Setelah menunggu satu minggu akhirnya Aku di terima bekerja di PT.Mitra Logistic, hari ini adalah hari pertama ku bekerja di kantor.
Tidak mau terlambat Aku berangkat lebih pagi dari biasanya.
Sebagai karyawan baru Karina merasa senang karena beberapa seniornya di kantor memperlakukanku dengan baik,bahkan Aku sudah menemukan teman makan siang yang sebaya dengan ku namanya Dian.
"Rin, kamu pulang naik apa?"
"Aku naik bis Yan,memangnya kamu naik apa?"
"Aku bawa kendaraan,klo mau ikut bareng aku aja kan kita searah" katanya menawarkan tumpangan pada ku.
"Waahh..baik banget.."jawabku kegirangan.
Di perusahaan yang terbilang baru ini sepertinya gaji dan tunjangan yang di berikan oleh perusahaan cukup besar,yaa...memang terkadang jam kerjanya agak lebih panjang dari biasanya karena tidak ada jam lembur,jika pekerjaan belum selesai biasanya para karyawan enggan pulang lebih cepat karena gaji yang di berikan jauh lebih besar di banding perusahaan lain.
Buktinya hampir semua karyawan disini membawa mobil pribadi sebagai pilihan untuk transportasi bekerjanya.
"Rin,yuk pulang" Dian yang sudah membawa tas menghampiri ku di meja kerja ku.
"Oke" jawabku segera beranjak dari kursi.
Baru beberapa langkah di depan pintu tiba-tiba seorang gadis cantik berambut pirang masuk ke dalam kantor ku tergesa-gesa.
Aku dan Dian terhenti sejenak sambil memperhatikan langkah cepat gadis itu ke arah ruangan direktur.
"Itu siapa?" tanya ku penasaran.
"Ooo itu Vania,Artis,Model dan juga salah satu direktur kita"kata-katanya terhenti sejenak " dan juga...Tunangan Big Bos " lanjutnya lagi sambil berbisik.
Mendengar itu Karina cuma nyengir.
Lalu melanjutkan kembali perjalanan mereka ke basement.
Sepanjang jalan karina memikirkan Vania,wajah dan namanya kebetulan mirip atau memang orang yang sama....fikirnya dalam hati.
Vania yang juga model dan memang cantik,vania adik kelasnya dulu di SMA.
****
Meskipun karyawan baru di kantor karina sudah menguasai pekerjaanya,karena dia mau belajar dan bekerja keras,disaat yang lain sudah pulang kantor Karina dan Dian selalu menyempatkan diri untuk merapikan laporan kerjanya, oleh karena itu dalam waktu satu tahun dia di promosikan sebagai sekertaris direksi yang mengurusi semua kebutuhan direktur mereka saat di jakarta.
Perusahaan tempat Karina bekerja ternyata hanya salah satu anak perusahaan yang ada di jakarta,karenanya hanya ada satu direktur di sana.sedangkan ruangan presdirnya selalu kosong...mungkin itu akan di tempati jika presdirnya sudah kembali dari Jepang.
Karena dia pernah mendengar jika Presdirnya tinggal di jepang sejak 6 tahun yang lalu dan selama ini karina hanya berkomunikasi lewat email dengan Big bos nya itu.
Bahkan ketika dia tau Vania adalah salah satu pemegang saham dan juga Tunangan Presdirnya di kantor tempatnya bekerja Karina merasa dunia ini ternyata Tidak seluas yang di bayangkan.
Sebuah pemberitahuan muncul di google kalender laptopnya miliknya.
"Ultah Big Bos" Karina membaca pesannya sambil tertawa.
Jadi hal seperti ini pun harus di kerjakan olehnya..fikirnya lucu.
Vania salah satu direktur di sana tapi dia tidak pernah mengerjakan pekerjaan kantor,makanya Karina di angkat menjadi sekertarisnya bahkan urusan pribadi Vania dan Big Bosnya pun harus di kerjakan oleh Karina si sekertaris barunya.
Seperti hari ini dia harus menyiapkan kado ultah.
Karina belum pernah bertemu dengan Big Bosnya yang bernama Mr.Dave,karena sejak awal dia bekerja bosnya tidak pernah kembali ke jakarta,jadi kado atau ucapan apa yang harus di sampaikan padanya sedangkan dia saja tidak bisa berbahasa jepang...fikirnya lucu.
Dian yang sejak tadi memperhatikan Karina yang tertawa sendiri langsung menghampiri mejanya.
"loe kenapa Rin,ketawa-ketawa sendiri liat laptop"
"Eh,loe liat aja...gw lagi mikir ngasih kado apa buat Big Bos"
Dian yang di beritahu malah tertawa keheranan.
"sejak kapan loe berubah kerjaan jadi kurir pesan cinta valentine"
Ledeknya sambil tertawa.
Aku yang merasa lucu sendiri pun jadi ikut-ikutan tertawa.aku malah tidak sadar klo ultah Big bos ku ternyata 14 februari tepat di hari valentine.
"Seharusnya dia bernama Valentino tapi kenapa Dave ya..." jawabku di iringi tawa kami berdua.
