Chereads / Harapan Masalalu / Chapter 16 - Restu Mama

Chapter 16 - Restu Mama

Sudah 3hari sejak makan malam.

Kyra menceritakan pada mama tentang temannya yang nenawarkan pekerjaan.

Tadi nya mama senang,tapi setelah mendengar bahwa pekerjaan itu kantornya di Jakarta..mama tampak lesu dan tidak memberikan jawaban.

Hari itu Andrean menghubungi Kyra,mengajak Kyra untuk jalan-jalan mengelilingi kota Surabaya.

Tadi nya Andrean ingin menjemput kerumah,tapi Kyra menolak.

Karena jika harus kerumah Kyra dulu,tentu saja jalan yang mereka tuju harus memutar balik lagi.

Dan itu membutuhkan waktu lama,jadi Kyra meminta Andrean menunggu nya di kafe kemarin.

Kyra pergi naik ojek kesana,hampir sampai tujuan Kyra langsung mengirim pesan untuk Andrean.

Pas sekali sesampainya disana,Andrean keluar dari pintu kafe.

Hari ini Andrean memakai kemeja putih,lengannya di lipat sampai siku.

Dengan celana jeans panjang dan tak lupa rambutnya yang tertata rapi.

Dia terlihat benar-benar tampan dan juga postur wajahnya menampilkan ketegasan,dan mata nya tetap menatap lembut.

Dia tersenyum,lalu membukakan pintu untuk Kyra.

Hari ini Kyra memakai dress selutut dengan motif bunga,bagian lengan yang panjang dan rambut terurai.

Riasan wajahnya pun alami,dengan lipgloss tipis di bibir mungilnya.

Nampak anggunnya gadis yang polos.

"Kemana?" tanya Andrean

"Ku tunjukkan jalan,nanti didepan lurus trus belok kiri" jawab Kyra

Andrean terus mengemudikan mobil,sesekali dia melirik Kyra.

Dia tersenyum,Kyra tak memperhatikan dan tetap melihat jalan..takut tempat yang di tuju terlewati.

"Kita sampai" ucap Kyra sembari menoleh dan tersenyum pada Andrean

Andrean turun lebih dulu dan membukakan pintu mobil.

Dia berbalik lalu melihat kedepan,tampak sebuah kebun bunga warna warni..di ujung kanan kebun bunga ada sungai kecil yang di pakai orang-orang untuk berfoto.

Ada juga tempat pemancingan di ujung dekat sungai.

Pohon-pohonan mengelilingi pemandangan didepannya.

Ada beberapa juga yang berjualan makanan di dekat mereka.

Beberapa kursi di taruh di tengah-tengah kebun itu.

Andrean tak berkedip,pemandangan didepan matanya benar-benar membuatnya terpesona.

Kyra melirik Andrean,lalu tersenyum.

"Ayoo.." ajaknya

Andrean lalu mengikuti Kyra masuk ke kebun.

Wangi bunga sekeliling dan tiupan angin memberikan kenyamanan dan kehangatan sendiri bagi yang melewati nya.

Duduk disebuah kursi,Kyra mengisyaratkan Andrean untuk segera duduk.

"Bagaimana perasaanmu?" tanya Kyra

"Indah,aku tidak menyangka ada tempat seperti ini" jawab Andrean

Kyra yersenyum sembari berdiri diantara bunga-bunga itu,dia memejamkan mata lalu menghirup udara sekeliling.

Andrean tidak bisa megalihkan pandangannya,Kyra tampak cantik..tampak bersinar dengan wajahnya yang polos di antara bunga-bunga itu.

Di mata Andrean,seandainya Kyra bunga..dia seperti kelopak bunga yang baru mekar,indah perlu dijaga,karena jika disentuh sembarang orang..bunga itu bisa segera layu.

Kyra membuka mata nya perlahan.

Andrean langsung buru-buru menatap lain.

"Sejuk..kamu bisa berdiri disini juga,ayo cobalah" ajak Kyra padanya

Kyra menarik tangan Andrean,dan Andrean berdiri mengikuti nya.

Hal itu membuatnya gugul,Kyra tidak sadar sudah memegang tangan Andrean.

Perlahan Andrean memejamkan mata,menghirup perlahan.

Sejuk desahnya.

Harum bunga di kebun itu bercampur bau lembut dari parfum yang di pakai Kyra.

Andrean membuka mata nya,dia salah tingkah saat dia dapati Kyra yang sedari tadi menatap nya.

"Sedang apa kamu?" tanya Andrean nampak gugup lalu memalingkan mata

"Aku sedang melihatmu" jawab Kyra biasa

"Me..melihat?" Andrean semakin gugup

"Tentu,jarang sekali ada pria yang mau melakukan hal seperti itu,bahkan Lily pun tidak mau" ucap Kyra cemberut

Andrean terdiam,baru saja dia berfikir yang tidak-tidak.

Dia tidak menyangka jawaban Kyra akan sepolos itu.

"Matamu indah" ucap Kyra

Andrean membelalakkan mata nya mendengar ucapan Kyra,lalu tersenyum.

"Aku suka matamu,tatapanmu begitu lembut..seperti nya mata itu milik ibumu" Kyra bicara lalu menoleh pada Andrean

"Kamu benar" Andrean menundukkan pandangannya

"Kamu juga terlihat cantik,sangat cantik" lanjutnya menatap kembali wajah Kyra

Kyra menggigit bibirnya,lalu tersenyum..pipinya sedikit memerah.

"Makasih" ucapnya pelan

Kemudian mereka menuju tempat pemancingan,kedua nya memancing.

