Chereads / 13;26 / Chapter 26 - Kangen Riza

Chapter 26 - Kangen Riza

mendengar apa yang di katakan seniornya, Ai tersenyum sebelum menjawab,

" tentu saja. jangan lupa kalo di tanya masih semangat, jawabannya semangat pagi."

Jeram tertawa lepas mendengar apa yang di katakan Ai. sepertinya pernyataan tentang senyum dan tawa itu menular benar adanya. buktinya Ai ikut tertawa melihat jeram tertawa.

setelah keduanya mampu mengendalikan tawa, tanpa sadar Ai bertanya sesuatu yang membuat situasi terasa canggung.

" sudah berapa lama kakak tidak tertawa lepas seperti ini?" mendengar pertanyaan itu senyum di bibir Jeram berlahan menghilang. melihat itu Ai menambahkan,

" ini juga salah satu bentuk pertanyaan yang tidak perlu kakak jawab jika mengganggu pikiran. aku suka melihat kakak tertawa dan tersenyum. dan fenomena itu jarang terlihat di klub drama." penjelasan Ai membuat Jeram kembali tersadar bahwa di hadapan gadis ini dan ke empat temannya tak perlu ada yang disembunyikan karena akan percuma, juga tak perlu terlalu terbuka karena mereka tahu arti dari luka. mereka istimewa dengan cara yang istimewa.

senyum kembali terbit di wajah Jeram, " terimakasih, arah pengertian mu tidak menuntut jawaban dari ku." pernyataan itu hanya di balas senyum simpul dan sebuah anggukan kepala. selanjutnya mereka melanjutkan latihan ini istirahat Terakhir sebelum pulang. jadi tak ada lagi percakapan antara Ai dan Jeram.

selesai latihan, Ai dan Fei pulang bersama. Fei membuka percakapan di sepanjang jalan pulang. " apa Riza sibuk banget? aku jarang melihatnya akhir-akhir ini."

" nggak tahu juga. tapi kita harus dukung dia apapun yang terjadi."

" ya, kapan rapat selanjutnya. aku ingin menanyakannya langsung pada Riza."

" nggak tahu juga, tapi kalo besok belum ada kabar darinya, aku akan minta kepala pelayan buat cari tahu." setelah kalimat itu jalan pulang mereka hening tanpa suara, keduanya larut dalam pikiran masing masing. sampai akhirnya Ai teringat sesuatu tentang permintaan Fei siang tadi,

" Fei, kamu siang tadi minta bantuin cari pinjam kamera buat apa?"

" ada apa tanya seperti itu? udah dapet 'kah?"

" belum emang butuh berapa banyak?"

" minimal tiga, karena aku udah punya satu jadi minimal dua lagi. aku mau bikin proyek dengan kamera itu." jelas Fei.

" proyek apa?"

" maaf, yang ini masih harus aku rahasiain. tapi tolong secepatnya bantu Carikan kamera, ya!"

" ok, nggak masalah aku tanyain sama teman jelas deh. kamu udah coba tanya temen lainnya?"

Fei hanya diam. diamnya Fei memberi banyak jawaban kepada Ai. sebagai gantinya, Ai mengusap punggung Fei dan menyemangatinya dengan senyuman.