Chereads / Me And My Teacher Relationship?! / Chapter 25 - Perang Ikatan 2

Chapter 25 - Perang Ikatan 2

"Kazuto kau lama! Tunggu sebentar kau potong rambut?! Yah kau tambah ganteng. Sudahlah cepat ganti baju dan kita pergi makan bersama Rey dan Chloe."

Kigahara Taiga, satu-satunya Kakakku dia sangat kasar dan tidak segan memukul orang yang menghina dia. Sepertinya namanya Taiga yang berarti Harimau, sifatnya kurang lebih seperti Harimau.

Tapi wajar juga sih Kakakku ikut makan malam karena Rey adalah tunangan Kakak. Kalau mereka menikah maka Chloe akan menjadi sepupu tiriku dan Rey jadi Kakak tiri ku.

"Kakak keluar lah aku mau ganti baju!".

"Kau lambat jika tidak dilihat makanya aku akan disini sampai kau selesai ganti baju!".

Aku jadi terganggu karena dia melihat ku ganti baju. "Kakak kalau kau menikah apakah Kakak akan masih kesini?".

"Apa kau sedih jika Kakak tercinta mu ini meninggalkan mu?".

Aku tahu maksudnya yang ingin mengerjai ku, tapi jujur "Iya aku bisa sedih."

Dia terkejut dengan jawaban yang tak terduga dariku.

Sejak kecil aku selalu mengandalkan Kakakku untuk masalah berkelahi.Waktu kecil setiap aku bermain di taman aku selalu saja di kerjain sama anak laki-laki di taman itu, karena aku cengeng makanya sering dikerjain. Jika Kakakku melihatku dikerjai dia langsung berlari dan menendang orang yang mengerjai ku lalu mengajaknya berkelahi, ketika Kakak sedang berkelahi Reina datang dan mengelus kepalaku sambil berkata "Sudah-sudah jangan menangis lagi Kazu-kun" jadi ingin kembali ke masa itu. Hanya di masa itu aku bisa dimanja kakak dan Reina, walau waktu kelas 6 SD tiba-tiba Kakak kasar kepadaku dan mengajariku beberapa beladiri agar aku bisa melindungi diriku sendiri. Karena masa lalu yang indah inilah terkadang aku sedih jika Kakakku meninggalkan rumah.

"Ke-kenapa Kazuto apa kau sakit?".

"Kakak pasti saja menanggap aku bercanda. Aku serius loh kalau aku sedih jika Kakak akan meninggalkan rumah ini. Ingat waktu kelas 6 SD? Aku sangat sedih ketika Kakak jadi kasar kepadaku dan mulai tidak memperhatikan aku lagi. Dan sifatnya sekarang ini sepertinya karena Kakak jadi bertanggung jawablah!".

Kakak mendatangiku lalu memeluk ku dengan kondisi dimana aku hanya memakai celana pendekku.

"Waktu kelas 6 SD, waktu itu kamu menyukai perempuan yang sekelas denganku dan kau menembak nya. Namun dia menolak dan kamu malah digebukin Ama penggemar anak perempuan itu. Mengetahui itu Kakak hanya bisa terdiam dan menahan amarah kepada orang-orang yang mengerjai mu dan kepada diri Kakak sendiri. Kakak sangat merasa bersalah karena tidak bisa melindungi mu waktu itu dan waktu itu juga Kakak berpikir jika Kakak selalu memanjakan mu maka kau tidak bisa menjadi Laki-laki yang kuat. Oleh karena itu saat luka-luka mu sembuh Kakak langsung mengajarimu banyak sekali bela diri agar kamu bisa melindungi dirimu sendiri dan tidak manja lagi. Dan saat itu juga kamu kan bertekad untuk tidak tertarik lagi dengan Perempuan namun sekarang malah ada 3 cewek yang memperebutkan mu! Hahaha."

Dia tertawa dengan kerasnya. Tapi aku bersyukur memiliki Kakak perhatian seperti dia, karena itu aku menyukainya dan mencintai nya sebagai keluarga yang berharga bagiku.

"Baiklah ayo Kak, Chloe sudah menunggu kita tuh di depan rumah."

