Pria itu perlahan jalan ke arah Kyra,Kyra beranjak dari kasur.
"Gimana?" tanya pria itu
"Apa maksudnya gimana?" ucap Kyra dalam hati
Pria itu makin mendekat.
"Pergi!!" ucap Kyra keras pada nya
Pria itu mengernyitkan dahi lalu duduk.
Kyra masih dalam posisi nya,dia melirik ke pintu.
Mulai berfikir bagaimana cara nya untuk kabur.
Dia sudah sering meninton film,anak orang kaya yang menjebak gadis polos di hotel dengan minuman.
"Ah,jangan-jangan minuman itu ada obat biusnya.." ucapnya lagi dalam hati
Pria itu duduk,lalu menelfon temannya.
Kyra makin ketakutan,dia berfikir mungkin saja pria itu ingin memberikannya pada pria lain dan bisa saja itu om-om hidung belang.
Semakin dia berfikir,keringat nya trus mengalir.
Pria itu melirik.
"Kamu gak mau duduk?" tanyanya
Kyra hanya menggelengkan kepala nya gugup.
"Tadi kamu pingsan." dia menatap dan mendelik Kyra sesaat
"Kamu takut?" tanya nya lagi
Kyra hanya diam.
Lalu pria itu berdiri mengambil gelas di atas meja dan menyodorkan gelas yang berisi air pada Kyra.
"Minumlah." katanya lagi
Kyra mengambil gelas itu tetapi hanya diam.
"Itu air biasa." ucapnya lagi
Kyra perlahan minum,dia ingat dia benar-benar kehausan setelah berlari tadi.
"Sebentar lagi temanmu kesini." katanya
"Siapa?" tanya Kyra bingung
"Temanmu anak om Irvan kan?" jelasnya pada Kyra
Kyra mengangguk.
"Kamu harus hati-hati,untung kamu disini.Untung saja aku kenal om Irvan." dia melihat Kyra yang masih berdiri
"Duduklah." perintahnya
"Makasih." ucap Kyra pelan seraya duduk
Pria itu cuma tersenyum,memperhatikan gadis di hadapannya yang masih tertunduk.
"Kamu gadis coklat itu kan?" tanya nya lagi
Kyra mengangkat alisnya dan bingung,memperhatikan pria itu.
Barulah dia ingat kalau itu pria yang dia temui di Market.
Setelah sadar Kyra hanya mengangguk.
Tidak lama Lily dan Om Irvan datang.
Lily langsung memeluk Kyra,tak lupa om Irvan mengucapkan terima kasih.
Lily terus meminta maaf dan terus saja mengomel disepanjang jalan.
Kyra mau menceritakan masalah tadi dihotel tentang seseorang yang bermain piano.
Tapi seperti nya bukan waktu yang tepat,ada om Irvan bersama mereka.
Hari itu shift malam,kebetulan Tantri sudah pulang karena dia bekerja di shift siang.
Kyra memegang perutnya karena lapar.
Dia membuka tas mencari bekal nya yang dia bawa dari rumah.
Dia terus menggeser isi tas,tapi bekal nya tidak ada.
Seingatnya bekal itu sudah dia pegang tadi dirumah.
"Aduhh..jangan-jangan ketinggalan lagi" dia cemberut,mengelus-elus perutnya
Berfikir hari sudah malam,dimana dia harus beli makanan.
Padahal sebentar lagi istirahat selesai.
Dia keluar sebentar,saat dia liat seorang OB membawa sekotak makanan.
"Mbak Kyra" panggilnya
Kyra menatap OB itu.
"Iya,saya." jawabnya
OB itu memberikan kotak nasi itu pada Kyra.
Tadi nya Kyra bingung,tetapi tepat saat dia mau membuka kotak nasi itu..ada pesan dari Joe yang mengucapkan selamat makan.
Kyra tau itu pasti Joe.
Dona tidak sengaja lewat dan melihat Kyra memegang kotak nasi itu,dia mendekati Kyra.
Lalu langsung memegang nya.
"Tumben beli nasi kotak." selidik Dona
Kyra mengambil kembali kotak nasi itu.
"Pasti Joe kan yang kasih,dasar..bahkan beli nasi pun lo gak mampu" teriaknya
Kyra menoleh dan mendekati Dona.
"Apa maksud kamu?" tanya Kyra
"Sudah jelas kan..?Lo itu ngerayu Joe..iya sekarang Joe,gak tau kan diluar sana om-om mana yang lo rayu" Dona menyipitkan matanya sinis menghina
Plakk!!
Dona kaget,wajahnya memerah..dia memegangi pipi nya lalu mencengkram tangan Kyra.
"Berani lo nampar gue,hah!!kurang ajar.." teriak nya tdiak terkendali
Tubuh Kyra di cengkeram dan didorong olehnya.
Sekejap kotak nasi yang Kyra pegang pun jatuh.
