Kepalaku sangat sakit dan aku kedinginan. Aku tidak bisa membuka mataku karena rasanya sangat berat... Pikiran ku hanya di isi oleh senyuman sesorang yang aku cintai sekarang ini... Rei-chan? Ah ya Rei-chan dia pacarku yang selalu memberikan senyuman manis saat melihat kearah ku. Ada apa dengan diriku sekarang, aku merasa melupakan suatu hal yang amat penting...Kepalaku sangat sakit sampai aku tidak bisa mengingat apa yang terjadi sekarang...
"Kakak! Kakak! Kakak!!".
Aku mendengar suara teriakan yang terdengar sangat sedih dan penuh amarah. Suara siapa itu?.
"Tenang saja Misaki, kakak baik-baik saja."
Suara itu?! Aku bangun dan melihat sekitarku "Misaki?..."
Aku ingat sekarang, aku dipukul botol kaca oleh seseorang yang bersama dengan Misaki lalu sepertinya aku ditangkap dan dibawa ketempat ini. Tempat ini penuh noda darah dan penuh dengan alat-alat yang tidak wajar.
"Kigahara-kun..." Aku melihat Saigahara yang badanya diikat di tiang dan tangannya diikat keatas dengan rantai sambil dicambuk oleh seseorang.
Aku ingin menyelamatkan nya namun tanganku diikat oleh seutas tali yang lumayan kuat. Kesadaran ku sepenuhnya sadar dan kondisi sekarang Saigahara disiksa, Misaki disikat dibangku sambil menangis melihat Saigahara, dan satu lagi ada wanita dengan pakaiannya yang sudah hancur terbaring di lantai dengan penuh luka.
"Misaki wanita ini siapa?!".
"Dia, dia Ibu kami! Dia sudah dibunuh oleh orang disana itu!".
Orang yang ditunjuk Misaki melihat kearah kami berdua dan tertawa jahat yang membuatku ingin memukul wajahnya sekarang "Wah wah tuan muda Kigahara sudah bangun ternyata" dia mendekatiku dan menjambak rambutku "Perkenalkan namaku Miyazawa Reiko tuan muda."
Dia berbalik arah sambil mengelus-elus cambuknya "Kau pasti bertanya bagaimana kau juga ikut tertangkap bukan?" Dia tertawa lepas dan langsung mencambuk Saigahara lagi "Ini karena kau ikut campur dalam masalah keluarga kau tahu?" Dia kembali mencambuk Saigahara dan itu sudah membuat kesabaranku diambang batas.
"Ini berkat Misaki juga aku bisa menangkap tuan muda dan pelacur satu ini. Ini sangat bagus untuk negoisasi dengan keluarga Kigahara untuk tidak mengurusi urusan keluarga Miyazawa lagi" Dia adalah manusia busuk yang pertama kali kulihat selama aku hidup. Aku berjanji memukul wajahnya sampai hancur jika aku sudah selesai memotong tali ini. Disaku belakangku ada sebuah silet kecil yang aku simpan yang biasanya digunakan untuk membuka plastik pembungkus buku namun kali ini kugunakan untuk memotong tali yang mengikat ku ini.
Dia menjauhiku lagi lalu mulai mencambuk Saigahara lagi, aku melihat wajah senangnya saat mencambuk Saigahara membuatku tambah ingin menghancurkan mukanya "Jika aku sudah selesai dengan lacur 1 ini maka selanjutnya giliranmu Misaki!".
Tali yang mengikat ku ini belum putuskan juga! Aku sudah tidak tahan karena mendengar rintihan rasa sakit Saigahara. Misaki terus berteriak-teriak (Kakak) setiap cambukkan yang diarahkan Saigahara.
"Misaki tenanglah!" Tali yang mengikat ku akhirnya lepas "Aku akan membebaskan mu tapi berakting lah seperti tadi!".
Dia kembali berteriak (Kakak) dan aku mulai memutus tali yang mengikat Misaki. Setelah semua ini selesai aku ingin dimanja Rei-chan!.
"Baiklah terputus!" Aku membantu Misaki berdiri dan saatnya aku melepaskan amarahku lewat tanganku ini! "Oi manusia busuk beraninya kau menyiksa teman ku seperti itu!!" Aku meluncurkan tinjuan sekeras yang aku bisa kearah wajah menjijikkan itu, dia terjatuh dan giginya patah 2 "Bagaimana rasanya?!" Aku mengangkat nya dan meninju wajahnya kembali.
"Ampuni aku! Ampuni aku!!" Dia meminta ampun namun tidak kudengar yang hanya dipikirkan ku adalah rasa amarah yang kusimpan dari tadi.
"Ini adalah rasa sakit yang dialami Saigahara dan Misaki selama ini! Bahkan ini saja tidak cukup!" Aku terus memukul wajahnya berkali-kali.
"Kazuto-kun..."
"Misaki lepaskan Saigahara dari tiang itu!" Aku kembali meninju wajah berkali-kali sampai mulut dan hidungnya mengeluarkan darah banyak.
