••••••••••••••••• Hyuk POV start ••••••••••••••••••
Walaupun aku terus berusaha mencurahkan perhatianku pada pekerjaan yang ada di hadapanku ini, Aku tetap saja tidak bisa fokus. rancangan software yang menungguku untuk menyempurnakannya, game yang menungguku untuk merevisinya, rapat yang menungguku untuk menghadirinya, dan masih banyak pekerjaan pekerjaan lain yang harus segera kukerjakan. Akan tetapi, Aku hanya bisa memikirkan seseorang, Ya, kau benar, Choi Keyla.
Aku sangat kesal dengan kejadian tadi, si bodoh Seung Min itu mengapa malah masuk keruanganku di saat yang tidak tepat? kalau saja ia tidak sembarangan masuk kedalam ruanganku, tentunya aku sudah... Ahh lupakanlah.
Jika kau tahu, aku sudah menunggu momen yang tepat sejak dulu, tapi tak pernah kudapat, terlebih Choi Keyla menghilang selama lima tahun sehingga aku kehilangan kesempatanku untuk terus bisa bersamanya, dan hari ini aku mendapatkan momen tersebut tapi adikku yang bodoh itu malah mengganggunya. Lihat saja apa yang akan aku lakukan padanya sebagai balasan.
Aku memang telah memiliki perasaan pada wanita itu sejak lama, bisa dibilang sejak pertemuan pertama kami(?). Saat ia menabrakku yang sedang memperbaiki tali sepatuku dan membuat dahiku berdarah. Aku berusaha menahan diriku dan terus berada disisinya sebagai sahabat. Namun, sepertinya hari ini aku tak bisa menahan diriku, mungkin karena aku terlalu merindukannya.
"Aishhh... Ini sangat menganggu." Tanpa sadar aku telah memukul meja kerjaku terlalu keras.
Aku baru menyadari akan sesuatu, bagaimana cara aku bertemu lagi dengan Choi Key setelah kejadian tadi. Aku melihatnya merasa canggung denganku dan berusaha menjauhiku tadi.
"Ahh dasar bodoh." Aku menggerutu sendiri. "Kenapa kau tidak bisa menahan dirimu? bodoh" Aku mengacak rambutku karena kesal.
"Lebih baik aku pulang sekarang. Aku butuh menjernihkan pikiranku." Aku mengambil Jasku yang kugatung di kursiku, mengenakannya dan segera beranjak meninggalkan setumpuk pekerjaanku begitu saja.
~~~~~~~~~ 12 Juni 2012 ~~~~~~~~~
Hari ini aku memutuskan untuk menyatakan perasaanku yang sebenarnya pada sahabatku itu. Aku memilih hari ini karena tanggalnya yang bagus, bisa saja itu membawa keberuntungan padaku. Aku mengajaknya bertemu di Taman Hangang Banpo, salah satu tempat favorit kami.
Tentunya aku tidak pergi dengan tangan kosong, aku membawa kalung berliontin diamond berbentuk molekul air. Aku pernah sekali melihatnya menginginkan kalung tersebut sehingga aku membelinya sebagai hadiah.
Aku datang lima belas menit lebih awal dari waktu janjian. Aku menunggunya sembari menikmati warna warni lampu air mancur yang terlihat indah di malam hari. Ada satu hal yang sebenarnya membuatku ragu untuk menyatakan perasaanku padanya, hal itu adalah dinding tinggi yang ia pasang diantara hubungan kami. Ia selalu bersikeras bahwa kami ini adalah sahabat, dan akan selalu mejadi sahabat, tidak akan pernah ada hal lain, dan lagi Hani Noona selalu mendoktrin Keyla bahwa tidak boleh ada hal yang lebih spesial diantara kami berempat selain hubungan persahabatan.
"Hyuk-ah, wasseo? - kau sudah datang." Keyla menepuk pundakku.
"Hmm.." Aku mengangguk dan tersenyum padanya.
"Apakah kau sudah lama menungguku?" Ia duduk di sampingku.
"Tidak lama, sekitar... 15 menit?" Aku mengalihkan pandanganku darinya.
"Itu cukup lama." ia memukul lenganku. "Tapi, itu bukan salahku membuatmu menunggu, salah kau sendiri mengapa datang lebih awal dari waktu janjian." Ia menyeringai.
