Hp Kyra terus berdering.
Lily terus menelfonnya sedari tadi,karena Kyra bekerja dia tidak bisa membawa hp.
Untung saat itu shift siang,Kyra langsung bergegas pulang..dia tidak mungkin terlambat,bisa-bisa sahabat nya itu mengamuk.
Kyra memakai dress panjang berwarna cream keemasan dengan belahan disisi kiri nya,burkat halus transparan dibahu hingga pergelangan tangannya.
Tante membantu Kyra menjepit rambut,dan tak lupa sepatu heels warna cream.
Dia nampak anggun.
"Cantik" tante tersenyum melihatnya di depan kaca
Kyra berdiri membolak balikkan bdannya memperhatikan riasan dan pakaian kalau-kalau ada yang kurang.
Suara klakson mobil Lily membuat Kyra tersentak.
Kyra langsung pamit pergi dan masuk ke mobil Lily.
Lily punya mobil,mobil itu hadiah dari Papa nya karena dia diterima kerja.
Hotel itu ramai,penuh penjaga.
Mereka meminta Lily menunjukkan kartu undangan seraya membungkuk mempersilahkan masuk.
Tamu disana bukan orang sembarangan terlihat dari dekorasi nya yang megah.
Makanan tertata rapi diatas meja,adapun pelayan yang menawarkan minuman saat mereka masuk.
Lily melirik sekeliling dan menarik tangan Kyra saat mata nya tertuju pada seorang pria paruh baya,dia memakai setelan jas dan tak lupa kacamata nya.
Rambut nya sedikit pelontos didepan,itu Papa Lily..om Irvan dan juga istri nya Tante Elis disampingnya yang nampak cantik dengan dress hitam formal senada.
"Pa" Lily melihat memanggil Papa nya pelan
Kyra menundukkan kepala nya memberi hormat.
Papa Lily mengenal Kyra dan memperlakukan Kyra dengan baik.
"Oh..ini anakku Lily dan temannya Kyra" Om Irvan memperkenalkan mereka di depan teman-temannya
Hotel semakin ramai dengan tamu-tamu nya,mereka sangat antusias.
Jelas sekali tamu nya adalah para pebisnis.
Mereka memakai dress dan jas formal.
Untung tante Sinta tidak salah memilihkan Kyra pakaian.
Dia dan Lily menikmati beberapa kue dan minuman.
Kemudian Lily menyuruhnya untuk menunggu.
Om Irvan memanggil Lily,terlihat Lily tersenyum pada seorang pria.
Pria itu terlihat ramah pada om Irvan,itu adalah rekan bisnis om Irvan yang di ceritakan Lily kemarin.
Kyra mulai bosan,dia berjalan sedikit melihat-lihat beberapa foto yang terpajang di dinding hotel.
"Aku harus ketoilet" Kyra melirik Lily,ketika didapati nya Lily masih bersama om Irvan..Kyra langsung ketoilet
Kyra bertanya pada pelayan yang menunjukkan nya arah toilet.
Dia tidak sadar kalau sedari tadi ada seseorang yang memperhatikannya.
Di toilet dia mendengar beberapa perempuan mulai bergosip.
"Kau lihat anak presdir itu,benar-benar tampan dan masih sangat muda" gumamnya
"Bagaimana mungkin seorang Raja memimpin perusahaan,bukankah itu aneh" ucap perempuan satu nya
"Kenapa kau memikirkan hal seperti itu,bukankah untuk orang kaya dan tampan..bahkan memiliki seluruh dunia,itu sah-sah saja" perempuan itu terus memuji nya
"Kau ini..kalau saja aku masih muda,aku pasti akan mencoba nya" timpal perempuan satu nya
"Lihatlah dirimu,bermimpi itu boleh..tapi jika kau tak kunjung bangun dari tidurmu,seseorang akan menyirammu untuk bangun" kedua nya terus berbicara satu sama lain tak henti mengisyaratkan pujian untuk pria itu
Kyra keluar tanpa melirik mereka dan langsung pergi.
