Chereads / Harapan Masalalu / Chapter 15 - Kado spesial untuk Kyra

Chapter 15 - Kado spesial untuk Kyra

Seminggu sudah dirumah membuat Kyra bosan.

Setelah mama nya tau,Kyra hanya duduk dirumah menonton TV.

Sesekali dia membantu mama nya membuat kue.

Dia juga menceritakan semua nya kepada Lily,seperti biasa Lily menyemangati nya.

Tidak banyak yang terjadi,malam telah tiba Kyra pun terlelap.

Perlahan suara langkah kaki mengusik tidurnya.

Krek!!

Pintu kamarnya terbuka.

Kyra buru-buru beranjak dari kasur lalu menghidupkan lampu.

"Selamat ulang tahun Kyra." ucap tante Sinta diiringi mama masuk kedalam dengan kue di tangannya

Mata Kyra berbinar,dia lupa kalau hari ini ulang tahunnya.

Tante merangkulnya,lalu mencium pipi Kyra.

Mama menyodorkan kue,seraya meniup lilin.

Mama tak lupa mencium kening Kyra.

"Selamat ulang tahun ya Sayang." ucap Bunda

Kyra memejamkan mata lalu berdo'a.

Airmata menetes di pipinya.

Tante mengambil pisau kue,lalu memotong kue dan memberikan nya pada Kyra.

Menyuapi kedua orang yang dia sayang..Kyra langsung memeluk kedua nya.

Ini ulang tahunnya yang ke25,11x kejutan tanpa Papa..tanpa Sean,Ayah dan Bunda.

Mama mengusap airmata dipipi nya,seraya berkata.

"Jangan menagis di hari kelahiranmu." ucapnya tersenyum

"Bahagia ya sayang.." lanjut tante Sinta dan memberikan sekotak kado untuknya

"Makasih tante." ucap Kyra lalu memeluk mencium pipi tante nya

"Mama juga punya." ucap Mama tak mau kalah dari tante Sinta

Kyra membuka kado,dilihatnya sepasang sepatu yang diberikan tante Kyra.

Dan sebuah cincin dari Mama.

Cincin itu sederhana,tapi di dalamnya terukir nama "Yumii".

Kyra menatap mama nya heran,seakan bertanya.

"Itu cincin dari Papamu." ucap Mama pelan..airmata nya hampir menetes

"Papa menyuruh mama memberikannya saat kamu sudah dewasa,dan mama rasa sekarang kamu sudah cukup dewasa." lanjut Mama

Kyra terharu,ingat bagaimana Papa menyayangi nya.

Papa mengukir nama Yumii,pasti karena persahabatan Papa dengsn Ayah dan kedekatannya dengan keluarga Sean yang memanggilnya Yumii.

Tidak menghiraukan kata-kata Mama nya tadi,airmata nya mengalir..

Tersedu-sedu,seandainya Papa masih hidup..betapa bahagia nya hidup Kyra saat ini.Fikirnya dslam hati.

Sore itu dia berjalan di pinggir taman.

Melihat kotak surat,Kyra membawa selembar kertas yang sudah dia tulis dan dia lipat.

Memasukkan nya kedalam kotak surat itu.

Dia tersenyum samar.

"Sudah ke 11x nya aku kesini Sean,ini ulang tahunku yang ke 11" Kyra berbicara pelan seraya memejamkan mata nya

Ucapan Sean saat itu benar-benar nyata.

Kyra mengambil kertas lama yang dia simpan dalam tas,tertulis "Yumii,untukmu"

Tulisan dengan huruf besar dan rapi,11tahun yang lalu..saat Sean menulis nya disini,di hadapannya.

Airmata nya menetes,membayangkan ucapan Sean dan kerinduannya.

Kali itu Sean bukan terlambat,tapi tidak menepati janji nya.

"Sean,aku rindu..aku rindu melihatmu,aku rindu musik pianomu." desahnya pelan

Hari sudah hampir jam 5,dia ingat pagi tadi Lily menelfon mengajaknya makan malam.

Lily ingin mengenalkan pacar baru nya,Kyra sudah menebak pria di hotel malam itu.

Berlalu meninggalkan taman,baru 10meter dari sana.

Sebuah mobil sedan merah berhenti,seorang pria berjalan menuju taman.

Dia melihat sekeliling,tidak sampai dia melihat Kyra..Kyra masuk kedalam taksi.

Mata tidak sempat bertemu mata.

Pria itu membuka kotak surat,melihat sebuah kertas yang dilipat bertuliskan "untukmu Sean".

Dia lalu mengambilnya,melihat lagi sekeliling dan segera masuk mobil lalu pergi.

