Chapter 43 - Istambul

"Ozan kamu bisa mengantarkan ku ke bandara setelah ini " kata Jnas sambil duduk di kursi depan Ozan.

" Bandara ?" Tanya Ozan heran

" Iya ... aku lupa bilang kepada mu "

" Bilang apa. ? dan Buat apa ke bandara, bukan kah kamu akan tinggal di turki selama satu bulan penuh ini ? "

" Itu benar, aku akan mengajak Elif keliling kota istambul, mungkin sepuluh hari aku akan tinggal di sana " kata Jnas sambil melihat handphonenya.

" Baiklah, aku akan mandi dan kamu bersiap-siaplah dulu " kata Ozan bangkit dari tempat duduknya, ia pergi ke kamarnya untuk mandi dan ganti baju begitu juga dengan Jnas

Setelah selesai membereskan semuanya, Elif dan Jnas sudah siap untuk berangkat ke kota yang paling besar di turki yaitu kota Istambul, Elif sangat bersemangat sampai ia tak sadar ada yang lupa ia bawa.

Ozan dan Cansu berada di teras rumah menunggu Elif dan Jnas, saat mereka berdua datang di hadapan mereka dengan berkacak pinggang Cansu sedikit marah terhadap Elif.

" Kalian berdua sangat jahat, kalian akan meninggalkan kami di sini dan hanya akan bersenang-senang berdua saja "ucap Cansu sedikit marah

" heheheee aku minta maaf Cansu, sungguh kami lupa mengatakannya tadi malam iya kan Jnas ?"

" Hhhmmmm.." Cansu hanya berdehem cuek.

" jangan marah, atau kamu ikut kami saja ke istambul "

" Tidak bisa Ozan banyak pekerjaan di sini "ucapnya sedikit kecewa

" Huuuufff sangat di sayangkan "

" Baiklah kalian memang curang, dan aku akan menunggu kalian berdua di sini, jangan terlalu lama oke?! "

" Siap komandan !!!" kata Elif sok seperti tentara.

Mereka berempat serentak tertawa termasuk Jnas.

" Jnas jika kamu butuh sesuatu di istambul hubungi aku, aku memiliki beberapa teman disana" kata Ozan.

" Terima kasih Ozan, selama ini kamu banyak sekali membatu kami " kata Jnas sambil memeluk sahabatnya itu.

" Sudahlah kita sahabat, inilah gunanya, jika aku berkunjung ke Irak pasti akan sangat merepotkanmu"

" hahaaa baiklah aku tunggu kamu di Irak "

" Tenanglah aku dan Cansu akan bermain ke Irak begitu juga Indonesia, iya kan Elif ?" kata Ozan sambil melirik Elif.

" Tentu aku pegang janji mu, aku akan selalu menunggu kalian di Indonesia " kata Elif semangat.

" ayooo kita berangkat sekarang awas kalian ketinggalan pesawat, setelah sepuluh hari kita mengobrol lagi "

" Hahaaa baiklah " kata Jnas

Ozan mengantar Jnas dan Elif ke bandara, Ozan dan Cansu menunggu mereka sampai mereka naik ke pesawat , Elif sangat bahagia, karena ini adalah waktu yang ia tunggu, berlibur ke kota istambul, tak lupa Elif membawa biola kesayangannya.

dua jam pun berlalu Elif di gandeng Jnas turun dari pesawat, mereka keluar dari bandara Atuturk turki dan mencari taksi untuk menuju ke pucuk ayasofya mah. Aksakal sok istambul, taksi mereka berhenti tepat di depan Nova Roma hotel, Elif terkagum dengan bangunan hotel yang modern dan sangat indah, Penginapan hotel ini terletak di pusat Historis peninsula hanya 300 meter menuju laut marmara dan sangat dekat dengan masjid biru yang di sebut BLUE MOSQUE yang terkenal fenomenal di negara turki, masjid ini adalah maskot negara turki yang memiliki bentuk yang terlihat seperti Hagia Shopia yang berarsitektur gaya Islam serta ottoman klasik, hanya lima menit berjalan kaki, Elif melangkah mengikuti Jnas, Jnas memboking hotel satu kamar selama sepuluh hari.

" sayang apakah kita akan tinggal di hotel ini selama sepuluh hari ?" tanya Elif sedikit terkejut.

" Iya Elif, memangnya kenapa ?"

" ini adalah hotel mewah, sepuluh hari terlalu lama ,akan banyak biaya kita menginap disini "

" Tidak masalah sayang, kamu tidak usah memikirkan itu " kata Jnas sambil mengambil kartu kreditnya.

" Tunggu !!"

" Ada apa sayang ?"

" Ayolah kita pergi saja dari sini, kita menginap di tempat lain saja" Elif mencegah Jnas saat hendak memberikan kartunya pada pelayan hotel untuk di geseknya.

" Hahaaaa sayang, di mana kita akan tinggal, aku tidak memiliki teman di istambul, santailah kita nikmati saja liburan ini " kata Jnas sambil mengambil kunci kamar dari pelayan hotel dan menarik tangan Elif untuk mengikutinya.

Saat mereka memasuki kamar mereka, Elif terpana dengan kemewahan kamar hotel yang dengan di suguhi pemandangan sangat jelas kota istambul dari jendela kamar mereka.

" Maaf nyonya Jnas, saatnya Anda istirahat " Jnas menggendong tubuh Elif dan meletakkannya di atas kasur yang empuk.

" huuuuufffff aku masih ingin menikmati pemandangan kota istambul dari sini " Elif bangkit dari tempat tidurnya tapi Jnas mencegahnya.

" besok aku akan membawamu keliling kota istambul, jadi untuk saat ini kamu harus istirahat dan nanti malam aku akan mengajakmu ke tempat yang spesial di kota ini " ucapnya sambil mencium kening Elif.

" Benarkah ? di mana itu ?"

" Tidurlah nanti malam kamu akan tahu sendiri "

Elif mengangguk patuh dan merebahkan tubuhnya di atas kasur yang empuk sambil memeluk lengan Jnas, Elif benar-benar merasa ini seakan mimpi untuknya.