Saat pagi jam 5 aku mendapat pesan dari Mamoru, dia mengatakan agar aku pergi ke sekolah pagi-pagi karena dia ingin membicarakan masalah Saigahara denganku. Dia juga mendapat sebuah informasi yang sangat penting katanya.
"Rei-chan aku berangkat dulu."
"Heh? Sepagi ini?".
Aku mengambil roti tawar di kulkas dan memakan nya "Aku ada kerjaan diperpustakaan."
"Jangan memaksakan dirimu ya Kazu-kun kau kan tidak tidur semalaman."
"Tenang saja jika aku mengantuk maka aku akan pergi ke atap sekolah dan tidur."
Aku keluar rumah sambil memakan roti yang tidak ada rasanya ini. Tadi malam juga aku menelepon Ayahku untuk mencari tahu kebenaran tentang keluarga Miyazawa dan memberi tahu kenyataan dibalik keluarga Miyazawa. Ayahku memang sudah lama menyimpan kecurigaan kepada keluarga Miyazawa namun Ayah ku takut jika asal menuduh dan tidak punya bukti maka keluarga Kigahara akan tercoreng. Ayahku juga menyarankan agar Saigahara tetap dirumah kami sementara untuk berjaga-jaga supaya tidak ada hal yang tidak dinginkan yang akan dialami Saigahara dan Ayahku juga mengirim seseorang yang mengintai dan menjaga rumahku dari jauh.
Aku sudah berada didepan sekolah dan melihat Mamoru yang berada dipagar sedang membawa banyak kertas "Jadi apa yang kau temukan semalam?".
Mamoru tersenyum lalu menyerahkan kertas yang dia bawa "Itu semua adalah isi dokumen rahasia keluarga Miyazawa dan kebenaran dari Saigahara."
Isi kertas tersebut berisi semua informasi keluarga Miyazawa. Aku mencari data kembaran Saigahara yaitu Miyazawa Misaki dan menemukannya dari tanggal lahir, golongan darah, dan Fotonya berseragam SMA. Aku tidak tahu bagaimana Mamoru mendapat semua ini namun yang terpenting data dan rahasia semua anggota keluarga Miyazawa di tanganku. Tinggal aku memberikan ini kepada Ayah dan membuktikan jika keluarga Miyazawa adalah keluarga busuk. Karena bukan hanya penyiksaan kepada Misaki dan Saigahara mereka juga melakukan hal keji yaitu memperbudak orang, korupsi yang sudah tidak masuk akal, dan pembunuhan yang mereka lakukan jika ada perusahaan yang menolak kerjasama bersama Keluarga Miyazawa.
"Baiklah terima kasih Mamoru akan kutepati janji mu."
Mamoru menarik tanganku dan berbisik di telingaku "Kazuto aku ingin menyelidiki tempat tinggal Miyazawa, aku sangat kesal saat membaca perbudakan yang mereka lakukan!" Mamoru saat serius maka nada bicaranya sangat berat tidak seperti biasanya.
"Baiklah aku mengerti perasaan mu tapi kita harus tenang dahulu. Malam ini kau datanglah kerumahku sekalian aku akan memperkenalkan pacarku" Janji harus ditepati itulah jalan lelaki jantan yang diajarkan Ayahku.
Dia mengangguk dan ekspresi wajah nya menjadi kembali normal.
Karena tidak tidur semalaman jadi aku bolos 3 jam mata pelajaran untuk tidur di atas atap namun aku ketahuan Rei-chan dan dia menceramahi ku diruang konseling saat pulang sekolah. Padahal tadi pagi aku sudah bilang padanya jika aku akan bolos jika aku tidak bisa menahan rasa ngantuk ku "Apakah sudah selesai Kigahara-sensei?".
Rei-chan cemberut dan memukul kepala ku dengan daftar absen kelas "Kau ini! Dengarkanlah aku saat bicara!".
Dia tambah marah. Ah aku harap ini semua ceramah ini berakhir sekarang "Kazuto-kun ingatlah ini jika kau membolos terus maka dirumah tidak akan ada makan malam mengerti?".
Kata-kata ancaman yang sangat sederhana namun aku merasa merinding mendengarnya "B-Baik maafkan aku."
