El telah membersihkan diri nya, sekali lagi.. ia meminjam pakaian Ed dan pakaian dalam baru yang di berikan oleh pelayan rumah mereka.
" Ed…"
" Apa?"
El berjalan ke arah Ed dan duduk di hadapan nya sambil melimpat kaki, ia memandang kea rah Ed tanpa bicara apapun.., muka nya sedikit memerah.. entah karena panas atau ada sesuatu yang ia pikirkan
Ed memandang El yang hanya diam saja " Jangan sampai kau membuang air kecil dengan pakaian ku…, di sana.. cepat ke sana.. " Ed panic sambil menunjuk toilet
Pletak….
El memukul kepala Ed " Siapa yang akan menanyakan itu"
" Terus…apa yang ingin kau bicarakan… muka mu sampai merah.., aku hidupkan ac dulu"
"Bukan.. itu.." El menarik ujung baju Ed , menahan nya untuk pergi " Aku hanya ingin bilang terimakasih….kau sudah banyak membantu ku…, aku sungguh bersyukur memiliki mu.."
" Sama-sama.., jadi apa upah mu kepada ku.., aku sudah banyak membantu mu.. setidak nya kau harus membayar ku kan?" Ed nyengir..
" Bagaimana kalau aku traktir makanan di sekolah ku?" dengan mata berbinar menatap Ed
"Apa yang ku harapkan dari pemikiran mu.." Ed bergumam " apa harga ku hanya setara makanan di sekitar sekolah?
" aku mendengar nya Ed…, maksud mu.. aku bodoh ?"
" Bagaimana kalau kau memberikan sesuatu yang lebih berharga?"
"Berharga? Kiss?" El tanpa sadar melepaskan kata-kata yang membuat mereka berdua terdiam cukup lama…, mereka berdua kikuk dan tidak berani melihat satu sama lain, walaupun mereka telah melakukan nya dua kali.. tapi itu bisa di katakan tidak masuk hitungan
" Ed… "
" Hah?"
" Ba.. bagaimana rasa nya…? Karena itu terjadi begitu cepat.. aku tidak tahu.. apa rasa nya.. yang pertama dan kedua…" ya.. aku tidak tahu apa rasa first kiss yang selalu di ceritakan oleh teman-teman ku, yang ku tahu hanya sesuatu yang basah menempel di bibir ku. Ah.. dia menghancurkan ekspetasi ku
" Mau coba?" Ed mendekati El.. dan memegang wajah nya
Deg.. Deg..
Jantung ku langsung berdetak dengan cepat.. begitu mendengar perkataan tersebut, wajah nya semakin dekat.. apa yang harus aku lakukan? aku tidak tahu harus bagaimana? Tidak pernah ada yang mengajari ku bagaimana .., kenapa tidak ada kursus berciuman..? apa yang ku pikirkan.., apa yang harus ku lakukan? apa aku harus memejamkan mata? Tunggu… kenapa aku memikirkan bagaimana cara nya? Seharus nya.. yang ku pikirkan.. kenapa aku harus melakukan nya dengan Ed? Sudah terlambat.. ia semakin dekat..
" Tuan muda.., makanan nya sudah siap…" Seorang pelayan membuka pintu dengan cepat..
Ed dan El sama-sama menarik tubuh mereka menjauh.. karena kaget.