Chereads / Me And My Teacher Relationship?! / Chapter 4 - Rahasia Saigahara 1

Chapter 4 - Rahasia Saigahara 1

Hari ini aku mendapat pesan dari Mamoru jika ada anggota baru yang ingin bergabung dengan klub perpustakaan dan dia ingin bertemu dengan ku karena aku sebagai ketua klub jadi karena itu juga aku datang pagi-pagi untuk menyambut anggota baru yang dibawa Mamoru. Aku juga berpikir jika semakin banyak anggota klub perpustakaan maka semakin sedikit pekerjaanku di perpustakaan.

Aku datang ke perpustakaan lalu membuka ruangan klub perpustakaan dan melihat sosok perempuan "Halo Kigahara-kun selamat pagi."

Kalau tidak salah namanya Saigahara kan? "Ah Saigahara selamat pagi. Apa ada yang kau perlukan di ruang klub perpustakaan sepagi ini?" Jangan bilang dia ingin bergabung dengan klub perpustakaan.

Dia mendekatiku dan bertingkah sok imut "Aku ingin bergabung dengan klub perpustakaan."

Jadi dia yang direkut oleh Mamoru padahal aku berharap anak kelas 1 saja yang ikut klub ini "Baiklah mana surat pendaftaran mu?".

Dia membuka tasnya dan memberikan surat pendaftaran nya "Nih."

Aku membacanya dan menemukan alasan dia bergabung ke klub ini adalah untuk mencari pengalaman menjadi pengurus perpustakaan "Baiklah kau diterima."

Lalu muncul Aoyama bersama dengan Mamoru "Selamat pagi senpai! Dan dia ini?".

"Ah dia anggota baru, Saigahara perkenalkan dirimu."

Saigahara mendekati Aoyama dan mengelus kepalanya Aoyama, yah aku mengerti perasaan Siagahara karena Aoyama itu seperti anak SD kelas 6 dan dia sangat imut seperti anak kucing.

"Namaku Saigahara Rize aku sekelas dengan Kaguraza-kun dan Kigahara-kun. Salam kenal ya."

"N-Namaku Aoyama Kaede salam kenal juga Saigahara-senpai!".

Saigahara sekarang memeluk Aoyama dan dia seperti melayang ke langit karena memeluk Aoyama "Baik Kaede-Chan panggil aku Rize saja ya mulai sekarang."

"B-baik! Tapi senpai lepaskan aku rasanya sesak tahu."

Aku sampai sekarang tidak mengerti bagaimana anak perempuan bisa cepat dekat dengan perempuan lainnya tanpa basa basi. Terkadang aku iri dengan sifat anak perempuan yang ini.

Setelah itu aku, Mamoru, dan Saigahara kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran. Seperti biasa aku tidak peduli dengan pelajaran jadi aku hanya membaca buku ku yang belum kuselesaikan kemarin.

"Kazuto-kun? Kazuto-kun?! Tolong perhatikan pelajaran dan tutup buku mu itu!".

Suara ini pasti Rei-chan "Maafkan aku Reina-Sensei."

Aku baru ingat pelajaran pertama adalah matematika gurunya adalah Rei-chan. Tapi setelah ditegur begitu aku merasa akan mendapat omelan dari Rei-chan sebentar lagi. Rei-chan dia terlalu tegas di sekolah namun dirumahnya dia seperti kucing yang berharap dimanja oleh ku namun selalu kubiarkan agar dia diam.

Aku mendapat lemparan kertas dari Mamoru "Apa ini?".

"Dari Saigahara."

Saigahara? Apa yang membuat dia mengirim sebuah pesan dikertas seperti ini? (Kigahara-kun apa kau punya waktu luang sore nanti?). Lalu kertas tersebut diambil oleh Rei-chan dan aku mendapat sebuah mata seorang pembunuh dari Rei-chan sekarang.

Istirahat aku mengamankan diri ke perpustakaan dan berdiam diri diruang klub perpustakaan namun Rie-chan duduk didepan komputer klub perpustakaan seperti sedang menungguku "Rei-chan kenapa bisa ada disini?".

"Aku sudah menduga jika Kazu-kun akan kabur dariku dan diam disini nanti."

