Ozan menunggu Jnas di garasi samping rumahnya ia menoleh saat Jnas menghampirinya di temani Elif di sampingnya.
" Heeiii ayolah kalian seperti pengantin baru saja ke mana selalu berdua " ucapnya mengomel.
Jnas tertawa sambil merangkul bahu Elif.
" sayang aku tinggal dulu ya " ucap Jnas sambil mencium pipi Elif, yang di jawab anggukan oleh gadis itu.
" Elif jika kamu tidak cepat melepaskan kekasih mu sungguh akan aku buat dia tidak pulang malam ini" ucapnya dengan kesal.
" hahaaaa sayang lihatlah Ozan benar-benar iri kepada kita "kata Jnas tak menghiraukan Ozan yang sedang sewot kepadanya.
" Emmmmm ayolah sana cepat pergi nanti dia akan tambah marah-marah" ucap Elif sedikit tertawa sambil melirik Ozan yang sedang kesal.
"sudah ya perpisahannya kita akan segera berangkat" Ozan membuka pintu penumpang.
" kenapa di sini siapa yang akan menyetir?" Tanya Jnas heran saat temannya membuka pintu penumpang.
Ozan melemparkan kunci mobil " kau saja , kita ke tempat biasa seperti dulu"
sekali lagi Jnas mencium kening Elif sebelum ia masuk ke mobil dan membuat Ozan melirik dengan kesal.
" sayang Hati-hati ya " kata Elif.
Jnas mengangguk dan mengacungkan jempolnya, perlahan mobil mereka melaju meninggalkan rumah Ozan, Elif masuk ke dalam dan di kejutkan oleh suara Cansu.
" Elif..!! "
Elif menoleh dengan wajah bertanya tanya.
" girl para lelaki sudah berangkat, bagaimana kalau kita juga keluar?"
" Emmmmm.. aku belum pamit ke Jnas bagaimana jika dia pulang aku tidak di rumah ?"
" tenanglah percaya pada ku mereka pasti sampai larut malam pulangnya "
" Baiklah tapi aku kirim pesan dulu ke Jnas "
Cansu menggeleng-gelengkan kepalanya dengan geli.
" sayang Cansu mengajakku keluar, tidak papakan ??" Ketik Elif untuk Jnas lalu mengirimnya.
tidak ada jawaban dari Jnas mungkin dia lagi menyetir mobilnya pikir Elif.
" Bagaimana Elif kata Jnas ???"
" tidak jawab mungkin lagi di jalan"
" baiklah girl kamu siap-siap dulu sambil menunggu jawaban dari nya oke "
Elif mengangguk dan pergi ke kamarnya untuk ganti baju.
dret dret dret ....
handphone Elif bergetar, ia segera menjawabnya
" Hallo sayang "
" Elif kamu akan pergi ke mana ?" tanya Jnas di seberang telpon.
" Entahlah Cansu mengajuk ku "
" aku khawatir Elif"
" Tenanglah sayang aku bersama Cansu, jadi kamu jangan khawatirkan aku, bersenang-senanglah bersama teman-teman mu oke" kata Elif meyakinkan Jnas.
" Baiklah jika ada sesuatu langsung telpon aku apa pun itu oke ? "
" oke sayang jangan khawatir "
" I Love You farosyah "
" I Love to Jnas ku "
Lima belas menit kemudian Elif sudah ganti pakaian dia memakai celana jeans dengan atasan kaos putih sederhana dan sebuah syal biru melingkar di lehernya, sedangkan Cansu dia juga memakai celana jeans bolong di lutut dengan atasan sweter cokelat rambutnya di gerai indah khas wanita turki, Cansu mengajak Elif naik taksi dan mereka berhenti di depan sebuah kafe bertuliskan " cafe Night "
" Cansu apakah kafe di sini hanya khusus malam saja di buka "
" Yups kamu betul sekali girl "
Elif mengikuti langkah Cansu dan menghampiri sekelompok gadis gadis turki yang berada di sebelah pojok kafe, mungkin jumlah mereka ada lima Orang.
" Tuh dia Cansu " teriak salah satu dari mereka melambaikan tangannya kepada Cansu.
