Waktu yang tersisa kurang dari 3 tahun lagi sebelum peperangan besar terjadi, kami terus berlatih dan berlatih agar menjadi penyihir dan petarung yang kuat.
Nenek memberitahu bahwa Lapisan Malaikat, Elf, dan Dwarf sudah diberi bantuan dan setuju untuk menjadi sekutu, tapi Orc, mereka sudah berada dibawah kendali Iblis. Kami menang jumlah dengan bantuan dari pasukan Malaikat, Elf, Dwarf, dan Bangsawan Manusia. Tapi itu tak menjanjikan bahwa kita akan memenangkan pertarungan nanti. Dan sampai sekarang kami belum mendapat informasi tentang Natha, dia juga rekan kami. Tapi sekarang kita tidak bisa apa-apa. Kita harus fokus pada peperangan, itu yang dikatakan Rintaf.
-
"Lepasin Natha!!"ucap Natha berteriak mencoba melepaskan ikatan ditangannya
"Kamu adalah penelitian yang sangat berharga, tidak mungkin aku akan melepaskanmu begitu saja. Kamu akan menjadi bawahanku, membantuku dalam peperangan nanti"ucap Dafaf menyengir seram
-
Aku tiba-tiba terbangun, oh cuma mimpi, aku berpikir untuk tidak memberitahu yang lain, merahasiakan mimpiku semalam, tak ingin menghawatirkan yang lain
"Lu kenapa Nja? Kayak nyembunyiin sesuatu? Udah cerita aja"ucap Atta melihatku keluar dari kamar
"Gapapa"ucapku kemudian duduk mengikuti sarapan pagi ini
"Eh, gua udah mulai bisa ngendaliin mode Iblis gua loh!"ucap Mob membuka percakapan
"Mana coba liat?"ucap Arga memancing Mob. Mob terpancing, mencoba mode Iblisnya di meja makan, didahinya mulai tumbuh tanduk biru persis seperti pada saat dia berubah di hutan dulu.
"Apa-apaan ini!! Nenek tidak ingin ada sihir di meja makan, seharusnya kalian membahas cerita hangat dimeja makan bukan malah memamerkan kekuatan kalian"ucap Nenek dengan nada sedikit tinggi menegur.
"Maaf nek"ucap kami serentak, kemudian tak ada percakapan lagi di meja makan, semuanya terdiam.
"Mob, kau belum boleh menggunakan sihir Mode Iblis itu jika belum benar-benar menguasainya, masyarakat bisa berpikir buruk tentang Pion Dewa sebab ada Iblis diantara kita, kau harus lebih berhati-hati"ucap Rog, lalu kami berangkat kehutan dalam tempat kami biasa latihan.
"Nah, klo disini udah boleh"ucap Rog. Yang lain kemudian bersemangat lalu melatih sihirnya, bahkan saling beradu satu sama lain.
Mob sudah mulai bisa menguasai mode Iblisnya, tapi hanya satu tanduk. Dan itu sangat kuat, pertarungan sama Arga yang biasanya seimbang sekarang Arga kalah, Mob semakin meningkat. Arga juga tidak mau dikalah, dia slalu melatih sihir dan fisiknya. Langit mulai gelap
"Pulang yuk, udah gelap"ucap Rog lalu bersiap-siap menaiki mobil
"Tunggu sebentar lagi, aku mau lihat senja"ucap Senjani. Sama sepertiku, Senjani sepertinya juga suka melihat senja. Kami akhirnya duduk ditengah hutan, menikmati senja sebentar hingga matahari benar-benar tenggelam.
"Eh, indah ya?"ucap Biru kemudian menyenggol tangan Mob
"Iya, indah kayak orang yang duduk disamping gua "Mob menjawab
"Ciee...."yang lain menyoraki
"Jomblo diam!"ucap Mob pipinya memerah, lalu kami semua tertawa.
Tak lama lagi pertarungan datang.
Merebut kedamaian dan kebahagiaan Dunia.
Merusak indahnya Dunia. Kuharap, kita bisa lebih lama lagi menikmati hari bersama-sama
#titiksenja
Kami sampai dirumah Nenek, nenek menyambut kami ramah, makan malam akan siap pada jam 7 malam nanti. Kami makan malam seperti biasa, hingga akhirnya kami kembali kekamar masing-masing lalu tidur.
Jam sudah menunjukkan pukul 00.00, ini sudah larut tapi aku tidak bisa tidur memikirkan semua kejadian ini, ini diluar pemikiran manusia.
"Senja kenapa belum tidur?"tanya Nenek membuka pintu kamarku
"Gapapa nek, belum ngantuk"ucapku
"Gimana kalau Nenek bacakan dongeng? Dulu kamu slalu minta dibacakan dongeng sebelum tidur, bahkan sampai menangis-nangis minta dibacakan sama nenek"
"Itukan udah lama Nek, pas Senja masih kecil"ucapku malu mengingat masa lalu
"Gapapa, nenek punya dongeng bagus"ucap Nenek lalu kemudian duduk di ujung kasur disampingku.