***
Jam istirahat aku tidak pergi makan siang bersama Dian seperti biasa,karena harus membeli kado ultah sesuai perintah Vania.dia bahkan tidak tau apa kesukaan tunangannya.. Aneh menurut ku.
Tapi fikiran itu ku abaikan karena mungkin Vania lebih fokus dengan job modelingnya di mancanegara.
"Vania yang pacaran kenapa gw yang pusing cari kado ya" memikirkannya aku malah tertawa sendiri.
Di salah satu toko kerajinan tangan aku melihat ada sebuah patung kecil hiasan meja berbentuk dua pelari estafet memakai kaos merah yang sedang menyerahkan tongkat estafet pada temannya.
Melihat itu aku tersenyum dan mengingat beberapa kenangan di masa lalu.
Tertulis ucapan di bawah patung kecilnya "berjuang sampai finish"
Aku suka bentuknya dan kata-katanya jadi aku ambil saja.ku fikir buat cowok mungkin cocok.
Setelah membungkusnya dengan kotak berwarna merah tua aku segera mengirimnya ke alamat yang di berikan oleh Vania.
Salah satu apartemen di jakarta selatan,sepertinya Big bos ku sedang di jakarta..setidaknya Vania tau dimana tunangannya saat ini berada.
***
Baru saja aku akan mematikan laptop ku ketika ada pesan masuk dari Big bos ku yang berkata "Terimakasih kadonya,saya suka"
Berkali-kali aku mengerjapkan mataku untuk memastikan klo barusan aku tidak salah baca.
Buru-buru ku buka handphone ku untuk memastikan foto yang aku kirimkan kepada Vania.foto kado dan ucapan yang di minta Vania untuk ku tulis,di sana jelas-jelas aku mencantumkan nama Vania di kertas ucapaannya.
Aku memastikan klo aku tidak salah menuliskan nama Vania bukan nama ku tapi kenapa Big bos ku mengirimi ku pesan di email dan mengucapkan terimakasih.
Tidak berani aku membalas pesan Big bos ku jadi ku abaikan saja.
Ngak lama kemudian Dian datang menghampiri ku,melihat ku bengong menatapi layar laptopku dia langsung membalik layar ke arahnya dan mengerutkan kening ketika membaca pesan di layar laptop ku.
"Loe ngak salah nulis nama kan Rin?"tanyanya keheranan.
"Gw juga tadinya mikir gitu Yan"
Jawabku sambil merapihkan dokumen untuk meeting besok pagi.
"Haha..Mungkin si Vania tiap tahun nyuruh Bu Risa kirim kado juga kali buat tunangannya.dan ngirimnya selalu karangan bunga makanya pas loe yang beli kado jadi dia tau siapa yang kali ini kirim hadiah ulang tahun buat dia"
Aku memikirkan ucapan Dian barusan,ada benarnya juga sih..karena Big bos ku pasti tau klo Bu Risa sekarang sudah jadi manager marketing dan aku yang menggantikan posisinya sebagai sekretaris Vania.
Bu Risa yang lewat tiba-tiba saja berhenti menghampiri meja kerja ku
"Rin,kamu udah beliin karangan bunga buat Mr.Dave kan?aku lupa kasih tau klo dia hari ini ulang tahun biasanya aku beliin bunga di toko bunga di seberang mall"
Mendengar ucapan Bu Risa aku dan Dian malah tertawa terbahak-bahak.
Bu Risa yang melihat kami malah heran sendiri.
"Tadi pagi aku udh di remember google kok Bu,jd td siang aku udh beli kado terus aku kirim langsung"
"Oo..syukur deh"ujarnya lega.."soalnya Mr.Dave itu lagi di jakarta kan aku ngak enak klo sampe lupa bisa-bisa Bu Vania marah nanti sama aku"
"Tenang bu...semua aman terkendali"jawabku di sambut tawa mereka
"Ya udah kita pulang yuukk"
Kami bertiga langsung berapihkan meja dan begegas pulang.
Jam tangan ku menunjukan pukul 7 malam,karena gerimis jalanan macet aku dan Dian memutuskan nongkrong sebentar di salah satu cafe dekat kantor.
Sepanjang jalan kami menertawakan cerita tentang bos kami,yang menurut kami aneh klo orang normal tunangan pasti tau kesukaan masing-masing,sedangkan Vania malah sekretarisnya yang selalu mengirimkan kado ultah untuk tunangannya,padahal mereka sudah 6 tahun tunangan katanya.
Ah...sepertinya aku yang sudah harus memikirkan masa depan ku,bulan depan usia ku 24 tahun,bahkan teman-teman ku sudah banyak yang menikah tapi aku punya pacar pun tidak padahal Vania yang usianya dua tahun di bawahku saja sudah bertunangan.
malah ku dengar dari Bu Risa tadi klo mereka akan segera menikah jika Mr.Dave kembali ke jakarta.
Aku masih sibuk memikirkan karir ku dan berusaha membahagiakan mama.
Sudah 1 tahun aku di jakarta dan baru 2x mengunjungi mama di bandung,mama sekarang sudah tidak bekerja di kantor dan memilih membuka usaha catering bersama kedua adiknya..Tante Ira dan Tante Maya.
Usaha mereka terbilang maju,dan aku ikut senang melihat mama bahagia sekarang.