Untuk berjaga-jaga aku juga mengajak Cheryl untuk menonton pertandingan yang di katakan Ed, namun sebenar nya aku juga tidak tau pertandingan apa itu, dan rencana apa yang di buat oleh Ed untuk nya. Aku hanya mengikuti nya dengan tenang..
" Eline…" Kenneth melambai kea rah Eline dan Cheryl yang sedang berdiri di depan pintu gerbang sekolah Putra
" Owh.. ternyata dia cukup tampan dengan pakaian bebas, dan kau membuat ku menjadi obat kutu?" Bisik Cheryl ke telinga Eline
" Aku tidak bermaksud begitu Cheryl…, tenang .. ini bukan kencan sama sekali" Eline mengerakan bibir nya tertahan , dengan suara yang kecil dan mulut tersenyum kepada Kenneth yang semakin dekat.
" Ku kira kita hanya berdua…, kau terlalu malu untuk berdua saja dengan ku? Setelah menolak ku? Apa kau berubah pikiran?" Bisik Kenneth tepat di telinga Eline, terlihat sangat mesra, sementara Cheryl berpura-pura tidak melihat dengan aksi Kenneth
" Ini bukan kencan… dan aku tidak pernah mengatakan kalau aku akan mengubah pikiran ku, dan ada apa dengan kalian berdua.. kenapa kalian terus berbisik di telinga ku secara bergantian, kalian mengira kuping ku terowongan bergema yang akan saling menghubungkan satu sama lain" Kesal Eline.., sambil menutup kedua telinga nya dengan kedua tangan nya
" Ayo kita cari tempat duduk.. "
"Tunggu… aku menunggu teman ku.., kalian duduk saja terlebih dahulu" Eline mulai melihat kekiri dan kanan, berusaha mencari keberadaan Ed. Sial.. kenapa aku selalu lupa untuk meminta nomor ponsel nya…, dimana diri nya.. Eline menatap jam tangan nya sambil berdiri di depan pintu ruang bertanding. Bukan kah pertandingan sebentar lagi.. kenapa ia belum juga muncul.. atau mungkin juga ia sudah duduk di bangku penonton.
Eline mengerutkan alis mata nya, menyipitkan mata nya untuk mengumpulkan focus ke pupil nya sambil menatap kearah kerumunan penonton, dengan tubuh nya yang besar dan tinggi, serta rambut nya yang selalu rapi.. seharus nya tidak lah susah untuk menemukan nya.
" Ya.. penonton di persilahkan segera menduduki tempat yang kosong, karena para pemain sepak bola dari kedua pihak akan memasuki lapangan"
"Tuh kan…" Keluh Eline.. pertandingan sudah di mulai, aku bahkan belum menemukan mu.. dan kau juga tidak memberikan rincian rencana yang akan kau buat.. , tentu saja aku merasa sangat cemas.. apakah ia dapat menemukan ku? Di zaman secanggih sekarang.. aku masih harus bersusah payah menemukan seseorang dalam ruangan ini. errr… sungguh..
DUKK....
Seseorang menabrak Eline yang sedang berdiri di tepi pintu ruangan.., ia termundur beberapa langkah , keseimbangan nya mulai goyah.. beberapa kaki nya melangkah mundur , tangan nya bergerak terlentang ke keiri dan kanan berusaha mencari keseimbangan, namun ia belum juga menemukan keseimbangan.. ia mulai merasakan jika tubuh nya mulai menyentuh lantai.., mata nya terpejam kuat.
Kenapa tidak sakit? Eline membuka mata nya.., saat mata itu terbuka.. ia melihat sosok yang sangat familiar berjalan melewati diri nya.., lelaki itu menggenakan seragam pertandingan, ia berjalan mantap, menatap ke depan.., berjalan dalam barisan yang rapi dengan teman-teman satu tim nya, mata Eline sama sekali tidak dapat lepas dari lelaki tersebut.
Deg.. Deg.. Deg..
Muka nya mendadak mememerah dan panas.., ia memangangi dada nya yang berdetak dengan cepat, Ed? Ia seorang pemain sepak bola? Ia terlihat sangat.. tampan..,kenapa dengan jantung dan muka ku? Bukankah aku sudah biasa bersama Ed? Melihat nya…, bahkan berada terlalu dekat dengan nya… tidak masalah. Mungkin ini karena terlalu banyak pria tampan yang berjalan di depan nya.. ya.. itu hanya efek pria tampan yang berada di sekitar nya.
"Hm.. Eline?" Suara itu terdengar dari arah belakang Eline
Eline menatap kebelakang dan mendapati.." Kenneth? APa yang kau lakukan?"
