"BERIKAN! AKU KEKUATAN~~~~~~"
Mamoru bernyanyi seperti orang kesurupan sedangkan Ren-Nii mensupport nya dengan tepukan tangan nya yang pelan.
Semata-mata seperti anak kecil yang melarikan diri dari masalahnya, aku pergi ke karaoke bersama teman-teman bodohku ini untuk menghilangkan setres ku sementara. Sekali-kali aku begini sebelum Kizuna, Chloe, ataupun Reina menyerang ku.
"Kalian berdua asik sekali ya" Sedari tadi aku tidak mengerti apa yang dia nyanyikan. Lagian aku belum pernah mendengar lagu yang dinyanyikan oleh Mamoru. "Memangnya lagu apa yang kau nyayikan Mamoru?".
"Heh?!".
Reaksi terkejut dan tidak percaya ditunjukan oleh Mamoru dan Ren-Nii juga sama seperti Mamoru. Tapi wajar aja sih aku kan tidak terlalu mengikuti perkembangan lagu.
"Kazuto-Nii apa kau tidak tahu lagu tadi?".
"Tidak...Bisa kau jelaskan siapa yang menyanyikan lagu ini dan tentang apa lagi ini?".
"Huwahh kau menanyakan sedetail itu?'.
Aku hanya ingin tahu siapa yang menyanyikan lagu ini. Jika memang sebagus itu lagunya mungkin aku akan mengikuti sang penyanyi untuk menunggu lagu-lagu nya.
"Lagu yang kunyanyikan itu berjudul Aku Ikut Senang Jika Kau Senang. Lagu ini menceritakan sesorang cewek yang menyukai teman cowoknya namun teman cowoknya itu menyukai seseorang. Mengetahui cintanya bertepuk sebelah tangan cewek ini mendukung percintaan sang cowok walau dia tau bahwa yang dilakukan nya adalah hal bodoh."
Aku merasa tidak asing dibalik lagu ini...Perasaan ku saja. "Jadi siapa yang menyanyikan lagu ini?".
"Yang menyanyikan lagu ini adalah grup Idol Holy Maiden yang beranggotakan 3 cewek-cewek manis. Yang pertama adalah Mayazumi Isami, Alisa, dan leader mereka yaitu Tokido Kizuna-chan!".
*Pffftttttttt*
"A-Ada apa Kazuto?!".
Ternyata lagu itu berdasarkan perasaan Kizuna selama ini! Aku juga tidak tahu jika Kizuna adalah seorang Idol terkenal. Aku berdoa jika Kizuna melancarkan serangannya kepadaku dia tidak membawaku bertemu dengan teman-teman segrup Idol nya.
"Tidak apa-apa. Aku hanya keselek."
Ren-Nii melihat jam tangannya "Kazuto-Nii sudah saatnya kita pergi."
Aku melihat kearah jam dinding yang menunjukkan jam 7 malam. Sebelum pergi ke karaoke aku memberi tahu Ayah jika ada yang kubiarkan empat mata malam ini disebuah tempat makan kesukaanku yaitu kedai Yakiniku.
"Baiklah. Mamoru mau kuantar sampe rumah?".
"Wih boleh dong!".
Setelah itu kami mengantar Mamoru kerumahnya dan langsung pergi ke kedai Yakiniku langganan ku. Yah mungkin aku agak kejam jika menyuruh Ren-Nii pergi begitu saja jadi tidak ada salahnya dia kuajak makan sekalian.
"Baiklah ayo Ren-Nii kita masuk dan makan bersama."
"Tapi kan Kazuto-Nii ingin berbicara empat mata dengan Paman?".
"Benar juga sih Hmmmm" Dia seperti dapat dipercaya "Asalkan kau bisa bungkam mulutmu maka tidak masalah! Aku percaya padamu Ren-Nii."
Aku tersenyum kepadanya dan dia juga membalas senyuman ku. "Terima kasih telah mempercayai ku Kazuto-Nii. Aku akan menjaga rahasia mu dan melindungi nya walau nyawaku taruhannya."
"Baguslah!" Sebentar kata-kata nya yang terakhir sangat mengerikan. "T-Tapi jika nyawa mu terancam maka tidak masalah kau membocorkan rahasiaku. Mengerti?".
Aku tidak mau ada orang yang mati karena diriku.
Beberapa menit berselang saat aku dan Ren-Nii sedang makan Yakiniku, datang Ayah dengan beberapa pengawal nya yang tidak lain dari Ayahnya Ren-Nii.
Sedikit canggung karena Ren dan Ayahnya tidak tahu jika bertemu ditempat seperti ini dan didalam situasi bos anak dan Ayah yang ingin berbicara empat mata.