Kyra bangun lalu mendorong Dona jatuh.
Begitu sampai teman-teman mereka berkumpul dan menyaksikan.
Berharap tidak ada yang tau tapi penjaga malah melihat dan melerai mereka.
Kyra dan Dona disidang,mereka disuruh pulang sembari menunggu keputusan dari atasan mereka.
Dona yang sekejam tadi malah menangis.
Begitulah dia ingin semua orang iba pada nya.
Mulut nya setajam pisau pada Kyra,tapi selembut sutra pada yang lain.
Mungkin karena perasaan cemburu,dia masih saja melirik Kyra dengan sinis seolah benar memulai peperangan.
Kyra berlalu dan pergi.
Perut nya yang lapar terlupakan gara-gara kesal.
Dirumah dia berguling disofa sambil melihat TV.
Mama terus menanyakan kenapa dia pulang cepat.
Tapi Kyra masih diam.
Ucapan Dona benar-benar berputar di kepala nya.
Bagaimana mungkin seorang gadis muda bisa melontarkan kata-kata sekejam itu.
Sekilas ingatan dia tentang Bunda muncul.
Benar saja,perempuan pencemburu sangat mengerikan.
Ktok..ktok
Suara pintu depan.
Mama langsung membuka pintu,di dengar nya suara yang tak asing.
"Nak,Joe..ayo masuk" Mama berjalan masuk dan mempersilahkan Joe duduk
Kyra langsung kaget dan beranjak duduk.
"Ehm..tumben nak Joe" ucap mama
"Iya tante,tadi Joe ke tempat kerjaan..temen bilang Kyra udah pulang" Joe melirik Kyra
"Ya udah kalo gitu,mama kedalam dulu" ucap Mama melirik Kyra lalu masuk
Kyra nampak enggan bicara,dia masih teringat kejadian tadi.
Joe menatap nya.
"Ra,maaf." ucapnya pelan
"Buat apa minta maaf?" tanya Kyra spontan
Joe menceritakan nya kalau dia sudah tau masalah Kyra dan Dona dari temannya Adit.
Kyra hanya menatap lesu,Joe masih menjelaskan kalau dia dan Dona tidak punya hubungan apapun.
Padahal bagi Kyra itu pernyataan yang tidak perlu.
Sebenarnya bagi Kyra,Joe lumayan tampan,baik.
Hanya saja perasaan tertarik seperti saya g itu tidak ada.
Kyra murni menganggapnya teman.
"Nanti biar aku yang bilangin Dona" ucap Joe
"Buat apa Joe?gak perlu.." jawab Kyra datar
"Tapi kalo gak gini,Dona gak bakal berhenti gangguin kamu." tegas Joe lagi
Kyra mendekati Joe sembari dia melihat Joe,Joe langsung gugup.
Ternyata benar Joe salah paham akan perasaan Kyra pada nya.
"Joe.." ucap Kyra lagi pelan
Joe menatap Kyra serius
"Dona itu suka sama kamu,dan dia kayak gini karena cemburu" jelas Kyra
"Tapi aku sama Dona gak ada perasaan apa-apa" ucap Joe lagi seolah ingin menjelaskan pada Kyra perasaan dia sebenarnya
Kyra menarik nafas pelan.
"Aku tau Joe,aku juga sama kamu cuma temen.Maksud aku,kita semua temen..gak ada yang lebih.Aku capek kalo harus ribut terus kayak gini.Kamu bisa kan Joe bersikap biasa ke aku?yahh..kayak sikap kamu ke Doan juga" Kyra tak tahan dan langsung menjelaskan maksud nya
Joe terdiam,lalu menatap Kyra lagi.
Mencoba memegang tangan Kyra tapi Kyra menyadari dan langsung menarik gelas untuk minum.
Menghindari kecanggungan.
"Ra..aku suka sama kamu." ucap Joe yang membuat Kyra tersedak
Buru-buru Kyra menutup mulutnya.
Beranjak bangun dan mengambil tissu di meja.
Dia bingung kenapa Joe masih tidak mengerti dengan apa yang dia ucapkan.
Dia berusaha tenang dan mengungkapkan dengan cara lain.
"Joe..aku suka kamu cuma sebagai temen,aku udah punya seseorang Joe." tegas Kyra
Joe diam.
Tak lama dia mengangguk seolah mengerti dengan ucapan Kyra kali ini.
"Kalo gitu,aku pulang Ra." Joe beranjak bangun dan berpamitan dengan Mama
Kyra memeluk lengan Mama dan melihat motor Joe sudah pergi.
Dia merasa bersalah,bagaimana pun Joe sangat baik.
Tapi apa harus dia mengorbankan perasaan Joe untuk menunggu nya,yang jelas dia tidak pernah memikirkan Joe..apalagi untuk menjalin hubungan lebih dari seorang teman.