" Ayoo Elif itu mereka teman-teman ku " Cansu menarik tangan Elif mendekat kepada segerombolan gadis gadis itu.
" hallo gays..." sapa Cansu pada mereka.
" hallo Cansu kemarilah, siapa di sampingmu ini " tanya gadis berambut hitam lurus.
" Oh ya kenalkan dia Elif dari Indonesia " kata Cansu, Elif tersenyum kepada mereka semua sambil memperkenalkan dirinya.
" oh My good... Indonesia ??" Teriak seorang gadis berambut keriting wajahnya cukup cantik dan putih.
" kenapa zel ?" kata Cansu
" hahaaaa aku berkenalan dengan pemuda Indonesia lewat sosmed baru baru ini " ucapnya tertawa.
" gilaa !" Ucap salah satu dari mereka.
" Elif kenalkan dia Hazel dan yang berambut panjang yarmuk dan yang memakai baju merah itu Zaineb" kata Cansu memperkenalkan teman-temannya satu persatu.
" Hai Elif senang berkenalan dengan mu"
" Hai aku juga senang berkenalan dengan kalian."
" dan yang memakai baju biru ini Aishe " tunjuk Cansu pada gadis paling manis.
" Hai Elif " ucapnya sambil mencium pipi Elif.
" Nah dan yang terakhir ini Aigul "
" hallo Elif " sapanya.
" hallo juga aigul " kata Elif
Cansu duduk di sebelah Zaineb Elif mengikutinya dan duduk di samping Hazel, Cansu memesan beberapa makanan yang tak Elif kenal, mereka semua mudah akrab dan sangat asyik.
" Elif kamu tahu daerah Surabaya ?" tanya Hazel
" iya kebetulan sekali aku juga dari Surabaya kenapa?"
" wooowwwww benarkah? kenalan ku bilang dari Surabaya "
" dengan apa kalian bahasa apa kalian mengobrol Hazel" tanya Zaineb kepada Hazel.
" Hehee kami berbicara bahasa inggris dia pria yang tampan " ucapnya sambil tertawa.
" oh ya Elif dari mana kamu mengenal Cansu ?" Tanya Aigul.
" dia Kekasih temanya Ozan jadi kami berkenalan dan dia tinggal di rumah Ozan bersama kekasihnya" sergah Cansu
" sudah berapa lama kamu berada di turki Elif " tanya yakmur
" baru dua hari aku di turki kekasihku dari Irak kami hanya berlibur kesini" jawab Elif.
mereka mulai mengobrol panjang lebar dan handphone Elif bergetar.
" hallo sayang " ucap Elif
" Elif kamu ada di mana apakah kamu baik-baik saja ?" tanya Jnas khawatir.
" tenanglah sekarang aku bersama Cansu dan teman-temannya sayang" jawab Elif santai.
" Oooh syukurlah, baiklah sayang bersenang-senanglah " ucap Jnas lalu mematikan sambungan teleponnya
" girl apakah Jnas itu " tanya Cansu, Elif mengangguk mengiyakan.
" sebentar ,sepertinya aku tidak asing dengan nama Jnas" ucap Zaenab
semua menoleh ke arah Zaenab
" maksud kamu "
" Elif apakah pacarmu itu Jnas dari Irak Mosul ?" tanya Zaenab.
"iya kamu benar, apakah kamu mengenalnya ?" Tanya Elif balik bertanya.
" Ya ampun... dia pria dingin yang aku ceritakah dulu kepada kalian !" serunya kepada yang lain
" Elif Jnas dulu tinggal di sini kami tak sengaja menabraknya saat kami minta maaf dia bersikap dingin banget kebetulan dia teman saudara sepupu ku jadi aku tahu namanya dari dia"
" dan lagi yakmur menyukainya " sela Hazel
semua tertawa dan yakmur memukul lengan Hazel .
" ya kamu benar Zaenab, !" Cansu menoleh kepada Elif " aku ingat sekarang pantas saja saat kamu dan Jnas waktu pertama masuk kerumah Ozan aku seperti tak asing dengan kekasihmu girl " teriak Cansu antusias
semua teman teman Cansu membicarakan Jnas, Elif hanya tersenyum geli mendengar perbincangan mereka.