Chereads / THE SEVEN WALLS: Dewa & Iblis / Chapter 10 - CHAPTER 9

Chapter 10 - CHAPTER 9

Alea pingsan. Rey langsung bergerak mendekat. Mencoba membantu dengan ramuan penyembuhnya. "Dia kehabisan mana. Aku membutuhkan ramuan yang lebih kuat. Kita harus segera kembali kepenginapan, peralatan untuk membuat ramuanku ada disana." Ucap Rey.

"Kalian pergi saja! Biar kami yang menahannya"ucapku lalu menyuruh Byakko mengantar mereka bertiga.

Pertarungan masih berlanjut. Kami semakin lemah, mana kami yang semakin menipis serta Rey dan Arga juga pergi. Kami harus bertahan, menang, lalu kembali ke penginapan. Anubis dan Alkonost saling menyerang, hingga akhirnya keduanya tumbang bersamaan. Menyisakan Garuda masih berdiri gagah didepan kami, aku berniat menjalin ikatan dengan Anubis dan Alkonost tapi tidak memungkinkan mereka sudah diujung tanduk. Sekarang tinggal Garuda, kami kehabisan banyak tenaga, yang lain memiliki banyak luka lebam ditubuh, membuat pergerakan mereka terbatas

"Mob, mari lakukan sebuah combo!"ucap Biru

"Emang kita pernah bikin combo?"

"Gaada salahnya mencoba"

Biru memanggil Air dari lautan, lalu membuat kurungan aie bundar menyelimuti Garuda. "SEKARANG!!!" Mob meloncat, menancapkan kedua pisau dua matanya ke tubuh Garuda, lalu mengeluarkan listrik bertegangan tinggi. Garuda tumbang, itu combo yang hebat. Aku langsung mendekat ke arah Garuda itu mengeluarkan batu pemanggilan, mencoba menjalin ikatan, terbukalah gerbang ikatan, jalinlah ikatan yang kuat! Batu pemanggilku pecah berkeping-keping, aku tak tahu apa yang terjadi tapi aku kembali mencoba dan akhirnya berhasil.

Dengan menjalin ikatan, itu akan mengobati Garuda itu, asalkan tidak mati. Aku masih bisa menyembuhkannya. Kami melihat sekeliling, semua porak poranda, kami kelelahan, Disal membawa kami melewati lorong bayangan ke penginapan. Kami beristirahat meninggalkan Perdagangan Budak yang hancur itu. Mob, dia kehilangan senjatanya, senjatanya hancur meledak karena listrik miliknya.

Keesokan paginya Alea sudah sadar. Dengan bantuan Rey pemulihannya semakin cepat.

"Terimakasih Rey" ucap Alea tersenyum "Terimakasih semuanya, dan juga Arga" sambungnya. Karena kondisi Alea sudah membaik, kami langsung pergi ke Dungeon di Timur, yang kami dengar Dungeon itu sudah berada sekitar 500 tahun disana, tak ada yang berhasil menaklukkannya. Dungeon itu berbeda, monster disana lebih kuat dan banyak dibanding dengan Dungeon yang lain, membuat kami penasaran dengan isinya.

Ketika kami masuk, kami langsung disambut dengan Red Monster, dan karena bangunan yang sudah tua dan rapuh, ketika kami hendak menyerang. Bangunan roboh, membuat kami terpisah. Aku sendirian, Rey dengan Disal, Mob dengan Biru, Atta dengan Rintaf, dan Alea dengan Arga.

"Woi lu semua dimana?"ucap Rintaf berteriak

"Lu yang dimana!"

"Kita kepisah karena reruntuhan ini"ucap Alea

"Sepertinya kita akan berpisah sampai di Boss Dungeon"ucap Alea menggunakan sihirnya melihat peta sekitar

"Kasian Senja sendiri, awas nyabun"ucap Mob

"Biru awas nanti diapa-apain!"ucapku membuat yang lain tertawa.

Jalan kami terpisah dan semakin menjauh membuat kita tak bisa saling berbicara satu-sama lain. Rey tak bisa terus menerus menggunakan telepatinya, jadi kami harus memutuskan kontak untuk sementara. Sesekali aku melawan monster biasa dan semakin menjauh dari tempat awal.

