau juga yang menyerang ku lebih dulu"

" Ya… berhenti kalian berdua…" Cheryl berlari kearah mereka yang berkelahi dengan segit sambil membawa seember air dan menyiramkan mereka berdua untuk menghentikan perkelahian segit tersebut, sebelum para guru datang dan memberikan sangsi. El yang berada di atas Cal, saling menatap kearah Cheryl,

" Ayo…" Cheryl menarik tangan El dan berlari cepat

" Cher… kau kira aku kucing? Menyiram dengan air "

"Bukan kah kau memang kucing, kau tidak lihat bagaimana luka yang kau timbulkan di tubuh dan muka Calerence? " Cheryl membuka ponsel nya dan memperlihatkan bentuk cakaran di wajah Cal , bekas tiga kuku tertancap di wajah Cal

El membuka mulut nya lebar saat melihat bekas cakaran tersebut, rasa bersalah muncul di lubuk hati nya, itu pasti sangat menyakitkan… dan apakah itu akan berbekas? " Bagaimana ini Cher.., apa dia baik-baik saja?"

" Sebelum kau memperhatikan orang lain, sebaik nya kau melihat diri mu sendiri" Cheryl membuka kamera depan nya dan memperlihatkan wajah El

"AAAAAAAAKHHHHHHHHHHHHHHHHHH...." Teriak El sangat keras, begitu mendapati bekas cakaran Cal berbentuk X besar di wajah kanan nya, dan beberapa cakaran kecil di kisaran bibir El, lebih parah nya lagi ia mendapati alis sebelah kiri nya rontok hingga membentuk garis memerah di atara rambut alis nya, membuat alis nya terbelah kearah kiri.

********************************************************************

Saat seperti ini otak ku tidak dapat berpikir dengan benar, aku harus menemui Ed , mungkin dia ada cara yang baik untuk menghancurkan laki-laki tersebut. El berjalan kearah rumah Ed, dan layak nya seperti rumah sendiri, para pelayan dan penjaga pintu langsung membuka kan pintu untuk El tanpa bertanya apapun.

" ya.. apa tidak apa-apa , tuan muda bersama dengan nya? " Para pelayan mulai bergosip di belakang mereka , ketika El memasuki kamar Ed

" Benar-benar.., walaupun aku senang tuan muda sama sekali tidak homo, tapi aku sangat khawatir dengan wanita itu. Dia tidak pernah datang dengan normal" Semua pelayan wanita langsung menganggukan kepala nya setuju.

" Kau memasang tattoo baru di wajah mu El" Ed mengamati wajah El dengan serius

" Coba tebak…, apa ini" El menunjuk kan bagian alis mata nya, dan juga pipi nya yang berbentuk X

" Ah… aku tahu…, kau sedang berperan sebagai anak berandal? Mafia?" Ed menunjukan jari nya telunjuk nya seolah benar-benar mendapatkan pencerahan

" Kau bercanda Ed? Kau pikir… aku benar-benar akan menjadi mafia?"

" Bagaimana bisa.. sehari pun kau tidak membuat masalah.." Ed mengelengkan kepala nya

" Kau sudah tahu?"

" Video nya sudah sangat viral.., bagaimana bisa aku tidak tahu…, duduk lah.. aku akan memanggil pelayan untuk.." Ed berbicara sambil membuka pintu, mata nya masih menatap El yang berada di belakang nya. Saat Ed membuka pintu..

" ya.. tuan" Seorang pelayang tertua dengan senyuman manis diwajah nya menunggu di depan pintu dengan tangan penuh dengan sesuatu , membuat Ed kaget menatap nya.. lebih mengangetkan lagi saat Ed mendapati pakaian yang berada di atas tangan pelayan tersbut" Baju nona El sudah saya siap kan.., untung saja saya sudah mempersiapkan, karena saya tahu nona El akan datang"

" Owh.." Ed mengangguk kan kepala dan menutup kembali pintu nya.., Ed menatap pakaian tersebut, seperti nya bukan pakaian ku…, bahkan para pelayan telah tahu apa yang akan terjadi? Apa yang dipikirkan mereka? El selalu datang untuk berganti baju? Tiba-tiba saja muka Ed memerah.., ah… dasar si El.., dia bahkan menyebarkan aura negative nya di sekeliling rumah.

"Ed… , ayo cepat.. kau harus menentukan tanggal pertandingan, dan kalah kan dia.., harga diri nya pasti akan jatuh jika dia kau dapat mengalahkan nya…, hal yang ia bangga-bangga kan hancur.. hahahahaha..hahahahaha…" El mulai membayangkan Kenneth bertekuk lutut di hadapan nya dan meminta maaf, dan El tertawa terbahak-bahak