" Eline.. tolong berdiri.." Jelas Kenneth yang terlihat merintih..
Kenneth tepat berdiri di belakang Eline, menompang tubuh Eline yang setengah terjongkok sambil menyender di dada Kenneth, tepat sebelum Eline terjatuh.. Kenneth berada di belakang nya untuk memanggilnya kembali ke bangku penonton, namun seperti nya Eline sama sekali tidak menyadari hal tersebut, ia terlalu terfokus kepada Ed.
Eline menatap posisi tubuh nya, dan menyadari jika ia telah tertolong " Ah… maafkan aku.. sungguh aku minta maaf, dan terimakasih" Eline segera berdiri
" Bagaimana? Bukan kah aku pria yang dapat di andalkan? Kau tidak akan kecewa menerima ku" Kenneth menunjukan sisi menjijikan nya
Kenapa aku harus berkali-kali di tolong dan berhutang dengan lelaki ini? " Maaf, kau tidak menarik di mata ku" Eline berjalan pergi meninggalkan Kenneth
Sorak-sorak riuh terdengar dari para penonton yang mendukung sekolah nya masing-masing, dan sayup-sayup terdengar suara para wanita yang meneriakan nama Ed. El berusaha mencari suara yang meneriakan hal tersebut., teriakan nama tersebut membuat nya penasaran.. seberapa terkenal nya Ed sampai para wanita itu memuja nya.
Ia tidak tertarik dengan wanita , tentu saja.. ia hanya tertarik dengan sesama.. pasti ada alasan ia memilih klub sepak bola.., ah… aku bisa membayang kan jika para lelaki tampan di sekitar nya bercucuran keringat dan membuka baju mereka, memamerkan tubuh mereka di ruang ganti,sambil membersihkan tubuh mereka… pasti itu yang di incar oleh Ed.., membayangkan nya saja sudah membuat ku panas. El mengibas-ngibaskan kerah baju nya karena tiba-tiba saja ia merasa sangat panas
" El.. kau tau nama lelaki yang bernomor punggung 11 itu?" Tanya Cheryl
" Ti.. Tidak.." Bohong El
" Nama nya adalah Edric Belletryic, dia merupakan orang paling di incar oleh semua wanita , tampan, tinggi, berbakat, hampir semua nilai nya sempurna..dan dia merupakan putra dari seorang pengusaha, seorang putra pemilik sekolah ini dan sekolah kita, semua wanita tentu saja akan mengincar nya.."
" A.. apa yang barusan kau katakan?"
Deg.. deg.. jantung ini kembali berdetak, namun kali ini terasa menyakitkan… Ed bukan orang sembarang seperti yang ku kenal? Ia seorang yang benar-benar berbeda dunia dengan ku.., rasa ini seperti ada jarak pemisah di antara kami berdua.. dan itu menyakitkan. Aku mulai merasakan jika aku tidak sesuai dengan nya
" Sayang nya tidak ada satupun wanita yang berhasil mendekati nya, ia sama sekali tidak tertarik dengan wanita..seperti nya standar nya sangat tinggi" Cheryl menganggukan kepala
" Apa dia benar-benar sehebat itu? Seperti nya di memang saingan yang pantas" Jawab Kenneth , merasa ia sejajar dengan Ed
Di cela-cela pertandingan Ed menatap El yang duduk di bangku agak depan, memudahkan diri nya untuk menatap nya. El dan Ed bertatapan secara langsung, Ed memberikan senyuman dan melambai kearah El, yang hanya dibalas dengan kikukan , sementara para penonton teriak histeris ketika melihat Ed melambai, mereka mengira jika diri mereka lah yang di sapa oleh Ed.
Pertandingan selesai.., selama pertandingan El sama sekali tidak dapat melepaskan mata nya dari Ed, dan selalu menghindari kontak mata dengan Ed.., entah kenapa ia merasakan jika ia tidak pantas untuk menjadi teman Ed.., Ed berlarian ke bangku El sebelum membereskan perlengkapan nya
" Kau tidak memberikan ku selamat?" tanya Ed kepada El yang hanya menatap dan menundukan wajah
Ed menatap El dari atas sampai bawah, merasa El hanya berpenampilan biasa saja, entah kenapa ia merasa agak kecewa " Kau tidak berdandan untuk ku?" lanjut Ed
Semua orang menatap mereka berdua, termasuk Kenneth dan Cheryl yang terlihat kaget, Cheryl langsung menutup mulut nya dengan kedua tangan, sementara mata Kenneth menatap benci kepada Ed
" Selamat..atas kemenangan mu Ed.." Menyadari jika panggilan itu terlalu akrab, El segera memperbaiki nya sebelum semua mencurigai nya " Edric.., berdandan untuk mu? Kenapa?"