Sambil makan aku membicarakan masalah penting untuk kedepannya. Pertama aku mengatakan kepada Ayah jika aku tetap akan menggantikan posisi Ayah sebagai pemimpin keluarga Kigahara setelah lulus nanti dan aku juga mengatakan kepada Ayah jika aku akan berkuliah di universitas Harvard. Lalu beberapa hal-hal kedepannya yang menyangkut masa depanku juga kubicarakan dan ku tegaskan aku tidak akan mengubah semua keputusan yang kukatakan kepada Ayah.
"Kazuto... Mungkin masalah yang kau alami sekarang sebagian besar adalah Salah Ayah jadi Ayah ingin kau pikirkan baik-baik dahulu ya baru putuskan siapa yang berhak disamping mu."
Aku tahu itu tapi hatiku tidak akan berubah! Ini semua demi ikatan kami berempat! "Baik Ayah terima kasih."
Astaga aku lupa mengunjungi makam nenek! Sepertinya aku akan bolos lagi deh besok untuk mengunjungi makam Nenek agar janjiku dengan Kakek bisa terkabul.
Setelah makan Ayah pergi duluan untuk ke kantornya karena dia mengatakan jika dia masih banyak pekerjaan yang belum diselesaikan. Sedangkan aku dan Ren-Nii masih menikmati daging-daging yang enak ini.
"Ren-Nii apa kau sekolah besok?".
"Tidak. Aku pindah sekolah ke sekolahmu lusa nanti."
Yah semoga Ren-Nii sekelas denganku jadi aku punya teman akrab lainnya dikelas. Tidak buruk juga.
"Kalau begitu besok temani aku ke sebuah tempat!".
"Kemana?".
"Tempat dimana....Aku belum pernah mengunjungi nya.."
Aku tidak terlalu hapal makam Nenek tapi kalau Ren-Nii pasti hapal karena dia sangat mencintai Nenek selama Nenek masih hidup. Ren-Nii adalah sepupuku dan Ayahnya Adik dari Ayahku.
Makam Nenek berada di Kyoto. Jadi karena itu aku naik kereta agar cepat sampai dibanding menggunakan mobil pribadi, walau Ayah awalnya menawarkan aku naik jet pribadi saat dia tahu jika aku ingin mengunjungi makam Nenek. Aku tidak ingin terlalu mencolok sebagai anak dari keluarga kaya raja di Jepang.
"Apakah ini pertama kalinya kau memakan Nenek?".
"Iya. Selama ini aku takut ke makam Nenek karena aku berpikir jika aku ke makam Nenek maka orang-orang yang dekat denganku akan menyusul Nenek, aku tidak mau ditinggalkan oleh orang-orang yang kucintai karena itu saat Nenek meninggal aku sangat terpukul tidak bisa menerimanya dan menangis sepanjang malam didalam kamar."
Lalu yang memberiku kekuatan agar aku bisa menerima kematian Nenek adalah mereka bertiga. Reina dan Kizuna yang penuh rasa kasih sayang dan Chloe dengan semangat nya membuatku bangkit dari kesedihan.
"Jadi kenapa sekarang kau ingin ke makam Nenek?".
Jawabnya simple "Karena aku berhasil mengembalikan sesuatu yang hilang dariku!'.
Mereka bertiga sangat berharga bagiku jadi aku tidak mau ada tangisan diantara mereka karena pilihanku. Jika aku bisa memilih mereka bertiga maka sudah kupilih dari pertama kalinya ingatanku kembali! Aku juga sudah memutuskan jika aku akan berpegang teguh dengan apa yang sudah aku ucapakan karena itu tidak ada kata penyesalan setelah aku menemui makam Nenek!.
"Ini dia Kazuto-Nii. Makam Nenek selalu bersih jadi kau tidak perlu repot-repot untuk membersihkannya."
Lalu aku berdoa didepan makam Nenek agar dia bisa tenang dialami sana. Aku juga berbicara tentang cerita-cerita ku setelah Nenek meninggal. Mulai dari berpisah nya Aku, Chloe, Kizuna, dan Reina, pernikahan Kakak yang sebentar lagi, lalu kehidupan ku yang sekarang semakin berwarna. Aku juga meminta semangat Nenek untuk menghadapi mereka bertiga besok...Dan tidak disengaja aku menangis didepan makam Nenek. Sialan! Ren-Nii juga melihat aku menangis.
Setelah 2 jam aku bercerita tanpa henti didepan makam Nenek, akhirnya aku memiliki persiapan matang untuk menghadapi mereka bertiga besok!.