Kyra masuk ke sebuah restoran yang sudah di beritahukan Lily.

Dia mengenakan dress putih dengan blazer hitam.

Lily tiba dengan seorang pria yang tidak asing dan tersenyum.

Lalu dibelakangnya di ikuti pria lain.

Kyra mengangkat alisnya sebelum sempat berkata Lily langsung memperkenalkan nya pada pria disampingnya.

"Chris,kenalin ini sahabatku..yang aku ceritain kemarin." Chris tersenyum seraya menyodorkan tangannya yang disambut Kyra

"Senang berkenalan denganmu" ucap Chris

Kyra mengiyakan dan balas tersenyum.

"Lalu ini?Andrean.." Lily bergeser dan menunjuk pria di belakangnya

"Senang bertemu lagi denganmu,Lia" ucap Andrean tersenyum

Lily menatap Kyra heran dan sebelum dia sempat bertanya,Kyra menarik nya.

"Panggil saja aku Lia." bisik Kyra pelan

"Senang bertemu denganmu juga Andrean." balas Kyra

Lily masih bingung lalu dia mengajak Chris untuk segera duduk.

Lily duduk bersebelahan dengan Chris dan Kyra dengan Andrean.

Mereka memesan makanan,ada sedikit kecanggungan.

"Ehm,lalu bagaimana kamu bisa tiba disini?" Kyra bertanya dan melirik ke arah Lily

"Aku yang mengajaknya Kyra,dia pernah menyelamatkanmu..lagi pula Papa ku mengenalnya baik,aku rasa aku juga harus memperkenalkannya padamu." ucap Lily yang di iringi senyum pada Kyra

Kyra bukan tidak tau masud temannya itu,bagaimana mungkin makan malam yang di janjikan..menjadi makan malam berpasangan seperti ini.

Apalagi Lily dan Chris yang nampak mesra.

Jelas saja orang yang baru menjalin hubungan tidak akan pandai menutupi api yang mambara di perasaan mereka masing-masing.

Kyra tersenyum,melihat betapa mulusnya hidup sahabat nya itu..tanpa beban tanpa masalah dan bisa menemukan orang yang dia cintai.

Tanpa sadar Kyra menoleh dan melihat Andrean yang sedang menatapnya,sedikit canggung bertemu mata seseorang yang baru dia kenal.

"Kamu harus sedikit fokus dengan makananmu,kalu tidak..mereka akan merasa terabaikan." ucap Andrean dengan wajah isengnya

Andrean yang sedari tadi memperhatikan Kyra,jelas tau kyra merasa cemburu melihat sahabatnya itu.

Kyra hanya tersenyum pahit.

"Ra,eh Lia..aku punya sesuatu" ucap Lily pada Kyra

Kyra mengangkat alisnya,dan Lily langsung memberikan sebuah kotak kecil di tangannya.

"Taraaaa..ini untukmu" ucap Lily tersenyum

"Apa ini?" tanya Kyra

"Bukalah." lanjut Lily

Kyra membuka kotak itu,dan dilihatnya ada 2 liontin hati didalamnya.

Kyra melihat Lily dengan senyuman dan matanya berbinar.

Lily beranjak mendekati Kyra dan perlahan memeluknya dsri belakang.

"Selamat ulang tahun ya sahabatku." bisik Lily

Kyra membalas pelukan Lily,sahabat baiknya yang tidak pernah lupa ulang tahunnya.

"Simpan liontin ini,dan berikan satu pada seseorang yang kamu cintai nanti." ucapan Lily membuat Kyra menatap temannya itu dan ingin tertawa

"Terima kasih,kamu benar-benar tau apa yang aku butuhkan" jawab Kyra

Kyra bermaksud mengejek dan bercanda pada temannya itu.

Dia tau Lily ingin dia menemukan seseorang yang tepat untuknya.

Tapi sayangnya Kyra belum bis menjalin hubungan,semua yang dekat dengannya murni hanyalah teman.

Bahkan Joe yang menyukai nya sejak SMA pun tidak mampu membuatnya luluh.

Hati nya masih bertanya-tanya tentang perasaan yang dia rindukan pada Sean.

Chris yang sedari tadi melihat Lily memeluk Kyra melirik kearah Andrean dan tersenyum.

"Ayolah,jangan membuatku cemburu dengan kedekatan kalian" ucap Chris lirih

Kyra hanya tertawa mendengar ucapan kekasih temannya itu.

Lily kembali duduk,dan menatap Chris.