Setelah itu Kakak dan Aku makan bersama Chloe dan Rey di restoran bintang 5 yang ternyata miliki keluarga Albertina. Selama makan Kakak dan Rey membicarakan tanggal menikah, tempat pernikahan, dan masa depan mereka berdua. Aku dan Chloe mendengar kan mereka asik dengan dunia mereka sendiri, kami tidak tahan dengan mereka akhirnya aku mengajak Chloe ke balkon restoran ini.

"Mereka terlalu asik ya."

Chloe menggunakan gaun yang seperti nya sangat mewah maklum keluarga kaya.

"Jadi Chloe...Apa kau masih mencintai ku?".

"Untuk apa kau berkata seperti itu? Tentu saja aku masih menyukaimu Kazuto-sama."

Ya sudah kuduga tidak semudah itu dia melupakan ku, lagian kami sering bermain bersama dan bermain rumah-rumah dikamarku yang agak aneh jika diingat-ingat...Sebentar aku merasa ada yang janggal waktu kami berdua main rumah-rumah di kamarku.

"Chloe apa kau ingat waktu kecil kita bermain rumah-rumah?".

Chloe mendengar nya tiba-tiba wajahnya memerah seperti cabai "Te-Tentu saja aku ingat! Itukan pertama kalinya Kazuto-sama melamar ku!".

"Heh?! Aku tidak ingat jika aku melamarmu!".

"Kazuto-sama kan waktu itu kita saling buka baju dan saling memperlihatkan kejantanan dan kewanitaan!!!!".

Apa sih yang aku lakukan 10 tahun lalu?! Itu sudah dianggap pelecehan seksual?! Jika aku bisa menjelajah waktu maka aku akan menampar diriku sendiri waktu itu!.

"Sudah hentikan! Jangan membuat ku mengingat hal mengerikan itu!".

Aku sangat malu! Aku jadi mengingat nya dengan jelas! Sial aku sangat malu sampai ingin mati! Tidak-tidak aku harus memecahkan suasana canggung ini karena menggingat masa lalu yang memalukan.

"Ehm! Mari kembali ke topik" Sepertinya waktu yang tepat untuk menolak Chloe dengan cara halus. Aku harus memberitahu nya jika aku tidak bisa mencintai nya. "Chloe aku akan memberi tahu beberapa hal sebelum semuanya berakhir. Pertama aku ingin berterima kasih kepadamu karena kau adalah sosok yang membuat ku ceria setiap saat waktu kita kecil, kau adalah teman berharga bagiku karena itu aku akan membalasnya dengan memberimu 1 keinginan sebagai rasa terima kasihku selama ini kepadamu. Kedua, aku ingin minta maaf kepadamu Chloe karena aku tidak mencintai mu, Aku memang tidak bisa melupakan Reina dihatiku karena itu maaf aku tidak bisa memilih mu."

Chloe mengeluarkan air mata dan saat itu juga aku merasa sangat bersalah telah menolaknya. Jika aku ingin semua orang bahagia maka aku adalah manusia sampah, tidak mungkin aku memilih mereka bertiga sebagai pasangan ku ini bukan cerita fiksi.

Aku sudah siap jika Chloe akan menamparku karena aku pantas mendapatkan nya, aku juga sudah siap jika Chloe ingin mencaci ku, dan aku juga sudah siap jika Chloe ingin memukuliku sampai aku babak belur karena aku pantas mendapatkan nya.

"Kalau begitu! Aku ingin menggunakan keinginan ku yang kau berikan kepadaku!".

"Silahkan."

"Aku ingin kau memilih ku! Aku ingin kau mencintaiku! Aku ingin bisa bersama mu selamanya! Aku ingin! Aku ingin kau melupakan Reina dan lihatlah diriku!".

Aku sudah menduga jika dia akan meminta hal mustahil itu.

"Aku tidak bisa Chloe, kau tidak bisa memanipulasi perasaan seseorang."

Chloe terlihat lemas lalu dia bersandar di badanku dan memukul-mukul badanku dengan kedua tangannya sambil berkata "Kenapa?" Berkali-kali. Aku melihat kearah langit dan perasaan ku sekarang ini campur aduk, rasa bersalah menumpuk dikepalaku namun jika tidak begini maka aku tidak bisa tenang karena Ikatan kami.

"Baiklah aku akan mengganti permintaan ku!" Chloe mengusap air matanya dan menghadap ku dengan tatapan serius "Tutup matamu Kazuto-kun."