Sungguh insting yang kuat! Rei-chan aku bingung harus kesal atau bangga padamu sekarang ini "Cepatlah apa yang Rei-chan inginkan dariku."

"Ciuman."

..."Bisa ulangi sekali lagi?".

"Ciuman."

Calon istri ku satu ini entah mengapa mulai agresif belakangan ini "Rei-chan jika sakit maka Ke UKS ayo kuantarkan."

Rei-chan menarik tanganku dan langsung memeluk dari belakang, sekarang aku merasakan detak jantungnya yang cepat "Rei-chan kau serius? Aku harus mencium mu disini?".

Dia mengangguk. Dan terpaksa lah aku menciumnya "Sudah-sudah! Jadi apa alasanmu sampai ingin dicium?!" .

Rei-chan mengambil kertas yang Saigahara berikan padaku tadi "Bilang saja kau ada kegiatan sore ini mengerti!".

Ah dia mengkhawatirkan hal kecil itu "Baik-baik Putriku."

Saat aku mau keluar dari ruangan klub perpustakaan Rei-chan kembali menarik tanganku "Kini apa lagi Rei-chan!".

"Besok mari berkencan."

"Baik-baik kita bicarakan dirumahnya saja! Aku khawatir jika ada sesorang dibalik pintu ini" Mamoru yang dimaksud. Dia selalu mencarimu jika aku menghilang, namun dia tidak bisa ketempat rahasiaku yaitu atap sekolah karena atap sekolah sudah Ayahku sewa untuk tempat pribadiku, walau tindakan ku ini bisa dibilang penyalahgunaan kekuasaan.

Aku kembali ke kelas dan aku lupa untuk membeli roti untuk makan siang "Mamoru apa kau punya roti lebih?".

Mamoru memberiku roti selai kacang "Nih tadi aku beli lebih."

Selamat perutku tidak kroncong siang ini "Apa tadi Saigahara mencariku?".

"Iya tadi dia mencarimu."

Aku harus bilang jika aku ada kegiatan sore ini kalau tidak putriku satu itu akan marah kepadaku dan aku tidak menyukainya sama sekali "Akhirnya ketemu!".

Pas sekali "Saigahara maaf aku ada kegiatan sore ini."

Saigahara tersenyum lalu menarik tanganku "Hehhhh ayolah jalan denganku sebentar saja."

Aku melihat Mamoru dengan wajahnya tersenyum membuatku kesal "Ajak aja Mamoru dia gak ngapa-ngapain juga."

"Heh kau melempar masalahmu ke aku?!'.

Aku tersenyum balik kepada Mamoru. Setelah itu aku menolak berkali-kali ajakan Saigahara dengan menggunakan Mamoru alasannya.

Tadi sebelum pulang Rei-chan menyuruhku untuk menunggu nya di perpustakaan katanya dia ingin belanja bersamaku jadi ya aku harus turuti permintaan sang putri. Lalu saat aku diperpustakaan aku lihat Aoyama duduk dimeja baca dan sedang membaca buku tentang Napoleon Bonaparte "Aoyama kau suka dengan sejarah?".

"Heh Senpai? Iya aku suka dengan sejarah."

Namun seleranya cukup bagus juga ya dia membaca buku tentang Napoleon Bonaparte seorang pemimpin militer dan politik Prancis yang menjadi terkenal saat Perang Revolusioner. Sebagai Napoleon I, dia adalah Kaisar Prancis dari tahun 1804 sampai tahun 1814, dan kembali pada tahun 1815.

"Senpai lagi ngapain?".

"Aku sedang menunggu Kigahara-sensei."

Aoyama kebingungan "Kigahara-sensei?".

Oh ya Rei-chan tidak mengajar di kelas 1 "Ah dia kakak ku Kigahara Reina-Sensei dan dia juga wali kelasku."

"Heh Senpai punya kakak ya" Aoyama menutup bukunya "Dulu aku juga pernah punya kakak namun sekarang dia sudah tidak ada."

"Maksudnya tidak ada?".

Aoyama memasang muka sedih "Kakak ku meninggal 2 tahun yang lalu."