Merasa kesal dengan jawaban El , ia memilih menanyakan hal lain" Kau tidak mau memperkenalkan teman-teman mu pada ku El?"
El.. ia memanggil Eline dengan sebutan El? Pikir Cheryl dan Kenneth.. panggilan tersebut terdengar sangat akrab, apa mereka berdua begitu akrab? Dan karena ini kah dia menolak Kenneth? Dan Karena ini jugakah.. ia mengajak Cheryl dan Kenneth? Pikiran mereka berdua mulai berkelana, sementara para Kepowers mulai mengerumuni mereka
" Dia Kenneth.. dan ini teman ku Cheryl" El menjawab dengan pelan.., dan penuh dengan keraguan.
" Hallo.., nama ku Kenneth.., aku dari sekolah sebelah.. dan aku teman akrab Eline.., seperti nya kau sangat mengenal Eline?"Kenneth menyodorkan tangan nya untuk berkenalan dengan Ed, dan di sambut dengan Ed. Kenneth mulai mencari tahu, jadi ini alasan dia menolak ku? Tidak ada yang boleh menolak ku.. , apa lagi karena lelaki lain
"Ya.. kami sering bertemu..lain waktu kita bisa bermain bersama, teman El adalah teman ku" Lanjut Ed .. , tangan mereka berdua mencengkram penuh dengan kekuatan, mata mereka saling bertatap tajam, dan ego mereka saling beradu
" Oh.. tentu.. saja, aku juga memainkan bola basket.. bagaimana kalau minggu depan kita tanding di sekolah kami.. hanya permainan biasa.." Senyum Kenneth merasa menang, karena basket memang keahlian nya
" Tentu saja aku akan datang.. aku tidak mungkin menolak ajakan atlet basket.. hahaha.. kapan lagi aku bisa bermain dengan orang yang hebat" Ed kembali memberikan senyuman
" Jadi ini alasan mu membawa ku Eline" Bisik Cheryl " Kapan kau mengenal nya?"
Tangan mereka berdua masih tergenggam erat.., El menatap mereka berdua yang penuh dengan Ego, dan menatap tangan mereka berdua yang terjalin dengan erat. Apakah ini momen-momen yang di tungguh Ed? Untuk mendekati Kenneth.. apakah dia semakin jatuh cinta dengan nya, sehingga sama sekali tidak ingin melepaskan tangan Kenneth? Situasi macam apa ini? El segera menarik tangan Ed.., menyadarkan mereka berdua dan segera melepaskan genggaman nya
" Kalau begitu.. bolehkah aku pinjam El sebentar" lanjut Ed sambil menatap El yang masih memengang lengan nya
" Pergi dengan ku, pulang tentu dengan ku.." Lanjut Kenneth merasa tersaingi
" Aku bisa mengantar nya…"
"Seperti nya fans mu sedang menunggu mu.."
"Katakan pada ku Eline..kau pakai bedak apa? Parfum apa? Hingga membuat dua lelaki terpopuler di antara dua sekolah.. memperebutkan mu?" Tanya Cheryl sambil berbisik penasaran
"Bukan kah sebaik nya.. kau pikirkan cara , melerai mereka?" Jawab El.. sambil berbisik kembali
" Sebaik nya kau tanyakan dulu.. apakah El memang ingin pulang dengan mu?"
" Tunggu.. apa yang kalian berdua lakukan? Tentu saja aku akan pulang sendiri.. tidak dengan kalian berdua.. jadi lanjutkan percakapan kalian" El menarik Cheryl dan berjalan duluan
Ed dan Kenneth saling menatap dan segera membuang muka, berjalan ke tujuan masing-masing dengan ego yang masih membara. Pikiran kedua pria ini mulai berkelana.., Ed merasa sangat kesal dengan El hari ini.. dengan alasan yang tidak jelas. Sedangkan Kenneth merasa sangat tersaingi.
Apa yang harus ku lakukan dengan Ed? Eline berjalan sendiri sambil memegang dada nya..yang terasa sangat tidak nyaman, sensasi aneh yang menjalar di dada nya, mempengaruhi semua pikiran nya.., ternyata Ed seorang yang popular.. dan aku seorang yang biasa , tidak di ketahui , apa yang di pikirkan Ed selama ini tentang diri ku ? El menatap diri nya di pantulan kaca pertokoan, melihat diri nya yang tidak menarik.. ia merasa minder dengan diri nya sendiri, bagaimana aku bisa begitu tidak tahu malu nya saat bersama dengan nya..