Ceramah Rei-chan berakhir akhirnya aku keluar dari ruang konseling. Saat berjalan ke kelas aku melihat Mamoru yang sedang menulis sesuatu dipapan tulis "Apa yang kau lakukan Mamoru?".
Dia melihat ke arahku "Aku hanya menuliskan perasaanku kepada seseorang.'
Ini pasti Futaki "Perasaan mu kepada Futaki Mizore bukan?".
Mamoru tersenyum dan kembali menulis dipapan tulis "Kau benar. Memang Kazuto-sama sangat peka."
Aku mengambil tasku dan mendekati Mamoru "Ayo kita pergi" Aku sudah mengira jika memang ada sesuatu diantara Futaki dan Mamoru namun Mamoru seperti nya tidak mau membicarakannya kepadaku jadi aku tidak perlu bertanya padanya.
Sebelum keluar dari ruang konseling aku menyuruh Rei-chan pulang duluan agar dia menyiapkan banyak makanan karena rumah akan banyak orang akan berkumpul nanti. Tadi siang sebenarnya sebelum aku tidur aku sempatkan untuk menelpon Ayahku untuk memberi tahu jika aku mendapat bukti kuat akan kebusukan keluarga Miyazawa jadi aku menyuruh Ayah untuk datang kerumahku sore ini untuk membicarakan semua ini.
"Aku pulang."
"Ah selamat datang Kazu-kun...Dan Kagurazaka-kun?".
"Iya dia ingin mampir ke rumah kita jadi kuajak aja sekalian."
Mungkin Mamoru sudah tahu jika Aku dan Rei-chan adalah sepasang kekasih yang akan menikah "Jadi Kigahara-sensei toh. Yah selamat ya kalau nikah jangan lupa undang aku Kazuto."
"Baik-baik ayo masuk dahulu."
Setelah itu kami pergi kemeja makan dan melihat Saigahara yang sedang memasak membantu Rei-chan. Mamoru terkejut melihat Saigahara dan akhirnya kujelaskan juga padanya semuanya "Jadi begitu, pantas kau malam-malam minta aku menyelidiki keluarga Saigahara."
Saigahara tersenyum seperti saat pertama kali kami berbincang. Kondisi nya sekarang sudah membaik mungkin karena semangat dari Rei-chan makanya dia jadi kembali normal.
"Kazuto, Reina-san Ayah datang berkunjung."
Ayah ternyata membawa Ibu juga katanya Ayah tidak mau sendirian tanpa pasangan. Aku jadi merasa jijik dengan Ayah saat dia berkata seperti itu dan aku merasa kondisi sekarang jadi rapat rahasia.
"Paman, Bibi selamat sore" Mamoru sering kerumahku dulu jadi dia sangat kenal dengan Ayah dan Ibu.
"Lama tidak bertemu Mamoru-kun kau terlihat sehat saja."
Mamoru mendekati ku dan memberikan berkas rahasia keluarga Miyazawa kepadaku. Aku membawa Ayah ke ruang tamu lalu memberikan berkas itu dan membicarakan nya. Mungkin aku salah karena belum memberitahukan berkas ini kepada Saigahara namun ini semua demi Saigahara juga.
"Jadi benar ada perbudakan manusia yang dilakukan keluarga Miyazawa" Ayahku mengambil kacamata nya dan meminta kertas selembar lalu menulis sesuatu "Kazuto berikan ini kepada Saigahara. Ini adalah nomor teman lama Ayah" Aku mengambil kertas itu dan melihat nama Saigahara Mizuki dibawah nomor.
"Ayah ini kan?!" Aku terkejut melihat nama Saigahara Mizuki.
"Ya benar dia Ibu Saigahara-san dan dia juga pernah datang kerumah kita jika kau masih ingat" aku sangat mengingat beliau karena saat dia datang kerumah kami beliau sedang terluka parah.
"Ngomong-ngomong Kazuto bagaimana kau mendapat semua berkas yang sangat rahasia ini."
Aku memanggil Mamoru dan menanyakan bagaimana dia mendapat semua rahasia tersebut "Aku seorang hacker jadi yang begini mah mudah."
Ayahku terkejut dan tidak percaya "Tapi bagaimana kau dapat sedetail ini?".