"Dulu, ketika dunia masih damai, sangaaat damai semua Ras hidup berdampingan Dewa, Malaikat, Elf, Manusia, Orc, Satan, dan Iblis, tak ada yang saling menganggu dan mencela, mereka saling melengkapi dan tolong menolong. Hingga pada suatu hari seorang gadis muda Iblis pergi ke tanah Manusia untuk mencari buah-buahan segar milik Manusia. Ketika ia mencari buah-buahan dan datang ke sebuah kebun, ia bertemu dengan seorang pemuda dari ras Dewa. Awalnya mereka biasa-biasa saja, namun gadis Iblis itu merasakan ada yang aneh di dirinya, setiap dia lama tidak kekebun dan bertemu dengan Pemuda itu dadanya sesak, seperti ada yang sakit didalamnya. Jadi mereka selalu bertemu, bahkan hampir setiap hari. Mereka berdua menjalani hal-hal yang sama seperti biasa hingga sang Pemuda itu menyampaikan rasa cintanya kepada gadis Iblis itu, mereka menjalin hubungan yang dilarang. Percintaan antara Dewa dan Iblis dilarang, karena dipercaya anak mereka akan membawa malapetaka bagi seluruh Dunia, mereka berdua tidak percaya dan tetap saling bercinta. Hingga akhirnya ada seorang tentara Dewa melihat mereka, lalu melaporkan kejadian tersebut ke Raja Dewa. Raja sengat marah, kemudian memanggil Pemuda dan juga Gadis Iblis itu. Pemuda itu adalah anak dari Raja, memiliki darah suci langsung dari keturunan murni, sedangkan Gadis Iblis itu hanya anak sebatang kara, yang hidup sebagai pembantu lalu melarikan diri. Raja sama sekali tak merestuinya, mengusir Gadis itu dari kerajaan dan menjauhkannya dari sang Pemuda tersebut, Raja membuat perjanjian pada mereka berdua, jika mereka kedapatan bertemu lagi, mereka akan dihukum berat. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu, Pemuda itu selalu mencari dimana gadis itu berada namun tak pernah menemukannya, hingga akhirnya ketika matahari mulai tenggelam Pemuda itu berniat untuk menyerah, menerima kenyataan bahwa memang mereka tidak akan bersatu, lalu dia pergi kepantai untuk menikmati senja disore hari. Ketika ia sudah di dekat pantai, dia melihat ada sosok gadis dipinggir pantai, menari-nari menikmati indahnya alam. Pemuda itu spontan lari mendekati Gadis itu, lalu memeluknya dengan erat, pelukan itu tak terasa apa-apa, tak ada lagi rasa cinta disana. Gadis itu tak membalas pelukannya. Dia lari menjauh meninggalkan Pemuda itu sendirian. Dia takut jikalau Pemuda itu nanti akan diberikan hukuman oleh Raja. Tapi, Pemuda itu tidak peduli dan terus mengejar Gadis itu lalu memeluknya kembali dengan erat, air mata membasahi pipi gadis itu, kemudian memeluk Pemuda itu dengan erat. Tak lama kemudian pasukan kerajaan datang membawa Raja, Raja marah besar karena anaknya sudah melanggar perjanjian, walaupun itu anaknya, dia tetap melanggar perjanjian dan pantas diberi hukuman, hukuman mati diberikan pada anaknya detik itu juga, pedang diangkat dari sarung di pinggang Raja, bersiap memenggal leher Pemuda itu. Pemuda itu hanya bisa pasrah, Gadis itu menangis berteriak-teriak mencoba menghentikan. Namun dia ditahan oleh beberapa pasukan kerajaan. Pedang tajam itu terangkat, bersiap memenggal leher pemuda itu...
Darah bertumpahan dimana-mana, perut gadis itu tertusuk, ia mencoba melindungi Pemuda itu dengan nyawanya. Pemuda itu hanya bisa melihatnya, air mata jatuh mengalir melewati pipi, kesedihan dan kebencian terlihat jelas dimatanya. Matanya memerah, tanduk keluar di dahi Pemuda itu, baru kali ini Dewa memiliki Tanduk alias kode genetik Iblis, sayap Pemuda itu terbentang, menyisakan angin kencang. Pemuda itu tak terkendali, dia amat marah setelah melihat kejadian itu. Gadis yang sudah bertahun-tahun dia cari dan akhirnya bertemu, setelah memecahkan celengan rindu yang sekama ini dia tabung, sekarang dia mati tepat depan matanya melindunginya dari ajalnya, sungguh menyedihkan. Sayap dan Tanduk Pemuda itu bercahaya, mengeluarkan sihir dahsyat, kemudian dari tanah keluar dinding besar, tebal, dan tinggi. Memisahkan Ras dunia lain, menciptakan legenda yang disebut
THE SEVEN WALLS. kemudian Pemuda itu terbang ke suatu tempat, Lapisan Hilang. Mengasingkan diri, menyembunyikan keberadaannya. Lalu tak pernah terlihat kembali. Eh udah tidur?"Nenek berhenti bercerita, aku terhanyut kedalam cerita Nenek, aku seperti bisa merasakan kesedihan pemuda itu. Tetapi, akhirnya aku tertidur karena lelah, terakhir kuliat nenek keluar kamar, meninggalkanku sendirian.