Chereads / Elvira / Chapter 3 - Jawaban

Chapter 3 - Jawaban

"A Apa?" Jawaban singkat dari Elvira membuat Arlan menampilkan wajah bingung.

"Ada apa?" Lontaran pertanyaan bingung keluar dari mulut Arlan.

"Ah, ti tidak ada." Elvira segera menunduk dan memalingkan mukanya, membuat Arlan merasa sangat bersalah.

"El, aku tau ini berat untukmu, tapi maafkan aku." Arlan segera menunduk setelah mengucapkan kata maaf yang baginya mungkin inilah jalan satu satunya untuk hidup.

"Ya, aku tahu, aku tidak apa, jangan khawatirkan aku." Elvira tertunduk sedih, dia melepaskan tangan Arlan yang menyentuh lembut bahunya.

"Aku berjanji akan menemuimu lagi suatu saat nanti." Arlan segera menarik tubuh Elvira untuk menatapnya.

"Kamu berjanji?" Elvira mengacungkan jari kelingking nya.

"Ya, aku berjanji." Arlan membalas nya, dan mereka membuat pinky promise.

"Tapi jangan lupakan aku, ok!" Elvira segera memeluk Arlan begitu juga dengan Arlan yang segera memeluk Elvira.

"Tentu saja, aku tidak akan melupakanmu, bagaimana aku bisa melupakan gadis manis sepertimu." Arlan menggoda Elvira.

"Ish..... apaan sih ah?" Elvira melepaskan pelukannya dan segera memukul dada Arlan.

Arlan hanya bisa tertawa dengan tingkah laku Elvira yang nampak malu malu tapi mau, hehe.....

"Arlan...... " Mama Arlan masuk membuka pintu kamar Elvira yang tertutup, dan memanggil nama anaknya, menghancurkan percakapan manis antara Elvira dan Arlan.

"Kamu disini rupanya, ayo nak, kita harus....... " Kata mama Arlan terhenti setelah melihat anak nya menggelengkan kepala tanda tak setuju akan apa yang akan di ucapkan oleh Mamanya.

"Kita harus..... pulang sekarang." Mama Arlan berucap setelah berpikir sebuah alasan.

"Ok, ma." Arlan segera bangkit dari duduknya dan melihat ke arah Elvira.

"Maaf El, aku harus pergi, tapi aku janji, aku akan menemuimu kembali suatu saat nanti." Arlan mengucapkan kata kata perpisahan kepada Elvira.

"Ya, aku mengerti semoga kamu akan sehat selalu." Elvira menjawab perpisahan dengan nada yang agak sendu dan sedih.

"Jangan bersedih dong." Arlan berusaha menghibur Elvira meskipun dia juga butuh penghibur.

"Ok." Elvira tersenyum meskipun masih terlihat sedih.

"Nah gitu dong, jangan sedih lagi ya?" Arlan menghibur Elvira sekali lagi, kali ini Elvira tersenyum.

"Baiklah." Elvira tersenyum dan Arlan mengusap lembut rambut Elvira.

"Sampai jumpa lagi." Kata kata itu terucap dari bibir Arlan sesaat sebelum dia menutup pintu kamar Elvira.

"Ya, semoga kita bertemu kemba... Li." Sesaat setelah Elvira mengucap kata perpisahannya Arlan dan Mamanya sudah menghilang dari pandangan.

"Huh....... kini aku sendirian lagi." Elvira tertunduk lesu, sesaat kemudian dia meneteskan air mata meskipun dia tidak bisa melihat wajah Arlan namun, hatinya masih terasa sakit saat Arlan mengucapkan kalimat perpisahannya.

"Hiks....... aku sungguh tidak beruntung, kurasa tuhan tidak berpihak padaku, baru kali ini ada anak laki laki yang baik padaku sejak kondisiku seperti ini, mereka semua bilang bahwa jika mereka pacaran dengan orang yang buta, maka mereka akan merepotkan." Elvira tertunduk lesu, tiada siapapun yang menemaninya saat ini.

"Ayah, ibu, aku rindu kasih sayang kalian berdua." Elvira menangis sendiri di dalam kamar rumah sakitnya.

Dia sendiri dalam kegelapan, satu satunya penyemangat hidupnya kini telah pergi juga, kini dia sendiri lagi.

Hanya sendiri dalam kegelapan membuat Elvira menjadi sangat terpuruk, semua kenangan tentang Arlan masih terbayang di benaknya,'Apakah benar suatu saat nanti aku akan bisa bertemu dengannya lagi? itu satu satu nya yang ada di pikiran Elvira saat itu.

Begitu juga Arlan, dia sangat terpuruk telah meninggalkan Elvira dengan kebohongan, dia tidak pulang ke rumah melainkan harus pindah ke rumah sakit di luar negeri untuk bisa menyembuhkan penyakitnya.

Elvira yang tidak tahu akan hal itu pun selalu berdoa agar Arlan selalu sehat dan suatu saat dia akan bertemu dengannya lagi.

'Maybe Someday, I will meet you again Sebuah kata yang selalu terucap dari bibir Elvira, kata yang sederhana namun sangat berarti.

'Forgive me, Elvira sedangkan itu adalah sebuah kata yang selalu terucap dari bibir Arlan yang penuh dengan penyesalan dan rasa bersalah.

'I Love You, Elvira Arlan melihat Langit dari balik jendela mobilnya semua Bintang Bintang nampak sangat indah malam itu, namun tidak dengan hati Elvira dan Arlan.

'I Love You too, Arlan Elvira mengucapkan lirih kata itu segera berjalan menuju ke jendela kamarnya dan duduk di sampingnya, meskipun dia tidak bisa melihat apa apa tapi dia bisa merasakan ketulusan Arlan saat bersamanya.