Chapter 30 - Turki

Dua puluh menit pun berlalu, mereka sudah sampai di bandara Mosul International Airport , Yunus membantu Jnas dan Elif membawa beberapa barang-barang mereka.

" kak kalian hati hati ya " ucap Yunus

" iya terima kasih Yunus, pulanglah kami akan segera chek in" kata Jnas.

Yunus memeluk kakaknya lalu pergi dari hadapan mereka berdua.

Jnas pergi untuk chek-in sedangkan Elif menunggu di kursi antrean penumpang ,Yunus telah kembali ke rumah lima menit yang lalu.

setelah lima belas menit akhirnya pesawat mereka di panggil, Jnas menuntun Elif ke tempat duduk mereka, Elif benar benar tak menyangka dan merasa sangat bahagia sekali duduk berdua dengan Jnas di dalam pesawat, ia tak menyangka akan berlibur dengan pria yang ada di sampingnya ini, Elif menyandarkan kepalanya ke lengan Jnas sambil memandangi awan di jendela sebelahnya, sesekali Jnas membelai rambut Elif dan mencium kening kekasihnya, ini adalah perjalanan dan liburan pertama mereka, setelah satu jam di pesawat akhirnya alif tertidur pulas di lengan Jnas, ia tak bisa menahan rasa kantuknya karena semalaman Elif mengobrol dengan Ruqia dan berkemas barang - barangnya yang akan ia bawa, semalam ia hanya tertidur sebentar.

setelah empat jam tiga puluh menit, pesawat mereka bersiap siap untuk melandas di Bandara Ismir Adnan Menderes Airport, Jnas terbangun dan melihat kekasihnya masih tertidur lelap di bahunya, Sebagian besar penumpang sudah mulai bersiap siap untuk turun, Elif masih sangat terlelap, Jnas sengaja membiarkan Elif tertidur. tepat pukul 11: 31 pesawat melandas di bandara Ismir Adnan Menderes Airport. hanya bergeser dua menit lebih lambat dari jadwal penerbangan. Para penumpang lainya mulai berlalu lalang keluar dari pesawat barulah Jnas membangunkan Elif setelah di sekitar mereka mulai sepi.

" kita sudah sampai di Turki sayang saatnya turun." Kata Jnas sambil membelai lembut pipi Elif.

" Hemm..."

" Elif bangunlah, kita sudah sampai "

" Jnas apakah kita sudah sampai ?" Elif bangun dari tidurnya, ia mengucek kedua matanya, tak lama seluruh kesadaran pulih.

"iya dan sudah banyak orang yang sudah meninggalkan tempat duduknya, ayoo kita turun sekarang "

Jnas pun menuntun Elif untuk turun dari pesawat, keduanya melangkah keluar bandara.

" waaawwww sayang apakah kita sudah berada di Turki?" Elif mengerjapkan matanya dan ia sangat gembira seakan akan ini adalah mimpinya.

" Ya kita di Ismir sekarang, ayoo Elif kita duduk dulu di sana menunggu teman ku dulu." tunjuk Jnas pada area tak jauh dari tempatnya saat ini. ponsel Jnas berbunyi saat ia mengaktifkan kembali handphonenya, ia melihat pesan masuk dari Ozan .

" kawan aku tunggu kamu di prezo cafe "pesan Ozan.

Jnas berjalan sambil menggandeng tangan Elif menelusuri dan melihat lihat deretan kafe dan toko di luar bandara, akhirnya ketemu juga prezo kafe itu, ia masuk di ikuti Elif di sampingnya.

" sayang itu teman ku " tunjuk Jnas ke seorang pemuda dengan rambut sedikit pirang dan berkulit putih, mereka berdua bergegas ke sana. tampaknya Ozen duduk di pojokkan kafe sambil memainkan ponselnya.

" marhaban Ozan " sapa Jnas setelah sampai di samping pria itu.

pria asal turki itu mendongak agak kaget dan tersenyum lebar begitu melihat wajah Jnas dan Elif, Ozan berdiri dan langsung memeluk Jnas.

" Marhaban... Oh Jnas teman ku, mau pesan apa? ayoo duduk dulu sebentar, setelah itu kita langsung pergi ke hotel."

" baiklah Ozan"

hampir satu jam mereka rehat sambil berbincang di kafe, dan Jnas memperkenalkan Elif kepada Ozan sebagai kekasihnya, Ozan mengangguk dan tersenyum kepada Elif.

Ozan melangkah ke tempat parkir mobil di ikuti Jnas dan Elif, pelan pelan Ozan mengendarai mobilnya ,jalanan turki sedikit padat namun rute yg di pilih Ozan sangat tepat lima belas menit kemudian mereka sampai di Prince Albert road turkey hotel.

sampai di depan hotel Ozan menyerah kan satu kunci kamar kepada Jnas " Jnas untuk satu hari tinggallah dulu di sini, di rumah masih ada pesta beberapa teman, mulai besok kamu akan tinggal di rumah ku Oke ?!"

" tak masalah Ozan, pergilah ke pestamu, terima kasih atas semuanya," Jnas dan Ozan berpelukan sebelum akhirnya Ozan pergi dan tinggallah Jnas dan Elif.

" sayang tidak apa apa kan kita satu kamar ?"

Elif menggeleng dan tersenyum " selama bersama mu aku tidak masalah"

" bagus sekali gadis baik" kata Jnas sambil mencuil hidung Elif dengan gemas.

" sayang terima kasih" kata Elif sambil memeluk Jnas

" What ??" Jnas mengangkat satu alisnya

" terima kasih karena kamu sudah baik banget ke aku dari awal kita kenal dan juga mencintaiku apa adanya."

" jangan katakan terima kasih lagi, kamu adalah jiwa ku Elif " ucap Jnas sambil mencium kening Elif.

" Jnas I Love You "kata Elif lembut

" I Love You to farosyah, ayoo itu kamar kita !"

mereka melangkah memasuki kamar hotel yang di tunjuk Ozan, mereka sangat kelelahan dan tak sabar ingin merebahkan punggung mereka. sampai di kamar 203 Jnas membuka pintu dan membawa barang bawaan Elif dan dirinya, ia langsung membawa Elif ke tempat tidur dan memeluk gadis itu dalam dekapannya. Mereka tertidur karena lelahnya perjalanan dari Irak ke turki dan tak sempat untuk membersihkan tubuh mereka karena rasa lelah dan kantuk.