Chapter 44 - Sunset

Tepat jam empat sore, Elif terbangun dengan belaian lembut tangan Jnas yang dingin di pipinya, dengan rasa malas Elif membuka kelopak matanya dan menggeliat .

" Sayang tangan mu sangat dingin " ucap Elif setengah kesal.

" Sengaja " ucapnya terkekeh.

" Iiihhhhh jahat !" Teriak Elif

" Hahaaaa bangun pemalas, kita berangkat satu jam dari sekarang" ucap Jnas sambil menarik selimut Elif yang menutupi tubuhnya, dengan muka setengah mengantuk Elif bangkit dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi

***

mereka turun dari taksi tepat di depan jembatan Glaada Bridge, Elif menoleh kenan dan ke kiri melihat ke sekeliling jembatan yang ramai.

" sayang ini tempat yang sangat indah " kata Elif dengan mata berbinar-binar

" di sini adalah tempat yang paling terkenal di istambul, lihatlah banyak sekali para turis disini apalagi saat sore dan malam hari " kata Jnas sambil menuntun Elif menuju bawah jembatan, ke sebuah restoran yang sangat unik.

Elif benar-benar takjub dengan pemandangan di depan matanya, ia memang pernah mendengar dengan nama nama wisata di turki salah satunya jembatan Glada Bridge ialah salah satu tempat wisata di Turki yang selalu ramai dikunjungi wisatawan berbagai Panca negara. Ketika melintasi jembatan yang dibangun pada tahun 1836 ini, maka akan melihat pemandangan yang menyuguhkan dua sisi berbeda yaitu bangunan bergaya Eropa dan juga Asia.

Yang unik dari jembatan ini adalah bahwa jembatan ini terdiri dari 2 tingkat. Bagian atas jembatan digunakan untuk transportasi kendaraan dan pejalan kaki, sedangkan tingkat bawah dipenuhi dengan Cafe dan juga restoran yang sudah dibuka untuk umum sejak tahun 2003. Jika ingin melihat pemandangan dari jembatan ini, sore dan malam hari adalah waktu yang terbaik. Biasanya saat sore tiba, jembatan ini akan lebih dipadati pengunjung. mereka bisa mengisi perut sembari ditemani pemandangan Sunset yang menakjubkan. Kuliner yang paling populer di Glada Bridge adalah Balik Ekmek, sejenis snack yang terbuat dari ikan panggang dan roti.

Mereka duduk tepat di pinggir pagar dan langsung menghadap pantai dan merasakan semilir angin.

tepat Jam tujuh menjelang magrib tiba tiba warna sekeliling mereka berubah warna orange kemerahan, mata Elif berbinar bahagia saat melihat Sunset tepat di depan matanya, Jnas menggenggam tangan Elif dan meremasnya, ia bahagia dan puas melihat binar kebahagiaan di wajah gadisnya, Jnas tersenyum.

" Elif apakah kamu bahagia ? "

Elif menoleh bangkit dari tempat duduknya dan langsung memeluk Jnas, ini adalah pertama kalinya Elif melihat Sunset sangat jelas di matanya.

" Jnas aku sangat bahagia, aku tidak tahu harus bilang apa " ucap Elif tulus.

Jnas meraih tangan Elif dan menariknya untuk berdiri lalu ia mengeluarkan sebuah cincin dari sakunya dan memasangkannya di jari manis Elif.

" Happy birthday yang ke dua bulan kita menjadi sepasang kekasih Elif " ucap Jnas lembut sambil mencium jari jemari Elif.

Mata Elif berkaca-kaca karena terharu dan bahagia dengan sikap Jnas yang lembut dan penuh perhatian.

" Jnas kenapa kamu membelikan aku sebuah cincin, ini pasti sangat mahal jangan buang buang uang mu " Elif memandangi cincin berlian pemberian Jnas itu.

Jnas muntup bibir Elif dengan jari telunjuknya .

" sssssssttt jangan banyak berkomentar ini adalah ulang tahun kita jadian Elif, jangan merusaknya "

" terima kasih Jnas, tapi aku tak pernah memberikan mu hadiah "

" aku tidak butuh itu, aku hanya membutuhkan mu bintang ku dan farosyah ku "

Elif tersipu malu.

" terima kasih , aku akan menjaga cincin ini beserta kalung pemberian mu " kata Elif sambil meraba kalung yang ada di lehernya, waktu Jnas memberikannya dan memakaikannya saat pertama mereka jadian.

" Bagus gadis pintar dan aku juga akan menyimpan jam tangan hadiah dari mu farosyah" Jnas menunjuk jam tangan yang di pakainya, Jnas setiap kali ada hal penting selalu memakai jam tangan pemberian sahabatnya dulu, saat Elif di Indonesia dia sengaja mengirim paket sebuah jam tangan dan baju khas Batik Indonesia untuk Jnas, saat ulang tahun pemuda itu yang ke dua puluh empat tahun.

Jnas mengajak Elif duduk kembali di tempat mereka, karena pesanan mereka sudah datang.

" sayang terima kasih untuk semuanya " kata Elif tersenyum bahagia di wajahnya.

" baiklah tunjukkan nanti di hotel rasa terima kasih mu itu " ucap Jnas tertawa sambil menggoda kekasihnya.

" iiiiiihhhhhh Jnas jorok cabul ! "ucap Elif sambil memukulnya

" Hahaaaa bercanda sayang, oh ia besok aku akan mengajak mu ke Cappadocia "

" di mana itu ?"

" sudahlah besok kamu akan tahu sendiri " ucapnya santai