Ke esokkan harinya mereka bersiap-siap untuk berangkat ke pesta omer teman Ozan dan Jnas, Cansu sangat bersemangat karena ia memang sangat menyukai hal-hal berbau pesta, Elif memakai gaun pilihan Jnas ia tersenyum di depan cermin, ia melihat gaunnya sangat pas di tubuhnya, ia memakai beberapa set perhiasan dan kali ini Elif menyanggul rambutnya dan membiarkan beberapa anak rambut jatuh di dahi, pelipis, dan tengkuknya. ketika selesai memulas make-up tipis-tipis di wajahnya Elif benar-benar merasa puas ia mengambil tas tangan kecil berwarna hitam keperakan, Ketika hendak meninggalkan kamarnya, pandangannya terarah ke handphone yang ada di meja riasnya, terpikir olehnya untuk mengambil beberapa foto dirinya dan mengirimkannya kepada Ruqia sahabatnya, Elif tersenyum dan meninggalkan kamarnya, semua orang menunggunya di bawah.
Keluar dari kamar Elif langsung menuju ruang tamu tempat Ozan dan Jnas menunggu dirinya dan Cansu, ia turun dari tangga, tatapan Jnas dan Ozan terpana melihat dirinya.
"sayang kamu sangat cantik sekali" seru Jnas, ia menghampiri Elif dan mencium keningnya.
tak lama kemudian Cansu turun dan sekali lagi membuat para pria terpana.
" Hai semuanya apakah aku cantik saat ini " kata Cansu bangga pada dirinya sendiri
" kamu sangat cantik Baby " Ozan menghampirinya dan mencium bibir gadis itu, Cansu melirik Elif dan terkejut
" Oh girl ! kau sangat cantik sekali, aku benar-benar hampir tak mengenali dirimu " ucapnya tulus, Elif hanya tersenyum
" Terima kasih Cansu, dan kamu tak kalah cantiknya"
" Oooh...tentu itu !"
kedua pria itu hanya tertawa, Jnas menggandeng tangan Elif keluar begitu juga dengan Ozan menggandeng tangan Cansu, mereka bersiap untuk berangkat ke rumah omer.
Saat sampai di rumah omer, rumah itu ramai di penuhi tamu undangan, mereka masuk ke acara pesta dan mencari omer, saat di pintu masuk, seseorang memanggil nama Ozan dan Jnas, Mustafa berlari kecil ke arah mereka
" kamu sendiri saja Mustafa ?" kata Jnas
" Ya pacar ku ada kegiatan lain, jadi aku tak bisa mengajaknya"
" Waaahhh ngomong-ngomong apakah ini pacar mu Jnas" ucap nya sambil melambaikan tangannya kepada Elif.
" Iya kenalkan, dia Elif"
Elif mengangguk tersenyum kepada Mustafa , Mustafa membalasnya dan menyapa Cansu, semua teman-teman Ozan mengenal Cansu karena Ozan sudah memperkenalkannya.
mereka menghampiri omer yang sedang menyapa beberapa tamunya.
" Hallo omer "
"Haaaii kalian sudah sampai , terima kasih kedatangannya," ia berkenalan dengan Elif ,dia pria yang sangat ramah dan sedikit pendiam.
semua teman-teman Ozan berkumpul banyak dari mereka terkagum dengan Elif sebagai kekasih baru Jnas.
"Haachiiiii !!" Elif bersin
Jnas menoleh dan memegang pundak Elif.
" Sayang kamu kedinginan, mungkin masuk angin dengan baju pendek ini "ucap Jnas khawatir.
"aku tidak apa-apa sayang" Elif meyakinkan Jnas
" baiklah jika begitu, pakailah jas ku " Jnas membuka jasnya tapi Elif mencegahnya.
" Tidak usah sayang aku akan ke kamar mandi sebentar "
Elif berlalu dari hadapan Jnas dan pergi ke kamar mandi, di jalan ke arah kamar mandi ada dua orang pria menyapa Elif dengan tidak sopan.
"Hallo cantik mau ke mana ?" salah satu dari pria itu menyentuh tangan Elif dengan tidak sopan.
Elif sedikit ketakutan tidak ada orang di ruangan itu hanya mereka bertiga.
" Maaf saya harus pergi " ucapnya sedikit gugup
" Mau ke mana ikutlah dengan kami, kamu akan bersenang-senang " pria yang sedikit jangkung menarik tangan Elif, Elif ketakutan dia menepis tangan pria itu dan mencoba untuk berlari, tapi pria itu terlalu kuat, Elif ketakutan karena tidak ada satu orang pun disana.
" Lepas kan dia !! " Mustafa menghampiri mereka dan menarik kerah pria yang bersikap tak sopan itu kepada Elif, Elif berlari ke belakang Mustafa.
" Heeiii ada apa ini ?!" seorang satpam datang dan kedua pria tak sopan itu buru-buru pergi sebelum terjadi perkelahian.
" Terima kasih, pria tadi mencoba menggoda teman saya" ucap Mustafa kepada satpam.
" Baiklah, jika terjadi sesuatu laporkan kepada kami, dan sekarang kami akan segera mencari kedua pria tadi "ucapnya sambil berlalu.
" Elif kau tidak apa-apa ?"
" aku tidak apa-apa, terima kasih telah menolong ku " ucap Elif gugup
" sama-sama... ayo aku antarkan kamu ke Jnas " ucap Mustafa Elif mengikutinya dari belakang, setelah ia melihat Jnas Elif buru-buru berlari dan menghamburkan tubuhnya ke pelukan Jnas.
" Jnas ...!"
" sayang ada apa?" kata Jnas khawatir dalam pelukan Elif
Mustafa menghampiri Jnas dan menceritakan semua kejadian di depan kamar mandi, rahang Jnas mengeras ia mengepalkan tangannya dengan marah.
" Dimana kedua pria itu !" kata Jnas marah.
" tenanglah satpam sudah mencarinya" kata Mustafa
"Sayang maafkan aku tidak menemanimu tadi" kata Jnas menyesal sambil memeluk Elif.
"Tidak apa-apa sayang, sekarang aku baik-baik saja, Mustafa datang tepat waktu"
"syukurlah " Jnas menoleh ke arah Mustafa dan mengucapkan terima kasih.
setelah kejadian itu Jnas benar-benar tak mau melepaskan Elif dari genggamannya sampai pesta berakhir.