Mamoru menyombongkan dirinya "Saat aku masuk kedata perusahaan Miyazawa aku melihat inisial salah satu keluarga Miyazawa yaitu MR dan aku curiga jika MR itu adalah seseorang yang sering meng-upload video penyiksaan manusia di Dark Web. Aku melacak alamat MR ini dan ternyata benar MR adalah anggota keluarga Miyazawa yang bernama Miyazawa Reiko. Dan saat mengetahui itu aku menggunakan Virus untuk mengambil semua data yang bisa kuambil."
Aku tidak menanyakan jika anak ini sangat niat jika hal mencari informasi pribadi seseorang namun kemampuannya sangat berguna untuk sekarang.
Ayahku hanya kagum dengan kehebatan Mamoru "Mamoru-kun ambilah nomorku" jika sudah begini maka Mamoru akan direkrut Ayahku sebagai pegawai khusus dibawah perintah Ayahku sendiri.
Setelah itu kami semua makan lalu membahas semua semua masalah Saigahara dan keluarga Miyazawa. Saigahara menceritakan masa lalunya kembali, Reaksi Ayah hanya diam namun dahinya mengkerut, dan ekspresi Mamoru juga terlihat sangat kesal dengan keluarga Miyazawa. Aku langsung memberikan berkas rahasia keluarga Miyazawa kepada Saigahara. Saigahara terkejut dan langsung mengambil laku mencari berkas Misaki, dia menangis "Terima kasih Kigahara-kun,
"Saigahara-san apa kau pernah melihat perbudakan dirumah Miyazawa?" Ayahku bertanya kepada Saigahara.
"Tidak pernah namun saat aku kecil aku pernah dilarang masuk ke ruangan bawah tanah dan juga aku pernah mendengar jeritan orang di ruang bawah tanah" Ayah langsung mengambil kertasnya disaku dan menulis lokasi yang diduga tempat perbudakan manusia oleh keluarga Miyazawa.
Setelah makan Ayah, Ibu, dan Mamoru pulang karena sudah malam. Sedangkan Aku dan Saigahara sedang berbincang tentang Adiknya Misaki. Dia duluan lahir dibanding Misaki karena itu dia paling tua.
"Saigahara Ayahku memberikan ini padaku Dan aku disuruh menyampaikan nya padamu" aku memberikan kertas yang berisi nomor Ibu Saigahara.
"Ini kan nomor Ibu?..."
Aku memberikan Handphone ku dan menyuruh nya untuk menelepon Ibunya namun nomor tersebut sudah tidak aktif lagi. Saigahara sempat kehilangan harapan namun aku memberitahu jika Ibunya masih hidup dan Ibunya aman dari keluarga Miyazawa.
Keesokan harinya Saigahara memutuskan untuk kembali ke sekolah dan untuk tidak membuat orang curiga aku turun sekolah pagi-pagi dan setelah itu Saigahara menyusul ku namun disisi lain Rei-chan cemburu kepada Saigahara.
"Kigahara-kun kau pacaran kan sama Kigahara-sensei bukan?".
Yah percuma saja menyembunyikan karena dia tadi malam melihat Rei-chan menciumku "Yah bisa kau rahasia kan ini? Ini karena aturan keluarga ku jadi Aku dan Rei-chan pacaran dan akan menikah saat lulus."
"Baik! Kigahara-kun juga telah membantuku jadi akan kurahasiakan ini selamanya."
Kami berdua langsung pergi ke kelas saat sudah sampai disekolah. Pelajaran pertama adalah matematika gurunya adalah Rei-chan.
"Baik semua duduk kembali kemeja kalian masing-masing" Rei-chan hari ini memakai jepit rambut yang kuberikan saat kencan pertama kami "Hari ini kita kedatangan murid baru. Miyazawa-san masuklah."
Miyazawa?.... Jangan-jangan?!
"Namaku Miyazawa Misaki. Salam kenal semua."
Miyazawa Misaki muncul dihadapan Ku, Mamoru, dan Saigahara. Kami bertiga sangat terkejut dengan kedatangan Miyazawa Misaki ini dan kedatangan Miyazawa Misaki sekaligus kami bertiga merasakan hal buruk yang akan terjadi sebentar lagi.