Chapter 2 - Sebuah Rindu

Aku terbangun dari tidur pagiku karena suara hujan yang turun begitu deras, aku langsung melirik jam yang menggantung indah di dinding kamar masih jam 06.16. Dengan malasnya aku turun dari ranjang menuju jendela menyibak tirai untuk melihat hujan.Untuk sesat aku mulai melihat sesuatu atau lebih tepatnya menerawang saat masa dimana hujan mengguyurku dimasa itu, aku rindu bukan lebih tepatnya aku ingin kembali kemasa lalu dan waktu berhenti saat itu juga. Merasakan kehangatan atas pelukannya dia padaku. Apakah dia masih sama seperti dulu seperti dulu?. hati ini terus bertanya. Tapi karena kesalah pahaman semua jadi berubah, bahkan semua kata - kata terakhir masih terginang dikepalaku. Aku sangat membencinya aku bukan seperti orang yang dikatakannya .

Ku dengar ibu memanggilku untuk turun sarapan bersama, aku bergegas mandi dan bersiap - siap untuk kuliah, yah aku seorang mahasiswa semester 6 yang kulaiah di universitas terkenal. Bukan berarti aku anak orang kaya raya, tapi berkat otak jenius ini aku bisa mendapatkan biayah siswa.

"Oh ya bu entar siang aku udah mau berangkat ke apetermen, udah masuk kuliah besok ". sambil makan dengan lahap, "hati-hati bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut, Ibu mau pergi dulu ada acara diluar kamu hati-hati ya sayang".