Dia sudah merubah cara memanggilku. "Baiklah."

Aku menutup mataku, setelah beberapa detik Chloe menarik badanku dan menciumku dibibir. Dia menangis kembali namun dia terlihat bahagia kali ini.

"Oke! Aku sudah puas....Kazuto-kun aku akan berusaha mencari yang lebih baik dibandingkan dirimu dan jika aku sudah mendapatkan nya maka aku akan mempamerkan nya kepadamu! Tunggu saja kau akan menyesal!" Dia tersenyum bahagia setelah mengatakan itu.

"Hahahaha!" Aku tertawa keras sampai tidak peduli apakah ada orang yang akan melihatku tertawa seperti ini. Aku memeluk Chloe dan berterima kasih sekali lagi kepadanya.

Semua rasa bersalahku menghilang setelah melihat senyuman nya, aku tidak akan melupakan Chloe sebagai perempuan yang pernah mencintai ku dan mengejar-ngejar ku.

Setelah kami berdua menyelesaikan perang berdua kami kembali ke meja makan dan melihat Kakak dan Rey senyum-senyum gak jelas kearah kami. Ternyata mereka berdua memperhatikan kami dari awal hingga akhir tadi seketika wajah ku dan Chloe memerah. Aku memarahi Kakakku habis-habisan dan Chloe cuman bisa diam dengan wajah yang sangat merah karena malu.

Saat pulang kerumahnya aku berbicara kepada Kakak mengenai pernikahan Kakak yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober. Kakak akan tinggal di Jerman mulai besok karena sesuai ketentuan keluarga Albertina sang pengantin perempuan harus berlatih sopan santun ala keluarga Albertina sebelum menikah, jadi Kakak akan kembali ke Jepang sebulan sebelum pernikahan.

Dia juga mengatakan kepadaku untuk tidak terlalu sedih dan Kakak akan mengajak ku kencan kakak adik setelah dia selesai dengan keluarga Albertina. Aku tidak bisa menolaknya karena kencan kakak adik ini bertujuan untuk menghabiskan waktu bersama Kakak sebelum Kakak menikah.

Keesokan harinya aku mengantar Kakak ke bandara. Karena hari ini libur, setelah Kakak pergi aku akan jalan-jalan sendiri menikmati cuaca yang mendung.

"Kak Rey berjanjilah kepada untuk menjaga Kakakku mulai sekarang."

"Baiklah. Kazuto aku akan memegang janjiku."

Kakakku memeluk ku sebelum pergi sambil mengelus-elus kepalaku. Terakhir Kakak melakukan hal ini saat aku kelas 6 SD sebelum kejadian aku digebukin.

"Kak berjuanglah! Aku akan menunggu Kakak untuk kencan nanti."

"Baiklah! Kazuto aku berangkat dulu!".

Aku melambaikan tanganku sampai Kakak dan Kak Rey hilang di hadapanku. Aku berbalik dan menuju keluar bandara lalu menelpon Ren-Nii untuk menjemput ku dibandara.

Aku melihat langit dan berandai-andai jika Kakak sudah punya anak dan aku menjadi Paman mereka lalu aku akan menyayangi mereka seperti Kakakku yang sangat menyayangi ku sekarang ini. Saat ini aku merasa lebih dewasa, aku bisa mengungkapkan perasaan sebenarnya kepada kakak ku dan bisa menolak dengan bijak Chloe walaupun dia menangis. Hahaha....

"Kazuto-Nii kau bersemangat sekali? Apa terjadi hal baik kepadamu?".

"Kelihatan banget ya?".

"Iya tuh wajahmu dari tadi senyum-senyum."

Aku melihat kearah luar jendela mobil dan menghembuskan nafasku dengan pelan. "Aku baru saja merasa tumbuh lebih cepat."

"Benar kah? Jika benar aku turut bahagia."

Aku membuka Handphone ku lalu menelpon Mamoru. "Ren-Nii mau ganggu Mamoru dirumahnya?".

"Boleh tuh aku juga lagi bosan."

Aku masih belum bisa bernafas lega masih ada Kizuna yang akan menyerangku besok. Aku harus siapkan diri karena Kizuna adalah perempuan yang agresif dibanding Reina, apalagi dia Idol aku tidak bisa sembarang memperlakukan dia.