Chereads / Adik Kelas / Chapter 10 - Part 10 Kembali ke Jakarta

Chapter 10 - Part 10 Kembali ke Jakarta

Setelah menyelesaikan kuliah S1 nya di Bandung,Karina Olivia kembali ke jakarta.

"Jakarta setelah Lima tahun berlalu tidak banyak perubahan,suasananya masih sama"ujarnya dalam hati.

Begitu keretanya sampai di stasiun gambir ia segera turun dan mencari Taxi menuju Rumah Kost nya di daerah jakarta utara.

Angannya kembali menerawang mengenang beberapa kisah di masa lalu ketika masih bersama keluarganya di jakarta sebelum akhirnya papanya sakit-sakitan dan meninggal dunia di Bandung dua tahu lalu.

"Jakarta kota kelahiran ku yang selama Lima tahun ini ku tinggalkan bersama seluruh kenangannya"ujarnya sambil tersenyum.

Sebelum ke jakarta Karin sudah lebih dulu memberi kabar ketiga sahabatnya,tapi cuma Tuti yang masih kuliah di jakarta,Endang dan Dwi memilih kuliah dan bekerja di Surabaya.

Karina memilih tinggal di sebuah kos-kosan di wilayah jakarta utara,dekat lingkungan rumah Tuti,karena sebelum kembali ke jakarta mamanya sudah menitipkannya kepada tante Irma yang tidak lain adalah orang tua Tuti.

Ketika sedang membereskan barang-barang di kamar,tiba-tiba saja terdengar suara ketukan di depan pintu,begitu mendengar suara Tuti yang memanggil langsung saja aku bergegas membukanya.

"Rin,udh dateng?"

Tuti terlihat gembira melihat ku.

"Iya baru sampe jam 12 tadi"

"Akhirnya kamu balik lagi,tapi Dwi sama Endang kuliah di surabaya,jadi kita cuma kumpul berduaan deh"

"Yaa dari pada sendirian kan?" kata ku sambil tertawa.

Setengah hari itu ku habiskan dengan bercerita tentang hari-hari ku di badung bersama mama dan almarhum papa,Tuti juga menceritakan bagaimana hari-harinya bersama dua sahabat ku Dwi dan Endang yang selama satu tahun di jakarta tanpa kehadiran ku sebelum akhirnya mereka memutuskan kuliah di luar kota.

Banyak hal yang telah terlewati,termasuk cerita singkat ku dengan David....eeiitss..setahun bukan lah waktu yang singkat untuk sekedar PDKT sampai akhirnya PHP...haha

"Klo di inget-inget lucu juga ya kita jaman SMA" kenang ku sambil membuka-buka buku tahunan milik Tuti yang sengaja dia bawa untuk di tunjukan pada ku.

"Lucu apalagi pas kita mau ujian,rasanya tuh stress bgt sampe-sampe dwi naik angkot aja lepas sendal"kenang Tuti sambil tertawa.

"Pas turun dia ngak pake sendal karena ketinggalan sendalnya"

Seketika itu tawa kami pun pecah.

Sudah lama sekali aku tidak tertawa seperti ini,apalagi sejak aku di bandung tidak ada sahabat yang sebaik tiga sahabat ku disini,makanya aku memutuskan untuk kembali ke Jakarta meskipun harus tinggal sendiri.

Tuti kuliah di salah satu Kampus Negeri di jakarta selatan,seminggu sekali dia pulang ke rumah karena di kampusnya ada asrama jadi dia memilih tinggal di asrama selama hari kuliah, aku dan Tuti cuma bisa bertemu di hari minggu saja karena setelah lulus dari STAN dia masih harus bekerja dengan ikatan dinas di lembaga yang di tunjuk oleh kampusnya....

yaa ku fikir itu lebih baik karena klo aku mendapat pekerjaan nanti mungkin aku pun akan sibuk sendiri juga.

***

Esok harinya,karena selama di bandung terbiasa bangun pagi untuk sarapan bersama mama sebelum berangkat ke kantor aku jadi terbiasa bangun pagi.

Tapi kali ini aku bingung pagi-pagi mau ngapain?hehe..

Akhirnya ku putuskan membuka laptopku dan mulai mengisi aplikasi lamaran online yang tersedia di beberapa perusahaan.

Dulu ku fikir setelah lulus SMA hidup akan semudah perkiraan ku,lanjut kuliah atau malah bekerja di perusahaan besar....nyatanya Ijazah SMA aja sangat sulit mencari pekerjaan yang sesuai.

aku pernah bekerja di mall daerah bandung tapi beberapa kali di pecat atau malah mengundurkan diri karena aku tidak capai target omset yang di berikan sebuah toko...Hufftt...!!!

Padahal jadi mahasiswi dan jadi karyawan secara bersamaan itu kan sulit,sampai akhirnya aku berhenti berkerja dan memutuskan melanjutkan kuliah S1 ku saja.

Rasanya mau menyerah...tapi mama selalu bilang,jangan cepat putus asa karena hidup harus tetap maju meskipun di depan pasti banyak rintangan.

Setelah papa meninggal mama terlihat lebih tua,mungkin karena lelah bekerja dan menjaga papa yang sakit-sakitan.tapi aku janji pada diriku sendiri klo nanti aku yang akan menjaga mama untuk papa.

Aku mengisi beberapa aplikasi lamaran online,dan tidak lama setelah ku kirimkan CV ku pada sebuah perusahaan tiba-tiba saja aku langsung mendapatkan panggilan interview di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Exim daerah pancoran jakarta selatan.

Besok pagi aku diminta datang untuk melakukan interview dan psikotest.

Tidak menunggu waktu lama,segera aku menyanggupi permintaan interview tersebut,dan segera menyiapkan dokumen yang di perlukan untuk kelengkapan lamaran kerja ku.

Aku bangun pagi-pagi sekali dan sekarang sudah ada di dalam Bus menuju Gedung perkantoran di daerah Pancoran jakarta selatan.

Suasana dalam Bus ini penuh sesak,mungkin karena masih pagi dan jamnya orang berangkat kerja.

Hari ini aku janjian dengan Pak Rudy jam 10 pagi di PT. Mitra logistic lt.9

Begitu sampai di depan gedungnya aku segera menaiki lift yang ada di dalam gedung.

Suasana kantor sudah terlihat ramai,di gedung setinggi 15 lantai ini di huni oleh beberapa perusahaan besar yang berbeda jenis usahanya,klo salah nomer ruangan meskipun satu lantai bisa saja beda perusahaan.."semoga aku tidak tersesat" fikir ku dalam hati.

Sampai di lantai 9 aku segera menemukan perusahaan yang ku tuju,langsung saja aku ketuk pintu kaca di depannya dan di persilahkan masuk oleh salah satu karyawannya.

****

Interview hari ini berjalan lancar dan testnya tidak begitu sulit menurut ku,aku di beri waktu satu minggu untuk menunggu kepastian di terina atau tidaknya di perusahaan ini.aku sih berharap di terima karena jadwal kerjanya cuma sampai hari jumat,jadi sabtu-minggu bisa ku gunakan untuk bersantai-santai di rumah.

Ketika akan keluar dari lift tiba-tiba saja seorang pria menabrakku,bukannya minta maaf dia malah langsung menutup pintu lift dan memalingkan wajahnya.

Selintas kulihat wajah pria itu terlihat familiar,mungkin salah satu teman yang ku kenal di SMA dulu fikirku dalam hati.