Ah sial aku tidak suka perbincangan ini "Maaf Aoyama" aku mengelus kepalanya Aoyama. Aku merasa Aoyama adalah tipe adik perempuan yang pengen dimanja, wajahnya yang imut seperti kucing dan dia pendek sangat cocok dengan tipe adik perempuan.

"Kigahara-kun!" Saigahara muncul seperti sedang dikejar banteng.

"Ada apa Saigahara kan sudah kubilang aku ada kegiatan sekarang."

Saigahara menarik tanganku "Pokonya Kigahara-kun kau harus menolongku."

Apa maksudnya? Namun aku melihat wajahnya yang ketakutan dan sepertinya dia sekarang dalam masalah besar "Baiklah! Aoyama tolong rapikan buku diruang klub ya."

"B-baik!".

Saigahar menarik ku dan berlari keluar sekolah. Aku tidak tahu dia berlari dari apa namun sepertinya adalah hal yang membuat dia takut. Kami sampai di taman dekat rumahku dengan penuh keringat karena kami berlari tanpa henti "Saigahara ada apa sebenarnya?!".

Saigahara duduk di ayunan "Sebenarnya aku tadi dikejar guru bimbingan."

"Baiklah aku pergi!".

"Tunggu! Tunggu aku jelaskan!".

Aku bingung dengan orang satu ini apa yang menakutkan dari guru pembimbing. Yah setiap orang punya alasan nya masing-masing jadi tidak masalah kudengarkan alasannya dia lari dari guru pembimbing.

"Aku ditanya masalah orang tua ku dan masa laluku. Orang tuaku bertengkar hebat saat aku berumur 7 tahun dan saat itu aku hidup bersama Ayahku lalu Ibuku pergi entah kemana meninggalkan kami berdua."

Yah semua orang tidak ada yang seberuntung diriku "Jadi kau menghindari itu karena kau tidak ingin membahas Ibumu?".

Dia menggangguk "Selain itu aku memiliki masa lalu yang suram. Mau dengar lebih lanjut?".

Aku tidak suka mencampuri urusan orang dan aku juga tidak suka orang mencampuri urusanku jadi aku tidak punya hak untuk mendengar masa lalu Saigahara "Tidak terima kasih. Kalau begitu aku akan kembali ke sekolah untuk mengambil tasku."

"Ah baiklah maaf membuatmu ikut lari bersamaku Kigahara-kun."

Sebenarnya tujuannya membawa ku lari bersama apa? Apa dia tidak ingin lari sendiri sehingga membawaku lari bersamanya? Aku tidak tahu apa yang dipikirkan Saigahara. Dan sungguh sialnya aku lupa tentang Rei-chan.

Aku kembali ke perpustakaan dan melihat Aoyama yang sedang Merapikan buku-buku baru "Aoyama apa kau melihat Kigahara-sensei kesini?".

"Iya tadi Kigahara-sensei kesini mencarimu karena tidak menemukan mu dia menanyakan ku dan kujawab kau bersama Rize-san berlari keluar sekolah."

Sudahlah saat pulang aku akan melihat wajahnya Rei-chan marah.

"Pembohong."

Baru buka pintu dan melihat Rei-chan langsung dikatakan pembohong "Maaf akan kujelaskan setelah aku mandi."

Setelah mandi aku makan bersama Rei-chan yang masih cemberut dan setelah itu baru kujelaskan semuanya "Dan begitulah. Maaf kan aku oke?".

"Baiklah kali ini kumaafkan. Namun Kazu-kun saat aku menjadi wali kelas kalian aku mendengar rumor tentang Saigahara-san dari guru-guru, katanya Saigahara bekas mantan pelacur."

Sepertinya aku akan menghadapi masalah besar sebentar lagi "Sudahlah Rei-chan jangan urus masalah Saigahara. Itu masih rumor belum tentu benar."

Namun yang pasti jika rumor itu benar maka alasan dia gak mau menceritakan keluarganya dan masa lalunya dengan guru pembimbing adalah dia memang manta pelacur.

Setelah kejadian Saigahara dan aku menghindari guru pembimbing, Saigahara tidak turun selama 2 hari tanpa kabar...