Chereads / Indonesian Love Girl For Iraq Army / Chapter 46 - Pertunjukan

Chapter 46 - Pertunjukan

Setibanya di hotel Jnas tak bisa pejamkan matanya karena semua uang tunai dan kartu kreditnya berada di ranselnya beserta barang-barang pribadi Elif termasuk dompet dan hal-hal lainnya, Jnas merasa bersalah dan sedih dengan kejadian tertinggalnya ranselnya itu, kenapa ia harus ceroboh, Jnas mengutuk dirinya sendiri, andai mereka bukan berada di istambul ini bukan masalah untuk Jnas, ia bisa pinjam uang ke teman-temannya, karena di istambul ia tak mengenal siapa pun, mau minta tolong Ozan handphone nya juga berada di ransel, sialnya ia bersama Elif, ia ingin membuat Elif bahagia bukan memberi masalah rumit bersamanya seperti saat ini.

" Braakk " Jnas membanting asbak di depannya.

Elif terperanjat kaget mendengar benda di banting.

" Sayang ada apa ?"

Jnas menoleh dan merasa bersalah telah membuat Elif terbangun dari tidurnya.

" maaf Elif, aku tak sengaja menjatuhkannya "

" Eemmmm aku tahu kamu emosi saat ini, tenanglah aku punya jalan keluarnya." kata Elif tersenyum misterius ke arah Jnas.

" Bagaimana Elif ?"

" Eemmmm setelah ini kita keluar dari hotel "

" untuk apa ?" kata Jnas penasaran

" sebenarnya aku tidak tahu kamu akan setuju atau tidak dengan usulan ku " kata Elif ragu-ragu

" katakan lah !"

" Kita akan melakukan pertunjukan di jalan , dan orang-orang akan memberi kita uang "

Jnas terperangah dengan ide gila Elif.

" Tidaaakk Elif, ini tidak mungkin " kata Jnas tiba-tiba

" kenapa tidak sayang, kita bukan mengemis tapi kita akan melakukan pertunjukan, bagi yang melihat dan menyukai pertunjukan kita maka mereka harus bayar "ucapnya sambil nyengir kuda ke arah Jnas.

" Elif aku tak bisa menempatkan mu ke dalam kesulitan "

" Tidak Jnas, aku tak merasa sulit, bahkan aku merasa inilah saatnya aku menampilkan permainan biola ku ke tempat umum " dengan semangat Elif mengambil biolanya dan menciumnya.

Jnas hanya tertawa kecil dan mengacak rambut Elif.

***

di depan taman istambul clock Tower Elif mengambil tas biolanya, perlahan Elif naik ke atas tembok pagar di bawah Tower dengan tangan kiri menggenggam biola dan tangan kanan memegang busur penggeseknya, perlahan tangan lentik Elif mulai menggesekkan biolanya dengan nada nada yang indah, Jnas menyaksikan itu semua dengan air mata meleleh. seorang turis perempuan berwajah inggris mendekati Elif dan berdiri di sampingnya ia juga memegang sebuah biola di tangannya, setelah lima menit ia dengan halus menawarkan dirinya untuk bermain bersama Elif, Elif mengangguk bahagia, orang-orang mulai banyak yang mendekatinya dan menyaksikan permainan Elif dan wanita turis itu.

setelah lima belas menit permainan mereka selesai alif dan wanita itu membungkuk ke depan dan memberikan penghormatan kepada para penonton. Tepuk tangan bergemuruh. Pertunjukan di taman clock Tower sore itu menjadi tempat yang ramai, para turis dan penduduk lokal sampai ada yang menggendong anaknya untuk menyaksikan pertunjukan itu, ada pemuda asli turki berteriak kepada Elif dan wanita turis itu untuk bermain lagi, permainan kedua pun di mulai setalah lebih satu jam pertunjukan selesai banyak dari penonton memberikan uang di kotak bawah kaki Elif.

" girl permainan mu sangat bagus dan indah " ucap wanita turis itu dengan bahasa inggris.

" sesungguhnya saya hanya tahu sedikit dan tidak ahli main biola " lirih Elif.

" tapi yang baru saja kamu mainkan sangat bagus " gumam wanita itu.

" Terima kasih Miss "

" kamu terlalu merendah, ngomong-ngomong siapa nama mu dan aku lihat dari wajah mu kamu bukan asli dari turki ?" Ucapnya sambil melihat wajah Elif.

" kamu betul nama ku Elif dan tempat asal ku Indonesia dan ini adalah pacar ku Jnas " kata Elif sambil menggenggam tangan Jnas

" good, kalian pasangan yang sangat serasi, nama ku Clara, dan aku dari London " Clara memeluk Elif saat menyebutkan namanya.

" salam kenal Clara "

" sama girl, oh iya kenapa kalian mengadakan pertunjukan dadakan seperti ini, apakah kalian punya masalah keuangan " Clara blak blakan dengan pertanyaannya.

Elif memandang Jnas dan tertawa.

" kami kehilangan tas ransel kami dan kami perlu uang untuk kembali ke negara kami" kata Jnas dengan bahasa inggris

" Eemmmm aku sangat sedih sekali mendengarnya dan aku paham, uang ini masih terlalu sedikit bagai mana jika besok kita melakukan pertunjukan lagi " kata Clara semangat

" Terima kasih Clara, tapi kami tidak ingin merepotkan mu "

" No ! aku merasa tidak di repotkan, aku hanya tinggal dua hari lagi disini bersama pacar ku " kata Clara sambil mengeluarkan handphone nya

" apakah kamu akan pulang kembali ke negara asal mu Clara ?"

" tidak kami masih mau mengunjungi Eropa, oh iya girl berikan aku nomor wechatt mu sekarang " kata Clara.

Mereka bertukar nomor handphone dan berpisah ke tempat masing masing.