"Kigahara-kun sudah cukup!" Aku berhenti memukulnya namun aku mengangkatnya lagi lalu menghempaskan si manusia busuk ini kelantai dan seketika dia pingsan dengan tangisannya yang menjijikkan.
Tanganku yang penuh darah dipegang oleh Saigahara "Sudah hentikanlah Kigahara-kun. Kami sudah puas melihatnya tadi minta ampun."
Aku berdiri dan mengambil seutas kain putih disaku bajuku "Saigahara tolong perban kepalaku ini dengan kain yang ada ditempat ini."
Saigahara dan Misaki mencari kain putih disekitar tempat ini dan menemukan beberapa. Kepalaku diperban oleh Saigahara dengan ikatan yang sempurna seperti yang dilakukan dokter-dokter.
"Baiklah yang pertama kita bertiga harus keluar dari sini" Aku melihat mayat Ibu Saigahara dan Misaki lalu membuka Blazerku untuk menutupi bajunya "Misaki ada berapa orang dirumah ini?".
Misaki melihat kearah pintu "Saat aku pulang semua keluarga Miyazawa berkumpul karena mendengar Aku menangkapnya Kazuto-kun."
Memalukan nya diriku! Aku pernah bilang ke Rei-chan jika aku bisa melindungi diriku sendiri dan kenyataan malah aku dengan mudahnya tertangkap jebakan Misaki "Baiklah jika semua anggota keluarga sinting ini berkumpul aku akan mengerahkan semua kemampuan bela diriku. Saigahara, Misaki kalian gotong ibu kalian keluar aku akan melindungi kalian nanti" Aku menguasai, Muay Thai, Karate, Kung Fu, Silat, dan Takewondo. Aku menguasai ini dari Kakak perempuan ku yang sekarang berkeliling dunia.
Sebelum pergi aku menginjak kepala manusia busuk itu laku mengambil palu besar untuk membuka paksa pintu besi ini. Suara keras pintu yang dibuka paksa membuat semua orang dirumah ini berdatangan.
"Bagaimana kalian bisa keluar! Apa yang dilakukan Reiko?!" Ucap orang tua yang memakai baju hitam.
"Aku sudah menyiksa sibusuk itu" semua orang terkejut dengan perkataan ku. Aku langsung memukul orang tua tersebut, mereka bereaksi dan menghadapinya secara bersamaan. Aku menunggunakan semua bela diri yang ku kuasai untuk melawan mereka semua. Padahal bela diri yang ku kuasai ini belum pernah kupakai sampai sekarang.
"Ki-Kigahara-kun...kau ini sebenarnya apa?".
Aku mengalahkan semua orang busuk ini dengan rasa lelah yang luar biasa "Aku hanya manusia yang bisa menggunakan bela diri..." Aku terjatuh "Saigahara, Misaki bawa keluar Ibumu sekarang! Jangan pedulikan aku."
"Tapi.."
Ah cerewet! "SUDAH CEPAT SANA!".
Akhirnya mereka berdua bergegas membawa Ibu mereka keluar. Aku tersenyum karena ini pertama kalinya aku melindungi dan menyelamatkan seseorang, Ayahku pernah bilang jika aku akan disebut laki-laki jika telah menyelamatkan 5 orang atau lebih yang dekat denganku dan sekarang baru 2...Ah sial kepalaku mengeluarkan banyak darah lagi akibat pukulan orang tua bajingan tadi.
"Kazuto!" Sudah kuduga diluar ada Ayah bersama pasukannya dan yang pasti pelindung yang datang terlambat yang menggunakan Jirah aneh dan katana dipinggang nya.
"Mamoru kau terlambat" Aku berusaha berdiri namun aku tidak sanggup karena semua badanku lemas semua "Dan apa-apaan itu Jirah Samurai itu? Apakah Ayah menyuruhmu memakainya."
"Iya Paman menyuruhku memakai ini" Aku jamin Ayah hanya ingin melihat Jirah kesayangan dipakai oleh seseorang.
Mamoru membantuku berdiri dan menggotongku berjalan keluar "Maafkan aku Kazuto karena tidak bisa melindungi belakangmu."
Aku melihat wajah Mamoru yang merasa sangat bersalah "Sudahlah, ini salahku karena tidak mendengarkan peringatan mu."
Pandanganku mulai kabur karena kepalaku mengeluarkan banyak darah namun sebelum aku pingsan aku harus bertemu dengan Rei-chan "Mamoru antar aku ketempat Rei-chan.."
"Baiklah" Rei-chan ada di mobil ambulan dan dia sekarang menggenggam tisu hitamku dengan air mata yang terus mengalir di matanya.
"Rei-chan..."
"Kazuto!" Dia berdiri dan memelukku dengan keras.
Ah aku sudah melihat wajahnya Rei-chan dan sekarang saatnya aku ingin tidur sebentar "Rei-chan kumohon jangan menangis lagi ok. Aku akan baik-baik saja?".
Pandanganku semakin kabur dan tiba-tiba pandangan ku menjadi hitam. Sepertinya aku pingsan lagi, sudahlah aku sudah berusaha keras biarkan aku tidur sebentar saja ya Rei-chan.