Chereads / Indonesian Love Girl For Iraq Army / Chapter 45 - Cappadocia

Chapter 45 - Cappadocia

Ke esokkan harinya Jnas mengajak Elif berkunjung ke tempat wisata Cappadocia, Cappadocia adalah salah satu Tempat wisata yang satu ini menawarkan keindahan alam yang sangat mempesona. Untuk bisa sampai ke tempat wisata ini, Jnas dan Elif naik bus dengan jarak tempuh sekitar 12 jam dari kota Istambul. Cappadocia menyuguhkan pemandangan yang luar biasa bagaikan sedang berada di planet lain. Pemandangan lembah, ngarai, dan juga perbukitan mendominasi tempat wisata di Turki ini. Keunikan lain dari tempat wisata di Turki ini adalah bahwa bangunan rumah, gereja, restoran, dan juga terowongan yang ada di kawasan ini semuanya terbuat dari pahatan berbatuan, sungguh unik dan terasa berada di planet lain ataupun negeri dongeng

Elif benar-benar terpesona dengan keindahan alam di turki, Jnas menggandeng tangan Elif dan membawanya naik royal ballon.

" aku takut Jnas " ucapnya gemetar.

" Hahahaaaaa kenapa harus takut, ayolah tidak terlalu tinggi kok sayang"

" bagaimana kalau balonnya meledak " ucap Elif setengah gemetar

" Sudahlah jangan banyak bicara aku akan melindungi mu dan juga balonnya tidak akan meledak ini sangat aman" kata Jnas sambil menarik Elif naik ke royal ballon.

Ini adalah awal Elif naik royal ballon dia begitu takut sampai wajahnya pucat pasi, tapi tangan Jnas tidak pernah melepaskan dirinya.

setelah lima menit di udara Elif mulai terbiasa, dan ia sangat menikmati pemandangannya.

" wwooooowww Jnas sungguh indah " ucapnya semangat.

" Hahaaaa sudah aku katakan kepada mu, ini sangat indah dan menyenangkan Elif, lihat batu-batuan itu " tunjuk Jnas ke sebuah batu batuan berbentuk lucu. dan rumah rumah dari pahatan batu.

" mana handphone mu aku harus foto dan mengunggahnya "

Jnas mengambil beberapa foto Elif dan dirinya, setelah setengah jam lebih mereka mengudara, akhirnya mereka turun dan Jnas mengajak Elif ke sebuah kafe yang bangunannya terbuat dari pahatan sebuah batu besar, setelah mereka mengisi perut mereka masing masing, Jnas mengajak Elif ke beberapa tempat indah lainnya di cappadocia.

" sayang kemarikan biola mu, pasti kamu sangat lelah membawanya terus di punggung mu " Jnas mengambil biola di punggung Elif.

" Aaaahhhh tidak, ini benda kesayangan ku jangan kamu ambil "

" Hahaaaa gadis bodoh siapa yang akan mengambilnya " ucap Jnas tertawa.

" Hem siapa tahu "

" ayooo hari sudah menjelang sore kita sebaiknya kembali ke istambul, besok pagi kita sudah sampai di hotel "

Elif mengangguk dan mencium pipi Jnas.

" Aaaahhhh Elif sayang kamu membangunkan macan yang sedang tidur ini " ucap Jnas

" Hahaaaa aku menginginkannya " ucap Elif acuh tak acuh.

" ohooo baiklah kemari kamu " Jnas mengejar Elif yang lari menjauh dari Jnas, Jnas meraih pergelangan tangan Elif dan mereka terjatuh bersama di atas rumput hijau, Jnas mengunci tubuh Elif dengan tangannya yang kekar, ia mencium bibir Elif dengan dan Elif pun membalasnya dengan geram Elif menggigit bibir Jnas.

" Aawwww sakit gadis nakal " ucap Jnas sambil mengusap bibirnya, Elif tertawa girang tapi Jnas sekali lagi menekan bibir Elif dengan cium kasar dan nikmat.

***

tepat jam Enam pagi Elif dan Jnas sampai di kota Istambul, mereka berganti dua transportasi saat mereka akan turun dari bis Jnas terkejut tas ransel mereka tidak ada di samping mereka.

" Sayang ranselnya tidak ada !" Ucap Jnas bingung

" Apa ?!!"

" Ransel kita tidak ada, dan semua barang barang kita di sana "

" aduuuuhh bagaimana ini " ucap Elif panik

" sepertinya ransel ku ada di bis pertama deh" Jnas mengingat sesuatu, ia meninggalkannya di bis pertama mereka, Elif benar-benar panik karena semua oleh oleh yang ia beli dari cappadocia berada di ransel Jnas.

" Bagaimana ini, barang-barang ku ada di sana "

" kamu benar begitu juga dengan dompet dan handphone ku sayang "

" sebaiknya kita lapor ke petugas bis ini siapa tahu ransel kita di aman kan " kata Elif dan ia bangkit menuju ke petugas bisa dengan di ikuti Jnas di belakangnya.

saat mereka turun dari bis Jnas dan Elif benar-benar lelah, dengan apa mereka akan kembali ke Izmir, tidak ada uang di saku mereka, hanya ada beberapa lembar uang lirah di saku celana Jnas dan tidak cukup untuk makan mereka dalam beberapa hari, Jnas tak mengenal siapa pun di istambul, semua teman-temannya berada di izmir, untuk menelepon Ozan pun tidak bisa karena handphone Jnas berada di ranselnya dan handphone milik Elif tertinggal di Izmir.

Jnas benar benar frustrasi dan sedih saat melihat Elif, ia tak bisa membiarkan wanita yang ia sayangi kesulitan bersamanya

" Sayang jangan khawatir, pasti ada jalan keluarnya " kata Elif menenangkan Jnas.

" dengan apa kita kembali ke izmir Elif, kita tidak punya uang sekarang"

" Tenanglah kita kembali dulu ke hotel dan memikirkannya nanti " ucap Elif menenangkan kekasihnya meski sendirinya juga gelisah.

" aku tidak bisa menempatkan dirimu ke dalam kesulitanku "

" Tidak apa apa Jnas, aku kekasihmu aku akan selalu bersama mu sayang apa pun yang terjadi"

" aku mencintai mu Elif "

Jnas hanya melihat Elif dengan sedih, pasrah dan memeluk gadisnya dengan lembut.