"Aku tak mau membuatmu menunggu." Aku berkata dengan enggan.
"Hyuk-ah..." ia memaksaku untuk menatapnya. "Apakah kau sakit? mengapa kau bisa bersikap manis padaku? biasanya kau hanya membuatku kesal saja." Ia menyentil dahiku. "1 - 0" ia tertawa, membuatku sangat bahagia melihatnya.
"Sampai kapan kau akan tertawa?" Aku memencet hidungnya.
"Ah..Ah.." Ia melepaskan tanganku dari hidungnya. "baiklah, aku akan berhenti."
"1 - 1" Aku mengatakannya sembari membuat isyarat jari.
"Oke. Lihat saja nanti." Ia memasang wajah kesal. "Hmm... Hyuk-ah, By The Way, What do you want to say to me?" ia memasang wajah serius.
"Itu, Kau mau mendengarnya." Aku mulai ragu untuk mengatakan perasaanku.
"Tentu saja." ia mengangguk.
"Jadi key..."
"Oiya, Sebelum kau yang berbicara padaku apakah aku boleh memberitahumu sesuatu terlebih dahulu? Aku sudah tak tahan ingin mengatakannya" ia menyela perkataanku.
"Baiklah." Aku mengalah.
"Tadi siang, Aku menerima tawaran Tae Joon Oppa." Ia mengatakannya dengan wajah datar.
"Tawaran?"
"Ya, tawaran untuk menjadi pacarnya. Ia sudah lama meminta jawabanku. walaupun sudah kutolak tapi ia bersikeras. Sepertinya menerimanya untuk menjadi pacarku tidak seburuk itu. Ia sangat baik, tampan dan juga lumayan populer." Ia menatapku.
Aku seperti dihimpit dengan batu besar saat mendengar apa yang dikatakannya. Mengapa aku selalu terlambat? Things is always not going well for me.
"Jadi, Sekarang kau berpacaran dengan Choi Tae Joon?" Aku mengerutkan dahiku.
"Kenapa? Apa masalahnya jika aku berpacaran dengan Tae Joon Oppa. Kau juga baru saja berpacaran dengan Park Seoyeon 'kan? Kau saja berpacaran, masa kau tidak mengizinkan sahabatmu ini memiliki seorang pacar juga?" Terlihat sekali ia sedang memaksakan senyumnya.
"Siapa yang mengatakan aku berpacaran dengan Seoyeon?" Aku terkejut dengan apa yang dikatakannya karena aku tidak sedang berpacaran dengan siapapun, satu satunya wanita yang dengan tulus aku inginkan untuk menjadi pacarku hanyalah kau, Choi Key.
"Aku bertemu Seoyeon pagi tadi, di Coffee Shop. Ia mengatakan padaku bahwa sekarang ia sudah berpacaran denganmu." Aku melihatnya yang terus memutar cincin perak yang melingkar di jari manisnya.
"Dan kau mempercayainya?" Aku tak habis pikir dengannya, bagaimana bisa ia langsung percaya dengan perkataan Seoyeon.
"Tentu saja aku percaya. kau pernah membatalkan janji denganku untuk bertemu dengannya. kau ingat Minggu lalu? Aku telah menunggumu selama satu jam di tempat kita janjian, tapi kau rela meninggalkan sahabatmu ini demi bertemu dengan Seoyeon." Ia menatapku intens.
Aku tak bisa menjawab perkataannya karena memang benar aku membatalkan janji dengannya karena Seoyeon. Namun, itu tidak seperti apa yang ia pikirkan.
"Amudeun - Apapun itu. kita lebih baik mensupport keputusan masing masing okay?" Ia menepuk pundakku.
"nae? - ya?" Aku bingung harus mengatakan apa.
"Sekarang, katakanlah."
"Apa?"
"Kau tadi ingin menyampaikan sesuatu padaku bukan?" Aku sampai melupakan bahwa aku akan menyatakan perasaanku padanya hari ini, sepertinya itu semua tidak akan bisa kulakukan.
"Tidak jadi. tidak terlalu penting, lain kali saja aku akan memberi tahumu." Aku memutuskan untuk menyerah.
"Kalau begitu aku harus pulang sekarang. Aku berjanji untuk membantu ayahku dengan desain interior yang sedang ia kerjakan untuk projek barunya. kanda - aku pergi." Ia pergi begitu saja meninggalkanku.