***

"Kok kita masih disini terus ya?"tanya Alea

"Gua gk tau, yang lain mungkin juga udah jauh"ucap Arga

Mereka berdua tak jauh dari tempat awal mereka seperti berjalan dengan ilusi, sejauh apapun mereka berjalan pasti akan kembali ketempat semula,

"Disini tak ada tanah, aku jadi tidak bisa menggunakan sihirku"ucap Alea, Arga kemudian mengeluarkan tanah dengan sihirnya membantu Alea menggunakan sihirnya, "terimakasih Arga, sihirmu sangat membantuku"ucap Alea tersenyum. Dan ternyata yang membuat mereka berputar-putar adalah ada monster disekitar mereka, monster Ilusi yang membuat mereka tak bergerak sama sekali. Setelah mengetahui hal itu, ilusinya langsung menghilang, memperlihatkan banyak sekali monster berbentuk kelelawar itu menyerang mereka berdua, Arga berusaha melindungi Alea karena tak memiliki sihir penyerangan. Tiba-tiba dari ujung tombak tanah milik Arga keluar cahaya Hijau, dan daun-daun duri beracun. Arga melihat kearah Alea, lalu tersenyum lebar. Itu adalah salah satu skill upgrade, Alea mengupgrade senjata Arga dengan sihirnya. Alea kemudian menyemangati Arga. Mereka berhasil mengalahkan monster-monster itu dan semakin dekat dengan Boss Dungeon.

"Lama banget lu tai. Skidipapap lu yah?"ucap Mob ketika Arga dan Alea datang.

"Skidipapap itu apa yah?"tanya Alea lalu kami semua tertawa. Sebenarnya aku juga tidak terlalu mengerti. Tapi ya sudahlah, tidak penting.

Kami sudah berada di depan pintu Boss Dungeon, tapi kami berniat untuk beristirahat sejenak sekaligus menyusun rencana, dari sihir tanaman pengintai milik Alea, dibalik pintu tak ada apa-apa selain barang-barang harta karun. Tapi kita tidak boleh lengah, kita teta bersiap menghadapi kemungkinan apapun.

Alea, terimakasih telah hadir dihidupku, menemaniku selama satu hari ini. Maaf, aku tidak bisa melindungimu dengan baik, aku hanya manusia lemah yang tidak bisa apa-apa. Aku berniat menyimpan rasa ini ketika pertama kali melihatmu, tapi aku tak bisa menahannya. Aku akan selalu siap terluka, untuk kita. Maukah kamu menjalin hubungan serius denganku?

Arga

"Arga?"Alea menyebut nama Arga dengan malu

"Iya?"

"Aku juga cinta sama kamu, sejak pertama kali melihatmu, tapi kupikir aku tidak cocok untukmu, kamu terlalu baik, tampan, dan kuat untuk melindungi perempuan lemah sepertiku. Tapi sepertinya kamu berbeda, kamu tidak seperti pria lainnya."ucap Alea menangis haru lalu memeluk Arga

"Hah?"Arga bingung. Tapi membalas pelukan Alea

"Ciee, ada yang jadian nih"

"Baru aja kenalan udah jadian. Mob kapan?"ucap Biru menyikut lengan Mob. Kode tuh.

Sebenarnya surat itu aku yang menulisnya, Rintaf yang memintanya, lalu menyuruh Mob untuk menaruhnya ditas Alea. Rintaf teman yang baik, dia mengerti perasaan temannya. Sekali lagi aku tersenyum sendiri melihat tingkah mereka.

***

Setelah istirahat, kami akhirnya membuka pintu itu, melihat sekeliling lalu bersiap mengambil posisi.

Tak ada apa-apa

"gaada apa-apa disini"

"Oh, Ho ho ho ho. Akhirnya ada yang berhasil sampai disini, kupikir aku akan mati dimakan usia disini" suara seseorang yang entah dari mana datangnya. Lalu kemudian ada makhluk besar berwarna Putih bercahaya turun dari langit-langit ruangan. Kami langsung mengambil kuda-kuda bersiap menyerang

"Tenang, aku tidak akan melawan lagi, aku sudah tua jadi kalian tak perlu melawan"ucap Pria tua itu

"Makhluk apaan lu?" Mob

"Aku adalah Frencs, seorang Malaikat"

"Malaikat? Boong lu"