Tali senar Andrean di tarik ikan,Andrean segera menarik.

Kyra yg melihat segera mendekati Andrean.

"Ayo Andrean.." ucapnya senang

Andrean menoleh yersenyum,sekali lagi mata bertemu mata.

Kyra menunduk,Andrean melanjutkan.

Ikan yang didapat Andrean cukup besar,mereka langsung memasukkan nya ke ember kecil berisi air yang sudah disediakan.

Ditempat ini,mereka bisa langsung memesan ikan hasil pancingannya untuk di masak.

Ikan itu di bakar,lalu mereka makan di pondok yang sudsh disediakan..memakan nasi hangat,dan ikan yang baru saja di bakar tidak lupa sambal dengan irisan bawang merah dan kacang tanah yang sudah di giling.

Makan dengan lahap.

Kedua nya tertawa,sesekali Andrean membantu Kyra membersihkan kecap yang ada di bibirnya.

Agak canggung,tapi mereka mulai terbiasa.

"Mampir?" tanya Kyra

Andrean menganggukkan kepala dan melihat kehalaman rumah Kyra.

Mereka masuk,Mama menyambutnya dengan ramah.

"Ma,ini Andrean." ucap Kyra memperkenalkan pada mama nya

"Andrean,tante" ucap Andrean sopan

"Ini nak Andrean yang kamu cerita'in kemaren?" tanya Mama

Sontak Kyra langsung melotot ke mama,dan Andrean melirik Kyra.

Dia nampak bingung.

"Ah,iya..ayo masuk" mama mempersilahkan

Andrean duduk di sofa,Kyra pun duduk do depannya.

"Nak Andrean mau minum apa?" tanya Mama

"Tidak usah tante,tidak perlu repot-repot" jawabnya tersenyun sopan

"Tidak apa,tunggulah sebentar tante ambilkan minum." lanjut mama

Kyra melirik mama yang berjalan kedapur,lalu keluar dengan segelas teh hangat.

"Ini,minumlah" Mama mempersilahkan

"Makasih,tante." ucap Andrean merasa tidak enak

"Jadi kamu Andrean?" tanya mama lagi

Andrean mengiyakan,Kyra melihat ke mama lalu melirik ke Andrean.

"Kamu yang nawarin Kyra kerja di Jakarta?" ucap mama spontan

Kyra hanya bingung melihat mama nya.

Dan Andrean juga mengiyakan.

"Kamu gak bilang kalo nak Andrean inu yang mengajakmu bekerja?" mama bertanya pada Kyra

"Bukannya aku sudah.." belum selesai Kyra menjawab

"Mama setuju-setuju saja Kyra kerja di Jakarta" jawsban mama langsung membuat Kyra kaget

Baru kemarin mama nampak bingung,sekarang sudah setuju.

"Asal nak Andrean bisa menjaga anak mama." lanjut Mama

Kyra terperanga mendengar ucapan mama nya.

Situsai macam apa ini,kata-kata menjaga itu seolah Kyra akan diserahkan pada pria dihadapannya.

"Tentu tante..saya pasti akan menjaga Lia." jaeab Andrean

Kyra kembali menatap Andrean heran.

"Kan saya yang mengajak Lia,saya juga yang akan bertanggung jawab atas Lia..ini juga untuk kebaikan Lia dan masa depan dia nanti" lanjut Andrean menjelaskan tatapan Kyra yang berangsur mengerti

Mama menoleh bingung.

"Lia,siapa?" tanya mama

Kyra langsung mendelik dan memegang tangan mama.

"Makasih yah Andrean,aku pasti senang bisa bekerja disana." ucap Kyra

Mama tidak menanyakan lagi,seperti nya mama mengerti siapa yang Andrean sebut Lia.

Mama mengobrol banyak dengan Andrean,jarang sekali mama tidak meninggalkan Kyra dan tamu nya.

Andrean melirik Kyra,hampir jam 9..dia lalu berdiri dan pamit untuk pulang.

Tak lupa dia memberitahu Kyra kalau dia akan kembali ke Jakarta sabtu ini,itu arti nya 3 hari lagi.

Mama mengiyakan,Kyra terheran-heran..seolah semua jawaban dan keputusannya sudah disabotase mama.

Andrean sudah pulang.

Punggung mobil sudah tidak terlihat lagi,mama segera menarik tangan Kyra lalu duduk.

"Kamu gak bilang kalau yang ngajak kamu itu Andrean." tanya mama

"Aku kan udah cerita ma,lagian mama baru kemarin cemberut denger ceritaku,sekarang langsung bilang iya" selidik Kyra seraya memandang mata mama nya

"Bukan begitu,mama memikirkan lagi semua nya demi masa depan kamu.Mama cuma khawatir,Jakarta cukup jauh.Tapi seperti nya Andrean pria yang baik." ucap Mama

"Tau darimana baik?" tanya Kyra cemberut

"Kamu sendiri pasti tau dia pria yang baik,kamu boleh kerja di Jakarta" ucap mama lagi

Kyra mendengus.

"Kayaknya mama seneng aku pergi" ucapnya cemberut sambil melipat kedua tangan di dadanya

Mama langsung memeluk Kyra.

"Tidak ada seorang ibu yang mau jauh dari anaknya." ucap mama penuh kasih

Kyra membalas pelukan mama.

"Nanti gimana sama mama?" tanya Kyra

"Mama ini mamamu,mama bisa urus diri mama sendiri..lagipula ada tante,nanti mama kebutik tante juga biar gak ngerasa sepi dirumah" jelas mama

"Nanti Kyra sering telfon mama kok" ucap Kyra manja