~
Suasana hatiku sungguh tak karuan kali ini. Mengetahui bahwa Choi Keyla berpacaran dengan orang lain disaat aku ingin menyatakan perasaanku padanya. Sungguh merupakan pukulan yang sangat keras untukku.
Drrr...drrr...drrr
Handphone di tanganku berdering. Terlihat Seoyeon yang sedang melakukan panggilan. Aku dengan enggan mengangkatnya.
~|Hyuk-ah, apakah kau sedang sibuk?|~
"tidak, Apa yang kau inginkan?"
~|Aku ingin bertemu denganmu, Aku merindukanmu, dan lagi aku mau menyatakan perasaanku secara langsung padamu.|~ Aku tak menyangka ia begitu frontal menyampaikan apa yang ada di pikirannya, sangat berbeda dengan Keyla yang pandai sekali menyembunyikan perasaannya hingga membuatku tersiksa.
"Tidak usah. kau tak usah repot-repot menemuiku untuk menyatakan perasaanmu padaku. biar aku saja."
~|n..n..nae?|~ Terdengar sekali ia sedang membuat buat suara lembutnya, membuatku semakin tak menyukainya.
"deiteuhaja - Berkencan lah denganku." Aku memutuskan ide gila ini. Apakah aku terbawa emosi karena Choi Keyla berpacaran dengan Tae Joon?
Apapun itu, biarkanlah hal ini berjalan sesuai arus. Aku hanya akan mengikuti alurnya saja tanpa protes dan komentar.
~~~~~~~~~ flash back end ~~~~~~~~~
"Hyuk-ah... mengapa kau sudah kembali kerumah? padahal ini baru pukul 15.00 KST. apa kau sudah ingat rumah sekarang?" Eomma-ku menyambutku dengan tatapan heran.
"Tidak bolehkah aku pulang ke rumah lebih awal eomeonim?" Aku berjalan melewati eomma yang sedang menonton acara variety show. Aku pikir aku harus segera pindah ke tempatku sendiri, tinggal di rumah yang sama dengan orang tuaku malah membuatku kurang nyaman. Ya, karena aku pria dewasa sekarang, aku sudah hidup di dunia ini selama dua puluh tujuh tahun. Lebih baik aku segera mencari rumah baru untuk kutinggali.
"Tentu saja eomma senang melihatmu pulang ke rumah lebih awal. Apakah kau sedang ada masalah di kantor?" Eomma mulai mencoba menginterogasiku.
"Tidak mungkin hyeong ada masalah di kantor eomma. Suasana hatinya sepertinya sedang bagus hari ini." Seung Min tiba-tiba muncul menyela pembicaraan kami.
"Kau... mengapa kau sudah kembali ke rumah padahal jam kerjamu belum usai." Aku sedikit memarahinya.
"Tentu saja pekerjaanku sudah selesai sehingga aku bisa pulang lebih awal." ia menyeringai.
"Sudahlah Min, eomma pikir suasana hati kakakmu sedang tidak baik." Eomma menegur Seung Min dengan matanya yang masih tertuju pada program variety show yang tengah ia tonton.
"Tidak mungkin suasana hatinya buruk eomma. Hari ini hyeong membawa Keyla Noona ke kantornya. dan aku tak sengaja memergoki hyeong yang akan menci..."
"Yahh... Juggo sipeo? - mau mati?" Aku segera menutup mulut Seung Min.
"Apakah benar yang dikatakan Seung Min Hyuk-ah?" eomma-ku mulai mengabaikan variety show yang ia tonton dan seratus persen tertarik dengan perkataan Seung Min.
"nae? - ya?"
"Apakah benar kau membawa Keyla ke kantormu dan menci... upsss, akan eomma hentikan sampai disini. Lebih baik kalian berdua istirahat." Eomma-ku tersenyum sendiri, aku tebak suasana hatinya sangat sangat bagus sekarang. Aku hanya ikut tersenyum melihat eomma-ku dan meninggalkannya untuk beristirahat.
••••••••••••••••• Hyuk POV end •••••••••••••••••••
====================================
from author :
Maaf ya today aku uploadnya telat, ada sesuatu yang mendesak soalnya. Happy reading semuanya. jangan lupa, rate, komen and kasih ulasan ya....
makasih atas support kalian.
사랑해요 🙆