"Bahkan dengan sahabatku pun kamu cemburu." ucapnya pada Chris

"Tentu saja.." Chris menjawab pasti lalu berbalik melihat wajah Lily

"Bukankah kamu tidak pernah menjalin hubungan dengan pria manapun,jelas saja aku cemburu melihatmu seperti itu.Aku tau kalian selalu menghabiskan waktu bersama" goda nya pada Lily

"Itu benar,sahabatku ini tidak menjalin hubungan dengan siapun demi menunggumu..bukankah itu benar?" ucap Kyra dan melirik Lily yang hampir marah

"Tentu,kamu memang sahabat yang mengerti aku." lanjut Lily seraya tersenyum

Mereka semua di meja tertawa mendengar ucapan Kyra.

"Selamat ulang tahun" ucap Andrean

Kyra tersenyum dan mengucapkan terima kasih.

Andrean menatap mata Kyra,Kyra tertunduk lalu wajahnya memerah.

Jarang sekali hal itu terjadi,selama bertahun-tahun yang dekat dengannya hanyalah Joe.

Selebihnya tidak ada pria manapun yang memberi tatapan seperti itu padanya.

Lily yang sedari tadi melihat mereka,tersenyum dalam hati.

"Uhm.." Lily memecahkan pandangan Andrean

"Aku rasa akan ada sesuatu yang terjadi" cibirnya pelan

Kyra melototi Lily,Andrean pun hanya tersenyum.

"Ku dengar kamu sedang mencari pekerjaan?" tiba-tiba Chris bicara yang membuat Kyra segera batuk-batuk

Andrean mengambilkan Kyra minuman,dan Kyra langsung meneguknya.

Kyra melihat Chris dan menjawab ragu.

"Bagaimana kamu tau?" Kyra melirik lagi pada Lily

Lily menarik lengan kemeja Chris seolah memberi tau Chris untuk tidak melanjutkan.

Tapi Chris tidak mengerti maksud Lily.

"Aku dengar dari Lily,bagaimana kalau kamu kerja di perusahaanku?aku butuh seseorang yang mengerti desain grafik" ucap Chris menjelaskan

Kyra kembali menatap Lily,lalu mata nya melirik pada Andrean.

Andrean seolah hanya fokus pada makanannya.

Kyara bingung harus menjawab apa,bukannya beberapa hari kemarin dia mengatakan dia masih bekerja.

"Sepertinya aku kurang paham tentang desain." jawab Kyra pelan

"Aduh..sayang sekali." lanjut Chris

Dan berlalu melanjutkan makanannya.

Andrean yang sedari tadi diam lalu menatap Chris dan Lily yang tampak sedang berbisik sesuatu.

"Bagaimana kalau bekerja ditempatku?" ucap Andrean seraya mengambil tissu dan mengelap mulutnya

Sesaat Kyra tertegun,melihat tingkah Andrean

Kemudian dia sadar.

"Maksudmu?" tanya Kyra

Lily dan Chris berhenti makan lalu mendengarkan ucapan Andrean.

"Direktur di perusahaan di kantor tempatku bekerja butuh seorang sekretaris,dan ku rasa kamu cocok di posisi itu." ucap Andrean

Lily dan Kyra saling menoleh memberikan pandangan.

"Aku belum pernah bekerja di kantor" ucap Kyra pelan

"Kamu bisa mencoba nya" lanjut Andrean

"Aku suka denganmu,kamu terlihat seperti gadis yang pintar dan menarik,kurasa direktur perusahaan itu tidak akan keberatan setelah melihatmu." ucap Andrean lagi

"Itu benar" lanjut Lily

Kyra diam sesaat.

"Terima kasih,aku akan memikirkannya" jawabnya pelan

"Datanglah atau hubungi aku jika kamu berminat" ucap Andrean dan tersenyum

"Dan kantornya ini di Jakarta,sebaiknya kamu fikirkan baik-baik" lanjutnya lagi dengan senyuman di wajahnya

Sesaat Kyra cukup tertarik mendengar nama Jakarta yang Andrean sebutkan.

Bukan nya tidak,sudah sejak lama dia ingin pergi kesana,tapi karena pekerjaan di supermarket yang membuatnya sibuk..dia hanya bisa memikirkan hal itu untuk kedepannya nanti.

Mungkin saat dia bisa libur panjang.

"Baiklah,aku akan memikirkannya" jawab Kyra

Andrean lalu tersenyum,makan malam itu segera berlalu.

Lily hanya diam,lalu sesampai dirumah dia menelfon Kyra meminta maaf atas kecerobohannya.

Kyra tidak terlalu memikirkan hal itu,hal yang wajar jika kedua pasangan mencurahkan isi hati nya..apalagi menceritakan tentang orang terdekatnya.