"Apakah kalian sudah SIAP?!!" Teriak Richard kembali. Mereka berdua pun saling menatap dengan bingung, siap? Siap untuk apa??
Belum sempat Arya dan Irma menjawab, Richard dengan mudah dan enteng mendorong mereka berdua ke bawah lautan. "Sampai jumpa dibawah!!" Teriak Richard memandangi Arya dan Irma yang sudah tenggelam di lautan.
"Hi Fred, aku harap penggantimu seorang wanita yang cantik. Aku sudah mulai bosan melihat wajah keriputmu!!" Teriak Richard dan tanpa aba-aba langsung melakukan terjun bebas, dan ia pun mulai menghilang di dasar lautan.
"Pergi saja kau ke neraka Richard." Umpat Fred, dan ia mulai membalikkan kapal kecilnya, dan gemuruh petir masih terus menggema di sekitarnya.
Arya mulai terbiasa dengan pandangannya di dalam laut, tangannya masih mengayun-ngayun. Dan Arya masih mencoba mengatur pernafasannya, sudah lama.sekali ia tidak menyelam seperti ini.
Begitu juga dengan Irma, yang terus menggerakkan badannya, dan melihat keadaan di dalam laut yang cukup gelap. Richard yang tiba-tiba muncul, memberikan aba-aba kepada mereka.
Tangannya seakan memberikan perintah, "Sebelah sini." Arya dan Irma pun mengikuti Richard yang berenang dengan lincah, dan mereka berenang lebih jauh kedalam. Tidak lama Richard berhenti diantara batuan karang berwarna hijau dan merah. Dan tangannya mulai memberikan aba-aba, agar mereka menunggu sebentar di tempat itu.
Arya dan Irma terdiam, banyak pertanyaan yang ingin disampaikan. Tapi karena kondisi mereka yang masih di dalam lautan, mereka hanya bisa berdiam dengan saling menatap.
"Apa yang dia tunggu?? sedang apa kita disini?" Pikir Irma kesal.
"Gila!!" Dan itu yang ada di benak Arya.
Tidak lama ada sesuatu yang muncul dari kejauhan dan bergerak dengan cepat. Arya dan Irma tentunya sangat khawatir dan cemas, sedangkan Richard dengan santai hanya sedikit melirik ke arah jam tangan Anti airnya. Dan kali ini dia memberikan dua buah jempolnya ke arah Arya dan Irma.
Irma dan Arya benar-benar dibuat terkejut, bagaimana tidak. Ada tiga ekor hiu raksasa dengan panjang tiga meter, mendekati mereka dengan sangat cepat, kemudian berputar dan mengelilingi mereka. Arya dan Irma saling membelakangi, dengan tujuan mungkin mereka akan siap bertarung dengan para house tersebut.
Richard tampak tidak terkejut sama sekali, dia kembali memberikan aba-aba, dan seperti mengatakan "Hei.. Lihat dan Perhatikan." Tidak lama Richard sudah beraksi kembali, dengan cepat ia sudah berenang ke arah salah satu hiu, dan dengan lincah menaikinya dengan sangat mudah. Seketika Richard dan Hiu itu telah pergi meluncur.
"Ha??? Apa-apaan ini??!"
Kembali Irma dan Arya saling menatap, Irma pun menunjuk dirinya sendiri. Berharap Arya bisa paham dengan maksudnya yang ingin mencoba lebih dahulu. Dan Arya pun memberikan jempolnya.
Irma segera mengambil ancang-ancang, tersisa dua ekor hiu raksasa dengan panjang tiga meter masih berputar dan mengelilingi mereka berdua. Irma berenang dengan cepat, hampir saja tangannya tergelincir memegang punuk hiu. Tapi akhirnya ia berhasil mengimbanginya.
Irma melesat pergi dengan cepat, Arya masih memandang hiu yang tersisa satu dan masih berputar-putar. Arya menghembus nafasnya dengan kencang melalui mulutnya, membuat gelembung udara yang banyak. Pelan-pelan ia mulai mendekati hiu yang masih berputar-putar, Sangat sulit untuk dirinya karena hiu tampak mempercepat lajunya.
Arya berenang dengan cepat, tapi alih-alih memegang badan hiu, ia hanya bisa menyambar sirip hiu tersebut. Siripnya terasa amat keras, dan Arya masih berusaha menaiki badan hiu tersebut.