Jika mereka tau Kyra mendengar semua nya,jelas mereka malu.
Kata-kata itu tidak sesuai untuk kedua nya,karna kedua nya jelas terlihat sudah berumur 40an.
Mereka pasti sudah menikah,bukankah hal yang tabu bagi perempuan membicarakan ketertarikan mereka pada lelaki lain selain suami nya.
Perlahan keluar,Kyra melihat tamu yang diluar sudah sepi dan beranjak masuk.
Samar dia mendengar seseorang memainkan piano.
Kyra diam,mendengarkan..musik itu tak asing.
Semakin dia mendengarkan musiknya,semakin mata nya bingung.
"Ini.." desahnya
Kyra langsung berjalan menuju suara musik itu.
Suara nya tepat berada didalam acara,Kyra melihat Lily yang sedang duduk dengan pria tadi diluar dan mengobrol.
Tak ingin mengganggu Kyra terus mencari asal suara itu.
Dia berjalan seolah berlari..kaki nya terasa sakit,heels yang dia pakai tidak bisa membantu nya memperrcepat langkah.
Musik itu semakin terdengar,rytme itu mengingatkan nya tentang seseorang 10tahun yang lalu.
Bagaimana mungkin ada seseorang yang lain memainkannya.
"Ini laguku" gumamnya
Lagu itu lagu yang dimainkan Sean tepat di hari ulang tahunnya,tepat saat Sean sedang bersama nya.
Lagu itu miliknya "Yumii".
Jantungnya berdegup kencang,mata nya berkaca-kaca,dia menggigit bibirnya.
Tangannya membantu dia mengangkat rok dress nya sedikit.
Dia menyaksikan begitu banyak orang berlalu memperhatikan nya tergesa-gesa.
"Ah.." suara Kyra sesaat dia tidak sengaja menabrak pelayan yang membawa minuman
"Maaf" ucap Kyra
"Maaf,Nona.." ucap pelayan itu sopan
Pelayan itu mengambilkan tissu untuk Kyra.Kyra tidak bisa menolak.
"Tidak apa,terima kasih" ucap Kyra
Pelayan itu perlahan mundur dan pergi.
Musik itu makin terdengar,Kyra sudah dekat..dia melihat seseorang memainkan musik.
Tapi disini ramai,para tamu memadati untuk melihat pertunjukan itu.
Hampir selesai,belum sampai dia melihat laki-laki itu.
Kabur,samar,wajah laki-laki itu hampir terlihat.
Dia jatuh ke lantai.
"Sean" ucapnya pelan
Seorang pria bergegas mengangkat nya dibantu oleh seorang penjaga hotel.
Semua orang menyaksikan itu,kecuali untuk beberapa yang tidak samapi melihat wajah Kyra,karena posisi mereka yang dibelakang dan cukup ramai.
Pria itu terus mengusap-usap minyak angin di hidug Kyra.
Kyra perlahan membuka mata,melihat langit-langit kamar yan tidak dia kenali.
Dia bingung..
"Dimana?" Kyra mengernyitkan dahi dan melirik sekeliling ruangan
Ruangan yang mewah dengan sofa dan lemari besar serta TV tepat di depan ranjang.
"Dimana Lily?" Kyra menatap bingung sekeliling
Belum lagi dia terfikir,tiba-tiba pintu kamar mandi itu terbuka.
Kyra menarik kaki nya,duduk..lalu mundur kesudut.
Dia takut,dia teringat tadi dia terjatuh lemas di lantai dan seseorang membantu nya.
Dia meringkuk menaruh tangan di kedua lututnya.
Keringatnya mengalir,tangannya gemetar karena takut.
Pria itu keluar.
"Ah benar saja,bagaimana ini?" desahnya dihati
Pria itu melirik dan mereka bertemu mata.
Kyra langsung terkaget.
"Kamu..?" ucap Kyra