Katakan gue brengsek, tidak apa, selagi kesempatan ini dapat gue manfaatkan dengan baik untuk mengambil sesuatu yang hilang dari diri Faras untuk gue. Mungkin dia gak menginginkan gue dan melupakan segalanya tentang rasa yang dulu kami punya untuk saling melengkapi.
Dengan rasa senang yang membuncah dalam dada, gue memeluk tubuh Faras lebih erat dan membisikan sesuatu yang mungkin tidak dapat didengar olehnya ketika berteriak akibat terjangan ombak.
"Aku tresno kanggomu,"
Kata gue, mengutip bahasa jawa dalam mengungkapkan cinta. Diri gue sendiri terlalu malu mengatakan I love you, Faras pasti akan dengar jelas karena sudah paham.
Perasaan dimana gue dapat memeluk tubuh Faras, membuat gue menyadari. Gue semakin tamak karena menyentuhnya, gue tidak ingin hanya melihatnya, gue ingin memeluk, menghindu dan menciumnya.