Hiu raksasa itu langsung melesat dengan cepat. Sangat tidak normal, Hiu tersebut berenang dengan sangat cepat. Arya seperti mengendarai seekor kuda yang berlari kencang.
Hiu itu terus melesat dengan kecepatan tinggi, membawa Arya lebih dalam ke dasar lautan. Arya dan hiu itu melewati batu besar yang mengapit, dan membentuk lubang kecil.
Hiu itu tampak tidak takut, kecepatannya masih sama. Arya masih memegangi sirip hiu yang besar itu, terus bernafas kencang melalui mulutnya walau hanya gelembung udara yang timbul. Mereka melewati sekumpulan ikan kecil, ubur-ubur, dan belut listrik yang terkejut dengan kedatangan mereka.
Dengan sekuat tenaga, Arya berhasil menaiki hiu tersebut. Badan hiu tersebut sangat keras, Hiu itu sedikit menggerakkan kepalanya, seakan-akan memberitahukan Arya untuk melihat apa yang ia lihat.
Hiu itu terus menukik ke arah bawah, dan
tidak jauh di depan mereka, sebuah jalan buntu terlihat. Hiu itu tidak mengurangi kecepatannya, Arya semakin menjadi khawatir. Arya menepuk badan hiu tersebut yang masih menukik tajam ke arah bawah.
Tapi hiu tersebut tidak peduli dengan Arya yang menepuk badannya dengan kencang. "Gila aku akan mati." Pikir Arya, dan semakin dekat mereka akan berbenturan dengan jalan buntu di depannya.
Arya menutup matanya, ia mengira mungkin tubuhnya akan hancur seketika karena tubrukan. Tapi ternyata tidak, tiba-tiba saja jalan buntu itu terbelah menjadi dua, dan mereka melewatinya dengan mudah. Kali ini mereka sudah berada di dalam selang raksasa yang tembus pandang.
Arya melihat dengan takjub. Dia masih berada di dalam lautan, tapi pemandangannya lebih berbeda dengan pemandangan di dalam laut sebelumnya.
batu karang yang indah, dengan tumbuhan warna warni yang menempel. Ikan kecil hingga besar dengan beragam bentuk dan warna. Bahkan ia bisa melihat ikan paus yang sangat besar, dua kali ukuran paus pada umumnya.
Hiu itu terus melesat dalam selang yang panjang, Arya masih memperhatikan dengan kagum pemandangan di sekelilingnya. Pemandangan di bawah lautan itu sangat terang, entah dari mana sinar berwarna biru menerangi ke seluruh lautan.
Akhirnya Hiu itu memelankan kecepatannya, berhenti di ujung, dan hanya terdiam. Sebuah kotak tiba-tiba mengurung mereka, dan membawa mereka melesat lebih ke dalam lagi. Arya tidak melihat apa-apa, hanya bisa melihat kegelapan, walaupun ia tau ia masih berada didalam air.
Tidak lama kotak itu berhenti, dan kotak besar yang mengurung mereka terbuka perlahan, membuat air disekitarnya berkurang dan lama kelamaan habis.
"Selamat datang di SSU." Ucap Richard memandang dengan senang. Arya memperhatikan Irma yang sepertinya belum lama Tiba, Irma masih sibuk melepaskan peralatan selamnya.
"Aku rasa Lily harus segera pergi." Ucap Richard menunjuk ke arah hiu raksasa yang di naiki oleh Arya. "Ahh.. kalau tidak keberatan, boleh kau turun dan bergeser, aku ingin memberikannya hadiah." Ucap Richard, Arya pun bergegas turun, melompati beberapa lubang air dan bergabung dengan Irma di sudut ruangan.
Richard mengambil sesuatu yang besar, sebuah daging dengan ukuran yang benar-benar besar. Daging mentah itu benar-benar masih segar, hiu itu menatap dengan girang dan bergerak-gerak dengan lincah. "Kerja bagus Liliy." Ucap Richard seraya melempar daging yang besar dan berat itu.
Lily melahapnya dengan satu kali terkam, kotak besar muncul kembali dan perlahan menutup dengan air yang mulai bermunculan dan masuk ke dalam kotak tersebut. Lily masih sibuk mengunyah dagingnya, dan kotak itu mulai membawanya pergi menjauh.
"Hahahaha.." Richard mulai tertawa dengan aneh.
"Aku harap kalian suka dengan penyambutannya."