"Ho ho ho. Aku lupa, banyak masyarakat biasa tidak tahu. Itu sudah menjadi mitos sekarang ini. Dunia ini luas, sangaaat luas tapi ada seseorang membangun tembok diantara dunia ini. Memisahkan makhluk-makhluk dunia ini. Membuat 7 tembok, membuat 7 dunia. Iblis, Satan, Orc, Manusia, Elf, Malaikat, dan terakhir Dewa, semua hidup aman dan tenang. Tapi, itu semua tidak lama, Iblis datang dengan keserakahannya, ingin menguasai ketujuh dunia. Namun Dewa menentangnya, membuat pertarungan besar antara keduanya. Dan ras rendah lain akan ikut bertarung, dijadikan sebagai pion dari keduanya setiap Seratus ribu tahun sekali"

Kami terhenyap, diam. Kami tak mengetahui apa-apa tentang dunia ini. Atta hanya tau kalau dunia ini dibagi oleh tujuh tembok dari buku "MANUSIA" itu.

"Ternyata itulah yang menjelaskan tentang dunia ini, mengapa ada dunia lain selain manusia. Mengapa kita ada disini?"ucap Atta

"Sepertinya kalian Manusia yang baru datang, tak tahu apa-apa tentang dunia ini. Tapi kalian beruntung, karena aku akan berbaik hati kepada kalian, karena sudah lama sekali aku tak berbincang dengan seseorang. Aku akan mengabulkan permintaan kalian masing-masing, jadi total 9 permintaan"ucap Frencs itu

"Gua pengen samurai terkuat didunia ini"ucap Mob, lalu tak lama kemudian sebuah samurai muncul didepannya.

"Itu adalah samurai terbaik milik ras Iblis, tepaan dari batu meteorit di ujung dunia"

"Sisa 8 permintaan"

"Aku ingin bertanya, bagaimana cara kami pulang ke bumi?"

"Kalian tidak bisa pulang, karena kalian sekarang berada dibumi"

"Hah? Maksud lu apaan?"

"Ini adalah Dunia yang diciptakan oleh Sang Penjaga, ia menciptakan dunia ini untuk ras-ras yang tak bersalah dan akan dilindungi agar tidak menjadi pion peperangan antara Iblis dan Dewa. Dunia ini terletak didalam perut Bumi. Earth Hearth, nama dunia ini adalah Earth Hearth"

"Siapa sang Penjaga itu?"

"Maaf, aku tidak bisa menjawabnya"

"Lalu jika dunia terbagi, sekarang kita berada dilapisan mana?"

"kita berada dilapisan keEmpat, dunia yang berada ditengah-tengah, milik ras manusia."

"Sisa 6 permintaan"

"Hey! kok berkurang? kita kan cuma nanya"

"Bertanya juga termasuk permintaan jadi sekarang sisa 5"

"Anjaay, curang tai"

"Bagaimana cara kami pergi ke barisan dunia lain?"

"Dengan mengalahkan Boss True Dungeon"

"Siapa Boss true du--"

"Jangan bertanya yang tidak penting, kita harus manfaatin kesempatan ini baik-baik"ucap Atta memotong pembicaraan Mob

"Kapan terakhir kali peperangan Dewa dan Iblis itu terjadi?"

"99,995 tahun lalu"

"Berarti 5 tahun dari sekarang, peperangan itu akan terjadi, ini kacau. Kita tidak mengetahui apa-apa tentang dunia ini"

***

"Gua pengen lu ngabulin semua keinginan kita"teriak Mob meminta

"Woi gblg lu ngapain anjir, ngabis-ngabisin permintaan aja"ucap Rintaf memukul kepala Mob.

"Baiklah, saya akan mengabulkannya tapi izinkan saya menjalin ikatan dengan orang itu agar saya bisa selalu mengabulkan permintaan kalian"ucap Frencs menunjukku. Kami diam sejenak, tidak percaya dengan yang terjadi barusan. Permintaan seperti itu bisa dikabulkan. Seandainya kami tahu, sudah kami lakukan sejak awal tadi.

"Gile lu Mob, bisa gitu. klo tau mah gk usah pusing tinggal nanya semuanya"ucap Arga lalu kami semua tertawa.

Aku mencoba menjalin ikatan dengannya Terbukalah pintu gerbang ikatan. Jalinlah ikatan yang kuat!. Ikatan terjalin dengan Frencs sang malaikat.